M10Cm Chapter IV - Matchmaking Issues

13.7K 917 52
                                    

M10Cm Chapter IV - Matchmaking Issues

Pict : Davika Hoorne

◆◆◆

"dia Davika, calon istri Calevin. Maaf terlambat mengenalkan pada kalian." Calevin mengenggam tangan Davika erat. Membuat Davika disebelahnya hanya membulatkan kedua matanya terkejut.

"Davi, apa maksudnya ini?" Davika kenal dengan suara itu dan dia menoleh. Mendapati ibunya tengah memandang bingung pada Davika. Tidak mengerti maksud dari ucapan laki-laki disebelah Davika. Davika sendiri melihat Rose dibelakang ibunya dan memohon pada perempuan itu untuk menolongnya.

"sorry, sepertinya kau salah orang. Mungkin calonmu adalah Davika yang lain. Madame, ini hanya salah paham saja." Rose mengucapkannya dengan tenang, seketika dibalas Davika dengan anggukkan kepala mengiyakan.

"oke." Gyn, ibu Davika menyahuti dengan wajah percaya. Apalagi yang berkata adalah Rose, semakin percayalah Gyn. Gyn tahu bahwa semua teman-teman Davika itu tidak pernah menutupi hal sekecil apapun darinya.

"Mam kenapa bisa ada disini?"

"ada acara gala amal rekan kerja Dad. Dan setelah acara itu mereka mengajak kita makan malam dilantai dua restorant ini. Mam, tadi ingin ke toilet dan malah melihatmu. Mam kembali ke atas, oke. Nanti kirimi Mam pesan kau ada dimana." Gyn tersenyum dan berlalu meninggalkan Davika dan Rose, juga meja berisikan anggota keluarga Calevin yang nampak tidak mengerti akan hal ini.

Davika mengenggam erat tangan Rose, menatap datar keluarga Calevin lalu menatap tajam Calevin yang masih berdiri kaku disebelahnya. "Maaf, kalian semua sudah salah paham." Davika berlalu dan berjalan beriringan dengan Rose.

Hayden Tang berdiri dari duduknya dan menepuk punggung adiknya, menguatkan. "tenang, Levin. Semua akan baik-baik saja. Mungkin dia memang belum ingin diperkenalkan pada kita semua atau cintamu bertepuk sebelah tangan, hm?" Hayden mengusap dagunya mencoba menganalisis hubungan adiknya dengan perempuan bernama Davika tadi. Kembali duduk dan mengenggam jemari istrinya yang sedari tadi mencengkram dressnya dengan kuat. "kita harus memberikan dukungan pada Levin jika benar dia bertepuk sebelah tangan. Benar begitu kan, Lis."

"i... iya." ucap Alisha, istri Hayden pelan.

Calevin menatap Alisha dengan pandangan yang sulit diartikan lalu berbicara. "terima kasih semuanya, cintaku memang bertepuk sebelah tangan."

Fei Tang menatap Calevin, anak ketiganya dengan serius. "memang siapa yang berani membuat cinta anakku bertepuk sebelah tangan, hm?"

◆◆◆

"gila! Otak laki-laki itu pasti sudah terlindas dengan tendem roller." decak Davika dengan tidak percaya. Dirinya masih fokus mengemudi mobil milik Trevian.

Rose terkekeh pelan disebelah Davika. "dan waownya adalah madame Gyn mendengarnya. Beruntung ibumu tidak menanggapi serius ucapan Calevin."

"yes, stupid man! Laki-laki itu benar-benar bodoh! Sudah aku bilang otaknya itu terlindas oleh tendem roller. Membuatnya sekarang tidak punya otak."

"tapi, Calevin tidak buruk juga."

Davika melirik Rose horor. "buruk!"

"bukan dari segi otak, Davi. Dari segi tampang, Calevin tidak memalukan untuk dibawa kemana-mana."

"tetap buruk!"

"why?"

"why, Rose? Dia itu laki-laki yang mengataiku bodoh dan meragukan kredibilitasku sebagai dokter anak hanya karena aku menabrak sampai mati anjing kesayangannya. Aku pertegas hanya karena aku menabrak anjingnya!"

Miss 10 CmTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang