Chapter 2

1.2K 87 4
                                    

Back Song : Missing You Like Crazy - Taeyeon

"Maafkan aku Jiyoung-aa."

Air mata itu mengalir. Entah bagaimana, terlihat sangat tulus. Setiap air mata yang jatuh di pipi cantiknya, tak menyembunyikan kebohongan sedikitpun.

Yeri bersungguh sungguh meminta maaf pada Jiyoung.

"Aku tak tahu apa aku bisa memaafkanmu. Hatiku bahkan terasa mati untuk kembali membencimu."

Jiyoung berlalu, meninggalkan Yeri yang larut dalam tangisnya. Jiyoung berpikir, untuk apa Yeri menangis dan memohon maaf, busuk, ia busuk, bahkan Yeri akan segera mendapat apa yang selama ini di incarnya.

Yeri, Jiyoung dan Ilhoon satu sekolah dulu. Yeri menyukai Ilhoon sejak sekolah dulu. Namun, ternyata Ilhoon lebih memilih Jiyoung. Tentu saja Yeri terluka. Dan selalu mencari cara agar bisa mendapatkan Ilhoon. Tanpa lelah. Tanpa menyerah.

Seringkali hubungan Jiyoung dan Ilhoon goyah karena ulah Yeri. Ah dan kali ini yang paling menyakitkan, seribu kali lebih menyakitkan dari apa yang pernah Yeri lakukan pada hubungan Ilhoon dan Jiyoung.

Untuk alasan apapun, Jiyoung lah yang paling terluka dalam hal ini.

****

Waktu berlalu begitu cepat.

Pernikahan Ilhoon dan Yeri sudah digelar beberapa bulan lalu. Dan sekarang mungkin kehamilan Yeri sudah memasuki usia 9 bulan.

Jiyoung ?

Tanpa arah.

Dia hanya mengurung diri di rumah orang tuanya. Berhenti bekerja. Berhenti kuliah. Bahkan sudah sekian lama orang tua Jiyoung tak mendengar kocehan yang keluar dari mulut anak bungsu mereka yang dulunya ceria. Kakak Jiyoung, Jung Minho yang selama ini sangat dekat dengan Jiyoung bahkan tak mampu berbuat banyak. Adiknya sedang dalam goncangan.

Jiyoung terbangun dari tidurnya, merasakan kepalanya yang sangat sakit.
Namun ini bukan apa apa, jiwanya masih jauh lebih sakit dari apapun.

Kembali terputar di memorinya, senyum Ilhoon, tawa Ilhoon. Ia terlalu mencintainya, hingga sangat tertekan saat ditinggalkan Ilhoon.

Ponsel Jiyoung bergetar

Perlahan ia meraih ponsel itu.

Matanya melotot mendapati pesan yang selama ini entah mengapa selalu ia nantikan.

Ilhoon :
Aku merindukanmu, kita harus bicara. Terakhir kali aku bahkan tak mampu untuk menahanmu. Aku selalu ke apartemen milikmu, namun kau tidak ada. Aku akan menemuimu di rumah pukul 8 pagi ini.

"Apaa!! Jam berapa ini. Laki laki gila. Aku membencinya."

Jiyoung gila, melihat ke arah jam yang sudah menunjukkan sekitar pukul 8. Dia tak bergerak.
Untuk apa mencoba terlihat cantik di depan orang yang sudah berbulan bulan tak menghubunginya. Semua pasti sia sia, Ilhoon hanya akan datang untuk mengucapkan selamat tinggal, mengakhiri semua, dan kembali menusukkan duri di hatinya.

Pagi itu memang benar Ilhoon datang ke rumah orangtua Jiyoung.

Sempat terjadi ketegangan antara Ilhoon dan Minho. Tapi Jiyoung mengatakan semua akan baik baik saja.

Mereka berbicara berdua di kamar Jiyoung.

"Jiyoung-aa."

Ilhoon langsung memeluk tubuh yang selama ini menjadi candunya.

"Maafkan aku."

"Untuk apa, aku bahkan tak lagi mengenalmu."

Bohong, Jiyoung tentu berbohong. Siapa yang tak ia kenal? Laki laki yang bahkan selalu memenuhi pikirannya, Jiyoung tak mengenalnya? Itu mustahil.

"Aku tahu kau pasti sangat marah. Bencilah aku sesukamu. Maafkan aku, aku mencintaimu. Aku tak ingin meninggalkanmu seperti ini..."

"Jika saja aku masih bisa menggenggam tanganmu seperti hari yang telah lalu, aku akan menjagamu. Aku sungguh tak mampu mengucapkan selamat tinggal Jiyoung-aa."

Ilhoon kembali memeluk wanita didepannya itu.

Wanita yang dengan sadar telah ia lukai.

Wanita yang telah menemaninya mengahadapi pahit manisnya kehidupan selama 8 tahun ini.

Wanita yang selalu tersenyum padanya.

Wanita yang ingin sekali ia miliki untuk selamanya.

Jiyoung melepas pelukan Ilhoon.

"Kalau begitu jangan pergi, jangan ucapkan selamat tinggal. Tetaplah genggam tanganku seperti yang kau mau. Jangan tinggalkan aku. Aku mencintaimu."

Jiyoung tersenyum pahit.

"Jiyoung-aa."

"Aku tahu. Aku tak peduli dengan statusmu. Kau milikku sejak awal."

"Apa kau mau menungguku?"

"Aku akan selalu bersamamu. Aku berbohong jika aku mengatakan tak lagi mencintaimu."

"Aku akan kembali padamu. Tunggulah aku."

-Flashback Off-

-TBC

Please Vote and Comment :)

Remember ThatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang