Chapter 7

866 76 4
                                    

"Oppa, jika operasi ini gagal, ambilah surat di kamarku. Bukalah."

"Jangan bicara yang tidak tidak. Aku tidak akan mengambilnya. Dan tidak akan membukanya."

"Oppa..."

Jiyoung memejamkan matanya.

"Ini melelahkan. Oppa, maafkan aku."

"Kenapa meminta maaf Jiyoung-aa, semua akan baik baik saja. Percayalah."

"Oppa, maafkan aku. Aku tak mampu mempertahankanmu. Oppa cobalah mencintai Yeri. Dia istrimu."

"Kami akan bercerai."

"Oppa jangan lakukan itu."

"Aku hanya mencintaimu Jiyoung-aa, kuatlah. Dan menualah bersamaku."

"Oppa..."
...
"Aku takut..."

Jiyoung menangis.

Hari ini ia akan menjalani operasi kankernya.

Kemungkinannya untuk bisa hidup 60%. Itu tidaklah cukup baik juga tidak buruk. Segala kemungkinan bisa terjadi.

"Jangan menangis, Jiyoung-aa."

Ilhoon tertunduk.

Hatinya begitu hancur.

Jujur saja, ia juga takut. Takut kehilangan wanita yang sangat di cintainya ini.

Air mata Ilhoon jatuh. Ini kedua kalinya ia menangis karena Jiyoung.

"Jangan tinggalkan aku Jiyoung-aa, jangan pernah."

"Oppa..."

****

"Eomma, bukankah hari ini Ilhoon tidak bekerja, kemana dia?"

"Dia menemui Jiyoung, Yeri."

"Aku sangat merasa ini tidak adil. Kenapa selalu wanita itu yang mendapat perhatian penuh dari Ilhoon"
..
"Kami akan segera bercerai, Eomma."

"Jangan egois Yeri... Ilhoon menemui Jiyoung karena sekarang adalah hari operasi Jiyoung."

"Mwo? Operasi apa?"

****

Ilhoon, ibu Jiyoung, ayah Jiyoung, dan juga kakak Jiyoung, Minho, saat ini sedang cemas menunggu operasi Jiyoung. Mereka tak henti hentinya berdoa untuk kebaikan Jiyoung.

Sesekali Ibu Jiyoung tertunduk menangis, mengingat resiko akan operasi ini.

Juga Ilhoon, keadaannya buruk, sekuat apapun fisiknya, namun hatinya bisa apa jika mencemaskan Jiyoung seperti ini. Rasanya ia mau mati saja.

Tiba tiba,

"Ya! Ilhoon!"

Itu Yeri. Terengah engah. Sepertinya ia berlari ke rumah sakit ini.

"Wae?? Kenapa kau tidak bilang apapun tentang Jiyoung! Jika tahu dia seperti ini, aku tidak akan seegois itu dengan tetap menahanmu di sisiku."

Kedatangan Yeri membuat siapapun yang ada di situ sedikit terkejut.

"Apa yang kau katakan, bicaralah denganku diluar."

Ilhoon menarik Yeri, keluar dari dalam rumah sakit.

"Kenapa kau membuatku menjadi orang jahat?"

Yeri terduduk dan menangis keras, tak peduli pandangan orang orang di sekitarnya.

"Seharusnya kau memberitahuku tentang keadaan Jiyoung! Aku tidak tahu jika dia sakit!! Aku tidak tahu!! Aku selalu iri dengan semua perhatianmu pada Jiyoung! Aku iri dengan waktumu untuk Jiyoung!!"

"Mari kita berceraii!!! Ilhoon, kau jahat"

Yeri menangis semakin keras.

"Kau tidak tahu bagaimana perasaanku Ilhoon! Aku sangat merasa bersalah pada Jiyoung. Dan saat ini, rasanya aku ingin mati!! Aku sangat bersalah. Dia kesakitan disana."

"Hatiku sudah sangat sakit memikirkan keadaan Jiyoung, aku tidak bisa mengerti perasaanmu."



-TBC






Semoga suka ya :)

Terimakasih.

Remember ThatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang