#2

6.1K 496 4
                                    

31 Maret. 2010

Diary.

Aku sangat malu saat itu. Tangah bodoh tangan nakalm seharusnya yang kau tarik bukunya bukan tangannya. Aku benar-benar malu saat itu hingga tidak bisa berkutik.

Dan disini mereka-BaekhyunChanyeol- sedang membantu Luhan dengan mengangkat entah papan atau triplek yang jelas ini ukurannya lumayan besar dan jangan kalian pikir bila Luhan atau pun Baekhyun yang mengangatnya bahkan lebih besar papan atau triplek itu ketimbang badan mereka.

"Chanyeol-ah kau tak apa membawa itu sendirian?" Luhan bertanya ragu saat melihat Chanyeol kewalahan membawa benda itu di kedua tangannya.

"T-tidak apa-apa hyung. Yang bisa membawa ini hanya lelaki bukan-"

Bugh

Omongan Chanyeol sukses mendapat hadiah sebuah tendangan pada kakinya. Pelakunya?jelas namja mungil yang berdiri di belakangnya dengan membawa dua kotak kardus.

"aww. Baekhyun-sshi. Ini sakit." Chanyeol meringis saat merasa betisnya merasakan sakit akibat tendangan Baekhyun barusan.

"Rasakan. Kau pikir aku dan Luhan hyung bukan lelaki?" Baekhyun memberikan tatapan membunuhnya pada namja jangkung di depannya.

"Ya-yah bukan seperti itu. Karena wajah kalian yang cantik bahkan mengalahkan wanita itu membuatku meragukannya." Chanyeol sedikit bergeser takut-takut Baekhyun akan menendangnya lagi.

Benar saja Baekhyun telah siap akan menendangnya bila Luhan tidak menghentikannya.

"Ahh sudah-sudah. Ayo cepat kita bawa benda ini menuju aula." Luhan menghentikan percakapan mereka karena melihat aura hitam dalam adiknya.

"Hyung untuk apa benda ini semua?." Chanyeol berusaha mengobrol dengan Luhan yang berjalan di sampingnya.

"2 minggu lagi club drama-ku akan menampilkan sebuah kabaret. Dan papan yang kau bawa itu untuk latarnya, kardus yang Baekhyunnie bawa itu untuk propertinya. Dan cat yang aku bawa untuk mewarnai properti maupun latarnya." Luhan menjelaskan panjang lebar tentang apa yang sedang ia dan clubnya lakukan.

"Wah kau mengikuti club drama rupanya? Kau pasti keren saat tampil di atas panggung dengan mulai berakting." Mata Chanyeol berbinar saat membayangkan Luhan yang berakting di atas panggung.

"Hahaha kau berlebihan sekali Chanyeol-ah." Luhan sedikit berjinjit dan mengusak rambut Chanyeol. Hal kecil yang membuat jantung Chanyeol berdegup dengan kencang bahkan sekarang telinga lebarnya memerah.

'Cih,apa-apaan Luhan hyung.' Batin Baekhyun. Melihat tingkah laku hyungnya terhadap Chanyeol.

Mereka- Baekhyun dan Chanyeol- Berbaring di lantai aula dengan penuh piluh. Mungkin mereka sekarang merasa kelelahan karena harus berbolak-balik membawa barang yang cukup berat. Hei bila satu lantai itu tidak masalah. Mereka harus membawa barang tersebut dari lantai 3 menuju aula yang berada di lantai bawah.

Luhan menghampiri adiknya dan temannya sembari membawa dua kaleng minuman dingin.

"Hei.ini minumlah." Luhan menyodorkan kaleng yang berada pada tangan. Dan diambil dengan cepat oleh Baekhyun maupun Chanyeol. Baekhyun benar-benar menghabiskannya dalam satu tegakkan. Selelah itu kah. Batin Luhan

"Terima kasih karena telah membantuku mengangkat semua barang itu. Lain kali akan aku traktir makan." Luhan tersenyum manis.

Lelah Chanyeol menghilang begitu saja saat melihat senyuman namja mungil yang bermata rusa itu. Mungkin itu obat penghilang lelah baginya.

Secret Diary [CHANBAEK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang