Sex You

763 3 1
                                    

Suara desahan mendominasi kamar Chal. Ia merasakan kenikmatan yang luar biasa. Decapan bibir Luke di dadanya terdengar sangat merdu.

Luke mencium bibirnya lagi, melumatnya dengan tempo pelan. Sangat pelan. Ia menarik tengkuk Luke untuk memperdalam ciuman mereka. Keringat membasahi tubuh mereka berdua, membuatnya semakin panas tak terkendali, desisan dan umpatan bekali-kali terdengar dari bibir luke ketika Chal mengusapkan permukaan tangannya ke dada luke. Bibir Chal beralih menuju tengkuk Luke, meniupkan nafasnya di sekitar tengkuk Luke. Membuat kepalanya seolah berputar, pening merasakan sentuhan dari Chal. Ini lebih dari sekedar kenikmatan. Luke, ia sedang di ujung gelora hasratnya.

Luke membalikan posisinya, sehingga Chal berada dalam kuasanya. Mata Chal terpejam nikmat menahan desahan. Chal menggigit bibir bawahnya, sexy. Udara New York terasa semakin panas. Chal melebarkan kedua kakinya selebar mungkin. Hembusan angin meraba area sensitifnya.

"Chal turunkan celana dalammu."

Luke menatap Chal dengan tajam seolah berkata --kau harus melakukannya jika tidak kita akan bercinta sampai lemas.

"Dengan gerakan sensual."

Luke melanjutkan kata-katanya, kali ini membuat Chal berjengit. Aku harus bagaimana Luke? Apakah aku harus menari seperti jalang? Keterlaluan. Itu sangat tidak mungkin. Itu menurunkan harga diriku luke.

"Tidak usah berdiri Chal, cukup dengan posisimu yang seperti itu. Ayo lakukan Chal."

Chal merasa tertantang dengan apa yang Luke katakan. Ayo kita lihat seberapa hebatnya Mr. Hemmings itu bisa bertahan dengan egonya. Chal megusap area sensitifnya dengan gerakan yang sangat menggoda. Ia menekan klitnya dengan jari tengahnya. Chal mengeluarkan desahan-desahan yang mengundang luke untuk memangsanya.

Dengan sengaja Chal menyelipkan celana dalamnya diantara area sensitifnya. Ia menggiggit bibirnya sexy, kedua tangannya membuka pahanya lebar, celana dalamnya mencetak klitnya yang terlihat basah.

Luke mulai terpengaruh, terbukti saat ini Luke menatap area sensitif milik Chal dengan tatapan lapar, ingin memangsanya hidup-hidup, ia mengusap kejantanannya yang bereaksi hanya pada Chal. Dalam benaknya yang terlintas hanya satu yaitu membenamkan miliknya didalam milik Chal. Chal kelihatan panas sekali. Dengan gaya yang sensual, klit terpampang dengan jelas, menambah kesan jika Chal sangat cantik.

"Chal... kau. Sialan. Cantik."

Luke mulai mendekati Chal yang terbaring diatas ranjang dengan posisi ia berada diantara paha Chal. Luke mencium kening Chal dengan lembut. Tatapannya beralih ke bibir Chal. Hanya menatapnya tidak lebih. Sedangkan si empunya mengharapkan lebih dari sekedar tatapan lapar. Hembusan nafas Luke menerpa bibirnya, membuat area sensitif Chal semakin basah. Luke menurunkan tangannya menuju area sensitif milik Chal. Mengusapnya dengan gerakan memutar sembari tatapannya terus menuju bibir Chal.

"Ayo sayang.. buka celana dalammu"

Chal menggeliat area sensitifnya semakin basah, berusaha mencerna setiap kalimat yang diucapkan Luke, ia menggigit bibirnya sendiri, menahan nikmat akibat sentuhan Luke. Entahlah, tubuhnya seperti candu, hanya bereaksi pada Luke bukan yang lain. Walaupun itu dengan Max, pernah ia mencoba French Kiss dengan Max tapi tubuhnya tidak pernah bereaksi seperti ini. Tidak pernah. Hanya pada Luke.

Chal mendorong dada Luke pelan, tatapannya berusaha mengatakan -Luke tolong berhenti dan lihat aku- Chal menurunkan tangannya menuju pahanya, menurunkan celana dalamnya sampai lutut, dan siapapun yang melihatnya sekarang pasti akan berkata "Kau. Sangat. Indah."

Luke menatap Chal dengan tatapan memuja. Lagi pula siapa yang tidak tertarik dengan Chal huh? Dengan tubuh yang tidak terlalu kurus dan tidak terlalu gemuk, kulit cokelat khas kulit asia, dada yang berisi, dan area sensitif berwarna pink. Itu semua bukti jika sekarang Chal kelihatan bak seorang dewi yunani.

Chat Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang