Fourth

83 4 0
                                    

Lune Claire Lintoln

Seorang gadis kecil berambut cokelat tengah asik membaca sebuah buku bersampul biru di tangannya. di temani dengan sebuah boneka kelinci yang ia dekap erat sepertinya itu boneka kesayangannya, Tanpa mengetahui seorang pria tengah bersiap untuk mengangkatnya.

Gadis itu berteriak kaget namun sedetik kemudian ia menyadari siapa yang mengangkatnya.

"Kyaa... !!! aku tahu ini pasti dad! Dad ini tinggi sekaliiii" ucap gadis kecil itu di antara jerit dan tawanya.

Ayah gadis kecil itu menurunkannya dan berpura-pura merajuk.

"Habis putri Daddy terlalu asik sendiri"

"Ooh.. Daddy mau Lune pinjami Mr.Usa?" ucap gadis itu polos dengan mata cokelat keemasannya yang berbingkai ikal kecil rambutnya, sambil menyodorkan boneka kelinci miliknya.

Ayah si gadis hanya terkekeh menanggapi tingkah lucu dan polos puterinya.

"Oh- Mommy akan senang sekali memarahi dan menertawai Daddy karena merebut Mr.Usa dari mu" balas ayah sang gadis kecil masih dengan kekehannya. dan membuat gadis itu berkerut tampak berpikir.

"Kalau begitu mau pinjam buku Lune?" ucap gadis kecil itu dengan serius, yang sekali lagi mengundang tawa ayah sang gadis.

"Hhm- lain kali saja gadis pintar. Sekarang ayo ke mobil, Mommy dan kakak mu sudah menunggu" ujar ayah gadis itu sambil mengacak rambut si gadis kecil.

"Oh-iya! Kita akan pergi ke rumah Will!" ucap gadis itu riang.

"Lune sangat menyukai Will ya?" Tanya ayah sang gadis dengan senyum tampak berpikir.

"Iyaaa.. Lune sangat suka Will yang pintar dan penurut" she said with sparkling in her hazel brown eyes.

Dan ayah sang gadis hanya bisa tersenyum karena dari sekian banyak hal di rumah sahabatnya. Puteri kecilnya hanya rindu dengan seekor golden retriever di rumah sahabatnya itu.

....................

Mobil gadis itu melaju di jalan yang cukup lenggang. Di dalam mobil seorang wanita yang tampak anggun duduk di sebelah kursi kemudi, di sebelah ayah sang gadis. Pastilah wanita itu ibu si gadis kecil.

Di bagian belakang duduk sang gadis kecil bersama seorang anak laki-laki yang tampak lebih tua beberapa tahun dari si gadis kecil. Sepertinya anak laki-laki itu pun kakak si gadis kecil.

Mereka bersenda gurau dengan asiknya yang terkadang di selingi tebak-tebakan yang di jawab oleh si gadis kecil dengan mudah.

Saat ini akhir musim gugur yang anginnya cukup membuat mu merapatkan jaket. Mobil mereka pun tengah melaju di jalan yang bertepikan jurang.

lalu tiba-tiba...

Sebuah mobil yang melaju kencang dari arah sebaliknya, menghantam sebuah mobil hitam di jalur mereka yang berada beberapa meter dari mobil si gadis kecil. Sontak membuat ayah sang gadis menghentikan laju mobilnya.

Namun tiba-tiba mobil sang penabrak meledak dan membuat mobil hitam yang di trabaknya terpental ke arah..

Aku memejamkan mata ku, tak kuasa lagi menyaksikan semua ini. Namun suara hantaman yang sangat keras memaksa ku melihat adegan yang sangat tragis ini sekali lagi.

Let me with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang