Flirts #7: Abstrak Motor Club

2.5K 99 6
                                    




SOMEONE

"Eh..." gue menghela napas sambil menatap deretan gambar yang gue ambil. Sial dan gagal. Why I can't take picture of him even just once? Dia berlari cepat seperti angin. Namun ingatan gue tentangnya begitu tertanam. Penasaran. Itulah yang menyergap gue. Ketika dia lewat di depan gue. Dan saat gue berusaha mengambil momennya. Gue selalu nggak bisa. Ah...

"Gue penasaran banget nih sama dia," kata gue pada sohib gue.

"Kalau menurut gue sih... lo nggak cuma penasaran sih sama dia. Tapi lebih dari itu," katanya.

"Maksud lo?" tanya gue yang rada bingung.

"Maksud gue lo itu nggak cuma penasaran. Tapi lo tertarik. Bisa dibilang lo suka dan tanda-tanda lo akan jatuh cinta sama dia," katanya sotoy.

"Sotoy lo," kata gue.

"Percaya deh sama gue, lo bakalan nyadar suatu hari nanti," katanya.

Dan semenjak saat itu... gue merasa getaran yang aneh.

***

CAKKA

Gue menatap seluruh sudut ruangan. Terdapat banyak sekali motor-motor dan segala onderdil yang berserakkan disekitarnya. Ini markas besar tim motor sport gue. Gue punya banyak pembalap di sini yang sering memenangkan banyak pelombaan. Gue juga sering turun kalau Alvino juga turun lapangan. Awalnya gue sama Alvino musuhan? Ya... dulu kita nggak musuhan. Alvino mau dibilang teman bukan... nggak teman juga bukan. Kita cukup saling mengenal. Sering main bareng bahkan ada bersama dalam sebuah gank. Trus saat kita lagi ngumpul-ngumpul gue niatan pengin buat motor sport gitu. Teman-teman gue juga menyetujuinya. Dan gue punya rencana udah bulat banget.

Eh gue kaget saat dengar dari teman gue kalau Alvino sedang dalam proses pembukaan motor sport yang disetujui oleh papanya, bahkan memakai nama keluarganya. Gue bikin perhitungan dengan Alvino yang udah nyuri ide gue alias plagiator. Dan gila aja jawabannya "siapa yang bergerak duluan. Dia nggak akan di cap plagiator, malah yang bergerak terlambat yang akan di cap sebagai plagiator."

Asshole, gue bergerak lambat karena gue berusaha sendiri. Nggak kayak lo yang dibantuin sama papa lo itu! Sayangnya, ayahgue nggak seperti papa lo yang mendukung. Sayangnya, lo itu lebih beruntung daripada gue. Sayang aja! Akhirnya gue nggak sabaran dan segera menonjok dia.Terjadilah pertengkaran yang berujung pada kepolisian. Dan itu! Semakin membuat ayah gue nggak mendukung gue. Ditambah anggota gank kita yang terpecah. Ada yang ikut Alvino tapi sedikit yang ikut gue. Secara Alvino udah punya bukti. Tapi gue tetap bergerak dan nggak menyerah.

Memang BMS-nya Alvino pada awalnya lebih maju dari CMS gue. Tapi, berkat gue dan teman-teman CMS bisa sejajar dengan BMS. Mungkin membuat Alvino geram. Dan sering turun sendiri ke arena balap agar nama BMS naik lagi. Gue nggak tinggal diam. Semenjak gue turun ke arena balap CMS jadi peringkat nomor 1 klub motor sport terkuat se-Jakarta. See, the winner not always come first.

Ohya, besok gue bakal turun lagi. Kali ini Drag Race yang diadakan oleh salah satu brand pelumas ternama di Indonesia. Gue bakal turun langsung? Oh! Tentu saja. Gue berharapnya nanti gue bakalan sama Alvino. Secara yang gue dengar Alvino bakalan turun langsung. Dan gue akan balas kekalahan pembalap gue tahun lalu dari Alvino!

Gue pun berjalan-jalan mengelilingi markas motor sport gue. Gue melirik arloji yang ada di tangan gue. Hm, saatnya gue lihat kerja anak buah gue. Pilihan umbrella girl yang bakalan nemenin gue di balapan nanti.

"Ekadaaaa," teriak gue.

Saudara gue yang satu itu segera berlari ke arah gue.

"Iyaaa...iya gue tahu apa yang lo mau bentar ya gue panggil," kata Ekada kemudian menepuk tangannya.

BADBOY'S SEDUCTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang