•1 - Dava? (Hasna POV)

7.6K 221 104
                                    

Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu.Gue akan memulai kehidupa SMA.

Gue sangat menanti-nanti bagaimana rasa nya memakai rok abu-abu, bagaimana rasa nya menjadi anak SMA. Dan akhirnya hari yang ditunggu telah tiba.

"Hasna.... Ayo cepetan!!", Bang Haikal meneriaki ku sambil menyalakan motor ninja nya.

"Iya-iya bang bentar!!!", Gue yang tadi telat bangun pagi langsung merapikan rambutku yang dikuncir dua seperti anak TK. Hari ini adalah hari pertamaku menjalankan MOS di sekolah baru.

Semua murid baru disuruh menguncir rambut nya menjadi dua dan memakai pita warna hijau muda, dan mengalungkan id card di leher nya. Tetapi yang tetap Gue rasakan adalah rasa senang dan sangat merasa excited walaupun disuruh berdandan seperti anak TK.

Biasanya anak-anak yang mengalami MOS di sekolah nya biasanya merasakan deg-deg an, takut terhadap senior yang galak dan sebagainya. Tetapi gue enggak, sangat senang karena momen ini yang gue tunggu-tunggu.

"Ih lama banget sih, ngapain aja sih?"

"Iya-iya bang ini udah keluar kan. Ayooo, Let's Go!!!" Gue pun memakai helm nya dan menaiki kursi dibelakang Bang Haikal.

Dan Bang Haikal langsung menancapkan gas motor nya. Tidak memerlukan waktu yang lama motor Bang Haikal akhirnya sampai di gerbang SMA Star War.

"Dek nanti kalo mao pulang telfon abang ya. Tapi jangan mepet-mepet telfon nya."

"Sip deh bang! Yaudah aku masuk dulu ya, ati-ati bang."

"Oke... Good luck ya dekk." kata Bang Haikal sambil menyalakan motor nya lagi dan ia juga menuju sekolah nya.

***

Oh iya, keluarga gue itu masih lengkap. Mama, bekerja sebagai dokter gigi, ayah itu bekerja sebagai pengacara, dan Bang Haikal itu berbeda umur dengan gue 2 tahun. Jadi tahun ini gue masuk SMA dan abang mau lulus ke jenjang kuliah.

Gue pun segera berlari dan mencari teman-teman SMP gue yang sekarang satu sekolah lagi di SMA. Di SMA ini gue cuma memiliki 5 teman yang gue kenal sejak SMP. Ila, Rani, Mika, Vio dan Naila. Aku sudah bersahabat sejak SMP, tetapi jika dengan Rani, gue sudah berteman sejak SD. Gue ketemu dia ketika pas di tempat Bimbel yang sama ketika SD dan akhirnya kita berteman sampai sekarang. Tetapi sayangnya gue nggak satu kelompok MOS dengan mereka.

"Eh Ran, anak-anak mana?" kataku dengan ngos-ngos an. Karena berlari-lari sejak tadi dan saking excited nya.

"Eh buset dah, lu napa kek gitu?"

"Gue tadi lari-lari. Lu ga liat?"

"Penting? Gak lah.."

"Eh anjirrr kita sahabatan udah berapa tahun?? Dan lu kay....

"STOP IT! Gue bosen lu ngomong gitu mulu sampe mulut lu berbusa gue udah tau keles!!"

"Ya lu sih nyebelin."

"Eh iya-iya deh hehe. Yuk cari anak-anak. Btw, lu kelompok berapa?"

"Paham-paham lu sekelompok ama anak-anak, gue sendiri-_-"

"Ah elah idup lu ngambek mulu, udah deh yuk capcus cyiiin."

"Yaudah yukk." Gue pun merangkul Rani dan jalan bareng dan mencari kelima teman kami.

Akhirnya kita pun menemukan keempat teman kami di tengah-tengah lapangan basket yang suasana nya lumayan ramai dan padat. Dan banyak anak-anak yang lainnya yang mencari tema mereka satu persatu.

***

"Ah lu kemana sih? Gue cari-cari juga."

Aku yang udah gak mood karena keinget kalo gak se-kelompok dengan salah satu dari mereka.

Should I Stay?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang