•10 - For the First Time for Me

1.3K 56 0
                                    

Dava POV

Jam sudah menunjukan pukul 7 lebih. Tetapi, masih saja aku belum beranjak dari motor di parkiran sekolah yang sudah mulai sepi. Hanya ada beberapa anak-anak yang telat. Dan sepertinya aku mendengar suara yang aku kenal.

"Pak bukain pak. Kan saya telat nya gak parah-parah amat." Terdengar suara yang gak asing. Akhirnya aku memutuskan buat menelusuri suara itu. Ternyata, itu adalah Hasna. Cewek yang cukup menggangu pikiran aku minggu-minggu ini.

Tiba-tiba ....

"Dav... Davaaa ...."

Akhirnya aku pun menoleh ke sumber suara tersebut. Dan benar saja, itu dari Hasna. Akhirnya aku menghampiri nya.

"Paan?" tanyaku singkat sambil menenteng jaket abu-abu ku di pundak.

"Bantuin gue dong buat bisa masuk." Hasna memohon biar dia bisa di ijinin masuk gerbang. Pak satpam itu tetap saja menasehati Hasna.

"Udah pak, jangan dibukaiin." godaku dan aku pun segera meninggalkan parkiran itu.

"Dasar... Nyebelin!!" umpat Hasna.

⚫⚫⚫

Hasna POV

"Pak, bukain dong... Ini udah jam 8. Berarti bisa masuk dong saya?" tanyaku.

"Iya neng, lain kali jangan telat ya." nasehat satpam tersebut.

"Iya pak. Makasih ya .... " lalu aku memasuki gerbang dengan mengipas-kipaskan tangan ku karena udara hari ini cukup panas.

Di lorong dekat kelasku, ternyata masih sepi. Sepertinya, guru jam pertama belum keluar. Akhirnya aku menunggu di depan kelas.

Suara pintu kelas pun terbuka dan cukup mengagetkan ku yang ada di sebelahnya.

"Kenapa kamu gamasuk pelajaran saya?" tanya Bu El sambil menenteng laptop kesayangannya.

"Maaf bu, saya bangun siang tadi." jawab ku dengan menundukkan kepala.

"Oiya saya cuma ngingetin, kalau tidak ada pengulangan tes hari ini ya." lalu Bu El melenggang pergi dari kelas ku dan membuat aku terkejut karena ucapan nya tersebut.

Tanpa pikir panjang aku pun langsung masuk kelas dan teman-teman ku sudah menyambut ku dengan kata-kata "wah parah lo, tes nya tadi susah Has." , berani nya ni anak." , "gaada susulan loh Has." Tetapi aku pun tidak mendengarkan dengan jelas ucapan mereka, karena aku sudah terlalu lelah saat menunggu di depan gerbang sekolah dan panas-panas an.

"Eh lo kemana aja, kok bisa telat?" Vio memasukkan buku Biologi nya dan mengambil minum dari tas nya.

"Hehe, biasa." ucapkku dan langsung merampas minum Vio.

"Ah... Kebiasaan lo." Vio pun mengalah dan menyerahkan minumnya dengan ikhlas.

"Capek banget ya lo Has?" Rani memijat pundakku dan memasang wajah kasihan.

"Banget Ran... Gila banget. Masa tadi gue disuruh nunggu sejam dengan berdiri dan gak di buka-buka in sama satpam." ceritaku sambil ngos-ngos an.

"Udah tau satpam kita ketat abis... Seketat legging Mak Markonah tuh, hahahaha ..... " canda Naila.

"Eh temenin gue ke kantin yuk, gue mau beli.... " ucapku yang belum selesai karena di potong Ila.

Should I Stay?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang