Second

57 4 0
                                    

Lune Claire Lintoln

Berada di dalam BMW 7 series yang seharusnya nyaman entah kenapa rasanya jadi tak nyaman, ini semua karena aku harus duduk bersebelahan di seat penumpang dengan ka Dami. Haa.. aku tahu jadinya akan seperti ini, tak sedikit pun aku menaruh harapan, tapi ini terlalu melelahkan ya tuhan. Hingga aku mengalihkan pandangan ku ke kaca jendela dan melihat bayangannya yang tengah menatap ku. Sesaat ku kira itu hanya khayalan ku tapi saat aku menoleh ke arahnya ia benar-benar sedang menatap ku. Hhm?

Jengah di tatap seperti itu, dan ia tak kunjung mengatakan apapun. Right.. aku yang akan bicara.

"Ada apa?" Tanya ku pada ka Dami akhirnya.

"Hhm.. apa kau tidak bisa memakai sesuatu yang menutupi lutut mu" ucapnya dengan pandangan mata yang tak bisa ku mengerti ke arah pencil skirt ku.

Tapi aku mengerti maksudnya yang mengkritik pakaian ku, aku hanya menaikan sebelah alis.

"Saya pikir tidak ada masalah, Mr. Damian. Dan tidak ada peraturan mengenai hal seperti itu di perusahaan bukan?" ucap ku sebal dan menunggu tanggapan darinya.

Ia hanya mengatakan sepatah kata sambil mengernyitkan dahinya.

"Tidak" dan ia kembali mendiamkan ku sepanjang perjalanan. Great.

..............

Kami tiba di Lintoln Enterprises Holding Inc beberapa menit kemudian. Dan harus ku akui aku lebih menyukai lagi arsitekturnya saat melihatnya dari dekat dari pada saat aku melihatnya dari kejauhan. Saat kami sampai di depan loby semua karyawan menyapa hormat padanya dan seorang karyawan wanita sudah menghampiri kami.

"Selamat pagi, Mr.Damian" sapanya sambil mengangguk hormat.

"Selamat pagi, Chyntia. Dan tolong bantu Ms.Claire ini untuk mulai mengerjakan tugasnya" ucapnya memperkenalkan ku secara singkat.

Wanita itu menatap ku lalu tersenyum ramah dan mengulurkan tangannya untuk ku jabat. Terdapat sedikit kerut di matanya saat ia tersenyum dan ku perkirakan usianya berada di antara kepala tiga.

"Selamat pagi, Ms. Claire. Saya Chyntia Stufford"

"L. Claire. Senang bertemu dengan anda" ucap ku seramah mungkin saat menjabat tangannya.

Dan kami pun kembali berjalan menuju lift yang terletak di sebelah loby. Lalu ada beberapa lift yang berhadapan di depan kami dan ada salah satu lift bertanda khusus untuk petinggi perusahaan. Aku mengikuti Mrs. Stufford yang hendak memasuki lift biasa saat ka Dami tiba-tiba menarik ku dan berkata dengan santainya.

"Kalian naik lift ini saja" dan ia melepaskan tangannya kembali saat Mrs.Stufford berbalik ke arah ku.

Aku hanya mengernyit dan tak sengaja bertatapan dengan Mrs.Stufford yang mengangkat bahunya sambil tersenyum pada ku lalu masuk ke dalam lift mengikuti ka Dami. Kami berpisah saat sampai di lantai teratas gedung perusahaan. Ka Dami menuju ruangan CEO-nya dan aku kembali mengikuti Mrs.Stufford.

Aku masuk ke dalam sebuah ruang kerja yang mempunyai beberapa kubikel kecil dengan meja rapat untuk ukuran sepuluh orang kurang-lebih di tengahnya. Mrs.Stufford memberi tahu ku bahwa ini adalah ruang management dan tim assistant langsung di bawah pimpinan ka Dami.

Setelah memperkenalkan ku pada semua orang yang berada di ruangan ini ia pamit ke ruang arsip yang berada di sebelah ruangan ini untuk mengambil beberapa dokumen. Mrs.Stufford mengatakan pada ku dengan ramah utuk memanggilnya Chyntia saja saat mereka sedang mengobrol tanpa ada ka Dami. Aku tahu, aku pasti akan menyukainya.

Aku mengistirahatkan kaki ku dengan duduk di kursi salah satu kubikel yang kosong. Lalu tak lama Chyntia menghampiriku dan tersenyum ke arah ku.

"Apa kau lelah? Tapi kau bisa beristirahat di meja kerja mu nanti" ucapnya lembut. Membuat ku sedikit terperangah.

Let me with youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang