#14 (repost)

6.5K 506 38
                                    

Baekhyun melangkah berlawanan arah. Ia sangat kesal pada kakaknya, tidak bisakah Luhan memberikan satu cinta untuknya? Dan disinilah, Baekhyun berdiri di depan pintu ruang musik. Ia membuka pintu ruang musik. Baekhyun bisa mendengar suara halus yang berasal dari Jongdae. Ia melihat Jongdae yang sedang berlatih vocal, ia menghampiri Jongdae saat namja tersebut sedang istirahat.

Jongdae menyadari kehadiran seseorang. Ternyata benar Baekhyun sedang berlajan mendekatinya. "Kenapa kau kemari? Apa kau merindukanku?"

Baekhyun memutar bola matanya malas. "Aku ke sini karena aku pun anggota club vocal. Dan tunggu, merindukanmu? Oh itu hanya terjadi di mimpimu tuan Kim."

"Yak!! Baek--"

"Bisakah kau menemaniku hari ini? Ada pameran buku yang ingin aku kunjungi." Jongdae mengangguk memberikam jawaban.

Jongdae tahu, itu hanya sebuah alasan. Ia tahu bila Baekhyun tidak ingin pulang lebih awal. Yang Jongdae tidak tahu adalah alasan Baekhyun melakukan itu.

Beberapa menit sebelum Baekhyun melihat Chanyeol memeluk Luhan.

Luhan menghampiri Chanyeol yang sepertinya namja jangkung itu sedang menatap kosong lapangan Basket.

"Hei, Chanyeol-ah"

Chanyeol sedikit terlonjak saat menyadari terdapat seseorang di sampingnya. Tapi itu tidak lama, ia tersenyum kikuk di hadapan Luhan.

"Oh, Ha-hai hyung." Tidak, Chanyeol tidak gugup, ia hanya merasa sedikit tidak enak berada di dekat Luhan.

Luhan menghembuskan nafas dengan kasar. Ia berbalik menghadap Chanyeol. Chanyeol dapat melihat manik mata rusa Luhan meredup. Dan Chanyeol berasumsi itu ada hubungannya dengan dirinya dan Baekhyun.

"Apa kau bertengkar dengan Baekhyun? Apa kau tahu sifat Baekhyun sedikit berubah? Apa kau tahu penyebabnya perubahan sifat Baekhyun?--"

Chanyeol menundukkan kepalanya. Sudah ia duga, itu ada hubungannya dengan Baekhyun yang membaca diarynya. Apa Chanyeol telah menyakiti 2 namja yang tidak tahu apa-apa?

"Maafkan aku Hyung, itu semua salahku. Akulah yang patut di salahkan disini. Aku membuat Baekhyun membaca diaryku dan Baekhyun tidak ingin mendengarkan penjelasanku."

Luhan mengernyitkan dahinya. Apa maksudnya? Diary? Baekhyun salah paham? Luhan benar-benar tidak mengerti.

"Apa maksudmu Chanyeol? Bicaralah yang jelas."

"Aku selalu menuliskan kejadian-kejadian yang telah aku alami. Salah satunya saat aku menyukaimu, aku pun menuliskannya dalam diaryku. Namun seiring berjalannya waktu, aku sadar bahwa aku mencintai Baekhyun dan aku pun menuliskan itu semua dalam diaryku. Dan sepertinya Baekhyun tidak sengaja membaca diaryku tapi dia tidak membaca seluruh diaryku. Itu lah mungkin jawaban dari pertanyaanmu hyung."

Luhan mulai mengerti mengapa sikap Baekhyun menjadi seperti itu padanya. Mungkin Baekhyun menganggap Luhan akan merebut Chanyeol darinya. Tidak, itu semuanya tidak akan pernah terjadi. Ia tidak mungkin akan merebut kebahagian adiknya.

"Ap-apa Baekhyun menggapku orang ketiga dalam hubungan kalian? Sungguh Chanyeol aku tidak ada niatan menjadi benalu dalan hubungan kalian...ak-aku...," Entah mengapa krystal bening itu terjatuh tanpa seizin namja bermata rusa itu.

"......aku tidak mungkin merebut kebahagiaan adikku. Mengapa Baekhyun berfikiran seperti itu? Baekhyunnie--" Chanyeol menarik Luhan dalam pelukannya. Chanyeol tahu ia salah, dan mungkin saja Chanyeol lah yang telah membuat jurang diantar kedua bersaudara itu.

Secret Diary [CHANBAEK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang