Chapter 6

835 85 2
                                    

Sudah beberapa bulan Jiyoung melakukan pengobatan. Tubuhnya semakin melemah.

Hingga puncaknya. Jiyoung harus menetap di kamar rumah sakit ini. Dengan selang selang yang tertancap di tubuhnya.

Rambutnya pun habis karena penyakit yang menggerogoti tubuhnya ini.

Ilhoon?

Tentu dia hancur melihat kekasihnya harus berjuang melawan kesakitan yang belum kunjung sembuh dan semakin parah.

"Berjuanglah sayang, Oppa selalu disini."

Ilhoon menyentuh tangan lembut Jiyoung yang sedanb terbaring lemah.

"Oppa..."

"Jiyoung-aa, Oppa sangat khawatir. Bisakah kau berhenti membuatku khawatir?"

"Maafkan aku oppa.."

"Bisakah kau berjanji padaku, kau akan segera sembuh dan sehat kembali?"

"Aku janji..."
...
"Oppa, kau tahu, aku sudah tidak lagi cantik selama sakit. Lihatlah aku tidak lagi seperti seorang princess, aku kehilangan semua rambut yang ada di kepalaku."

"Kau selalu cantik di mataku, Jiyoung-aa.. Kau sangat cantik."

"Oppa, aku lelah."

"Yaaa !! Kau tidak boleh merasa lelah. Tidak boleh. Sampai kau sembuh."

****
"Ilhoon-aa, kau baru pulang? Kenapa selalu selarut ini?"

"Diamlah, aku sedang tidak ingin bertengkar denganmu Yeri."

"Anakmu mulai besar. Kau sangat jarang meluangkan waktunu untuk Chaeyoung, dia membutuhkanmu."
...
"Apa wanita itu begitu berarti bagimu?"

Mata Ilhoon memanas saat kalimat itu keluar dari mulut Yeri.

"Iya! Dia sangat sangat berarti untukku! Dia duniaku! Kau harusnya sadar itu. Aku begitu tak menginginkanmu! Hanya 'wanita itu' yang aku inginkan! Dia hidupku!"

Ilhoon melontarkan kata kata yang begitu menggores hati Yeri, di tambah penekanan yang Ilhoon ucapkan di setiap katanya.

Sebenarnya Ilhoon juga tak ingin menyakiti Yeri, namun hatinya yang terluka karena kondisi Jiyoung, Ilhoon menjadi bersikap kasar.

Ilhoon dibutakan oleh cintanya pada Jiyoung.

Hingga saat raga Jiyoung sakit, maka jiwa dan raga Ilhoon juga sakit.

"Kenapa kau tidak menceraikanku saja?"
...
"Aku muak denganmu. Juga wanita itu."

Ucap Yeri dengan lirihnya.

"Siapkan surat surat cerai besok. Kita akan segera bercerai."

"Ilhoon..."

"Wae? Bukankah kau yang memulai semua ini!"

"Kau adalah seorang ayah! Pikirkan putrimu!"

"Aku bisa mengurus putriku. Apa masalahmu?"

Ilhoonmelangkah keluar kamar, namun ia berhenti dan berbalik

"Dan, aku selalu muak denganmu."

Ilhoon meninggalkan Yeri

"Ilhoon!!!"

Jerit Yeri

"Dia baj*ngan."
..
"Bagaimana dengan anakmuuu..."

Yeri menangis keras.

Pertahanan hatinya selama ini akhirnya runtuh.

Ia tak kuasa menahan tangisnya.

Menahan perih selama menjadi istri Ilhoon.


-TBC


Dikit banget yaaaa -,-

Gapapalah

Makasih yang udah mau sempetin baca dan juga udah vote.

:)

Salam kenal, Jiyoung.

Remember ThatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang