5

21 2 0
                                    

what is accidental form our perspective,
is specifically allowed by God.

➖➖➖➖➖
"Bener  Din gue ga nyangka banget kalo cowonya tu dia! Duh Ko, beneran deh gue kaget banget gaboong. Leee bayangin coba kok bisa kebetulan gitu yaa" ucapku girang.

"Diem deh Bry, film nya tu udah mulai. Lo malu maluin tau ga, pede banget tapi salah orang" tanggap Iko dilanjutkan tawa yang lain.

"Ih sebel" sahutku.

Dinda yang di sebelahku merangkul ku lalu berkata, "Duh duh Aubry, gini gini bakalan ketos kita lo guys"

"DINDA LO NGOMONGNYA YANG BENER DONG KAN KALO LO NGOMONG TENTANG GUE PASTI KEJADIAN" ucapku berteriak. Penonton yang lain memberikan isyarat untuk diam.

"Udah lo ceritanya keluar dari sini aja ya Aubry" kata Iko yang duduk di sebelah ku juga.

Aku tidak bisa menikmati film. Untung Orlee yang bayar karena selametan dia juara satu lagi kemaren karate nya. Namun aku tetap berada didalam hingga film selesai.

16.27

Kita sedang menunggu penonton lain keluar. Beberapa saat, kita akhirnya juga keluar.

"Gue langsungan ya mau nganterin Emy les biola" kata Iko.

"Gue juga Mama minta dijemput dari arisan" kata Orlee.

"Lo juga mau duluan din?" tanya ku dengan raut sedih.

"Sorry but yes. Gue harus ke stasiun jam 5 ini. Bang Aldo balik. Sorry bryyy" katanya sambil mengacak acak rambut ku yang sudah berantakan.

"Betein semua. Yaudah ati ati" kata ku ke mereka. Orlee sama Iko langsung cabut.

"Din, lo ada usul ga gue nunggu dimana 4 jam ini?" tanya ku.

"HAH? Kenapa lo ga pulang aja??" tanya nya.

"Ga" jawabku singkat.

"Mmm.. Nyalon? Iya! Itu bisa tapi 3 jam doang itu aja kalo antre kalo ga lebih cepet" jelasnya.

"Yaudah ah, lo pulang aja. kasian bang aldo. gue ke toko buku aja" ujarku.

"Alright take care bryy. byee" katanya sambil melambaikan tangan.

Jangan toko buku jangan. Aduh bisa habis jajan ku kalo kesana. Ada 10 buku ter pending ku beli dan aku hari ini cukup buat beli. But NOOO! Jangan boros, jangan boros.

Akhirnya, aku memilih untuk menuju salon. Tapi gaboleh lebih dari creambath ya Aubry, inget. Aku masuk ke salon lalu memilih order.

"Mau yang apa kak?" tanya mba nya

"Strawberry"

"Pake vitamin kak?"

"Pake"

"Di blow apa kering biasa?"

"Biasa"

"Facial sekalian kak?"

"Boleh"

"Baik silahkam tunggu sebentar"

Aku menunggu di kursi tunggu. Tapi baru aja duduk udah dipanggil. Lalu aku keramas dan duduk di tempat yang disediain mbanya. Setelah di beri cream dan dipijat, tiba tiba mba nya nyentuh muka.

Loh. Kok difacial?

"Mba tadi aku minta facial?" tanyaku kaget.

"Iya kak, tadi bilang gitu" jawab mba nya heran. Lah, aku juga heran. Astaga pelupa banget aku.

VidaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang