7

23 0 1
                                    

Be the positive you,
Be the real you.

➖➖➖➖➖

Aku mengulet di ranjangku. Kemarin cukup melelahkan. Rapat selesai pukul 19.18 karena banyak yang minta tukar posisi. Kak Eja minta ditemani makan dulu, jadi aku sampai rumah pukul 20.12, dan Ayah Bunda belum di rumah. Kata Pak To Gerd diberi Ayah motor baru. Kata nya gede banget kaya 'yang mboncengin mbak tadi tu lo mbak'.

5.15

Aku mengambil handuk lalu mandi. Aku memutuskan untuk keramas, karena kepala ku terasa berat.

5.31

Aku keluar, langsung memakai seragam dan menyiapkan barang bawaan ku. Aku duduk lalu mengecheck handphone.

5.18 AM
ejaa: pagu miss unicorn

Aku tersenyum. Aubry gaboleh baper ya.

5.32 AM
me: typo yhaa

5.32 AM
ejaa: gue udah di bandung lho

5:33 AM
me: trus? heheh

5:34 AM
ejaa: jangan kangen sampe besok sebtu ya

5:34 AM
me: pede lo

5:34 AM
ejaa: dah sana sarapan. pangeran mau mandi trus ngampus bhahah

5:35 AM
me: yeee serah lo deh kak

Aku memasukan handphone ke dalam tas lalu duduk sebentar di meja belajarku. Terlintas dipikiranku kalau aku akan mengundurkan diri dari kandidat. Kenapa? Karena aku merasa ga sanggup. Ntar kalo event ga jalan gimana? Kalo martabat osis turun? Kalo ternyata guru pada ga suka sama aku trus ga nge-acc proposal gimana?

Too much reason. Ya emang belum tentu kepilihnya sih, tapi tetep aja takut. Aku menyisir rambutku yang masih basah lalu mengusapnya dengan handuk kembali. Setelah lumayan kering, aku keluar menuju meja makan. Aku mencium bau yang tidak asing.

Yep!! Cheese omelette khas Bunda yang gatau apa yang buat beda rasanya. Aku langsung mempercepat langkahku, mendapati Ayah sudah di meja makan sedang berbincang dengan Gerd.

"Pagi semuaa" sapaku menaruh tas di kursi lalu menuju Bunda di dapur.

"Pagii" jawab Ayah dan Gerd bersamaan.

"Bundaa, Kakak 2 yaa kaya biasanya" pintaku.

"Sudah nih dengan extra cheese kan?" jawabnya.

Aku membantu Bunda membawanya ke meja. Ternyata Bunda juga memasak garlic bread. Cobaa Bunda bisa dirumah setiap hari. Sampai meja, kita mulai menyantap sarapan kita.

"Pulang sekolah kita jemput ya. Have lunch together, trus kalian anter Ayah sama Bunda ke.." Ayah belum selesai ngomong dipotong oleh Gerd.

"Ayah Bunda pergi lagi hari ini? Kok gitu sih? Kemarin bilang Rabu" sahutnya sebal.

"Hih, makannya kalo Ayah belum selesai ngomong jangan di sela dulu. Anterin Ayah ke Bandara, kita jemput Renzo. Anak temen Ayah, tante Grace. Inget kann?" kata Ayah. Aku langsung tersedak.

"Duh iya Yah. Aubry lupa. Ternyata nanti Kakak ada kerja kelompok nih, di rumah Dinda. Jadi, Kakak ga bisa ikutt, maaf ya Yahh Bunn" ujar ku bohong.

"Oh gitu. Kerja kelompok apa nonton berkelompok dadakan sama orlee dan iko?" lacak Bunda.

"Yeyyyy long time no see Renzoo. Kenapa dia ga bilang ya padahal chat mele" ujarnya.

Aku meringis mendengar tanggapan Bunda. Aku ga mau ketemu Renzo. Aku pasti jadi bahan keisengan dia sama Gerd. No. Ga mau. Aku harus cari kegiatan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 28, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

VidaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang