2

24 1 0
                                    


I believe in love at first sight. You want that connection, and then you want some problems.

- Keanu Reeves

➖➖➖➖➖

I'm done! Dua jam pertama Sejarah sudah selesai. Untuk mendapatkan jam istirahat pertama, tinggal menunggu satu jam pelajaran lagi. Dinda dibelakang udah mulai usrek sama Iko. Mereka emang kalo udah sebelahan gabisa akur. Orlee sepertinya pagi ini sedang tidak baik mood nya.

Sedari tadi aku berusaha tetap duduk tegak memperhatikan pelajaran, dia hanya diam dan memainkan menu tab nya. Aku berhasil tidak terlelap karena cubitan Iko di lengan ketika sudah mulai memejamkan mata.

"Tar balik main yuk!" ajak Dinda.

"Gue sih ayo ayo aja" jawab Iko.

"Ini lo Miss Sibuk satu kita" kata Orlee sambil melirik ku.

Aku memajukan bibir dan mulai memasang muka jelek.

"Gue ada rapat reor. Tapi kalo kalian mau jalan gapapa." kata ku sambil kembali ke posisi terlungkup di meja.

"Ye ngambek deh" kata Dinda.

"Tuh kan Din lo sih" kata Iko.

"Tenang bry, kita gabakal pergi sebelum rapat lo selesai." kata Orlee sambil mengusap rambut ku.

"Iya bryyy selo jha siss" kata Iko.

Dinda hanya memainkan kursi ku, dan Mr. Tony masuk. Yep jam pelajaran paling luar biasa, Matematika. Kenapa luar biasa? Karena satu satunya pelajaran yang ku gemari sepanjang SMA.

"Pagi. Saya akan meninggalkan pelajaran hari ini karena saya harus menyiapkan rapat reor guru guru. Tapi saya sudah mengirim email tugas yang harus kalian kerjakan. Mungkin sudah ada yang menerimanya?" tanya nya.

beberapa teman ku menganggukan kepalanya sambil melihat tab mereka.

"Baik tugas tersebut dikerjakan, dan di email hasil nya dalam satu attachment per kelas paling lambat pukul 12 siang ini. Paham? Baik, saya tinggal. Saya harap kalian tidak mengganggu proses pembelajaran kelas lain. Terima kasih atas kerja sama nya. Pagi." katanya lalu meninggalkan kelas.

Aku mengeluarkan tab dari loker. Mulai mengunduh email, lalu membuka soalnya. Bukan soal yang rumit. Teman teman ada yang malah membuka game, ada yang memasang headset lalu mulai bergumun. Rere asik dengan handphone nya, dan there! Ranny, partner ngerjain soal mat nya Mr. Tony. Ah tapi disini aja deh, Dinda Iko Orlee juga lagi garap kok.

Tidak beberapa lama kita sibuk dengan kegiatan masing masing bel istirahat bunyi. Akhirnya. Sepertinya aku butuh kopi.

"Din kantin.." ajak ku.

"Gue mager banget bryy" kata dia

"Yah din.. emang lo udh sarapan?" tanyaku karena dia langganan lupa sarapan trus asam lambung naik, habis itu kek orang keracunan. Pucet, megangin perut, kadang ga bilang lagi.

"Uda dong gue tadi pagi sarapan" katanya.

"Orlee temenin yayayaya" rengek ku ke orlee.

"Mager juga bry." katanya sambil menyemderkan badan ke kursi lalu melipat tangan.

"Yuk sama gue. Gue juga laper nih." kata Iko yang sudah berdiri dan melangkah.

"Yeyy. Lo mau pada titip gak?" tanya ku ke dinda dan Orlee.

"Gue mau milk tea aja Dinda es coklat" kata orlee.

aku menunjukan jempol buat mereka lalu menyusul Iko. Aku berjalan bersebelahan dengan nya. Setelah sampai kantin Iko langsun ke tempat roti bakar. Aku ke bagian beverage untuk beli pesenan mereka.

VidaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang