Chapter 3

1K 86 5
                                    

Ponsel Ilhoon berdering, Eomma-nya memanggil.

"Yeoboseyo? Eomma ada apa?"

"Kenapa kau tidak mengangkat teleponmu? Kenapa kau meninggalkan istrimu sendirian?"

"Ada apa eomma?"

"Yeri melahirkan."

"Apa? Aku akan segera ke sana."

*

"Ada apa, Oppa?"

"Sebenarnya Yeri sedang di rumah sakit, dia sedang berjuang melahirkan anakku sekarang ini."
..
"Aku harus pergi, Jiyoung -aa."

***

"Apa kau akan menceraikanku setelah bayi ini lahir?"

"Menurutmu?"

"Baiklah jika itu maumu."

"Jangan pernah berpikir aku akan mencintaimu. Maafkan aku ini semua memang salahku. Aku akan bertanggung jawab penuh atas bayi itu."

"Kau masih berhubungan dengan Jiyoung?"

"Apa sekarang kau mau mencoba mengurusi hidupku?"

"..."

"Jangan terlalu menikmati posisimu sekarang sebagai istriku."

"Maaf. Aku hanya terlalu mencintaimu saat ini."

Percakapan Ilhoon dan Yeri sehabis menikah dulu kembali terputar di pikiran Yeri.

Saat ini ia sedang berada di rumah sakit. Semalam, setelah tiga hari tersiksa dengan kontraksi perut, Yeri melahirkan anaknya dan Ilhoon dengan pertarungan hidup dan mati.

Rasa nyeri masih menghinggapi tubuhnya. Ilhoon belum juga datang. Mungkin sedang bersama Jiyoung. Pikirnya.

"Yeri !! "

Ilhoon tibatiba saja datang,

kira kira lima detik setelah otak Yeri berpikiran negatif tentangnya.

Ilhoon memeluk Yeri.

"Bagaimana keadaanmu?"

Apa? Kenapa Ilhoon seperti ini.

Ah iya, melahirkan anaknya bukanlah hal yang mudah, ini belum setimpal dengan perlakuan Ilhoon saat ini.

"Aku tentu masih sakit. Aku melahirkan putri yang cantik."

"Syukurlah kau selamat. Terimkasih. Dan maaf karena terlambat."

****

Seorang wanita menangis tersedu di rumah sakit, entah apa yang terjadi padanya. Ia bahkan tak peduli dengan pandangan orang orang terhadapnya.

****

Ilhoon belajar menggendong putri kecilnya. Jadi seperti ini rasanya menjadi ayah, hatinya sangat bahagia melihat putrinya yang memiliki wajah seperti mikiknya, namun bibirnya seperti Yeri.

Ilhoon menghela napas, seandainya ia melewati semua ini dengan Jiyoung. Seandainya ini putrinya dengan Jiyoung.

Seandainya.

"Kemarilah Ilhoon-a, berikan putrimu yang sangat cantik itu. Eomma sangat bahagia. Dan apa kau sudah memikirkan namanya?"

Ilhoon memberikan putrinya kepada ibunya.
Rumah ini terasa hangat atas kehadiran bayi mungil yang bahkan belum memiliki nama ini.

"Aku akan membicarakannya dengan Yeri."

Ibunya mengangguk.

Ibu Ilhoon sangat menerima Yeri sebagai menantu di keluarga ini, namun terkadang ia juga merasa kasihan. Ia tau, putranya tidak mencintai Yeri. Dan ia juga tahu tentang Jiyoung.

****

Yeri masih terbaring , meskipun ia sudah diperbolehkan pulang, namun ia juga harus tetap menjaga kondisi sebaik mungkin.

Matanya yang semula terpejam perlahan terbuka karena suara langkah seseorang, matanya menatap sumber suara itu, Ilhoon.

"Ada apa kau kemari?"

Ucap Yeri dingin.

"Apa kau lupa, ini kamarku."

Ah benar. Bodohnya, Yeri sangat malu saat ini.

"Ah, aku pikir..."

"Apa?"

"Kau akan membicarakan tentang perceraian denganku. Bayiku sudah lahir."

Ilhoon terdiam, ia bahkan melupakan perkataannya sendiri jika ia akan menceraikan Yeri.

"Aku kesini bukan untuk itu. Ini tentang nama anakku, maksudku anak kita."

Yeri menatap tajam Ilhoon. 'Kita'

"Aah, itu. Tentu dia akan bermarga Jung, sepertimu."

"Aku tahu. Apa aku bisa menamainya sesuai kehendakku?"

"Tentu."

"Jung, Young, Min. Ah tidak. Jung, Chae, Young. Ah nama yang indah, bagaimana menurutmu?"

Yeri kembali diam, Ilhoon memukul hatinya dengan keras lagi.

Young? Jiyoung? Mengapa harus menyangkutkan nama itu.

'Apa kau begitu mencintai Jiyoung, Ilhoon-aa? Apa kau tidak melihatku? Yang sudah hampir setahun ini bersamamu? Orang pertama yang kau lihat saat kau bangun di pagi hari. Apa kau tak mempunyai perasaan sedikitpun padaku?'

"Yeri, kenapa kau diam?"

Ilhoon membuyarkan lamunan Yeri.

"Ah siapa tadi, Jung Chae Ra. Nama yang indah."

"Jung Chae Young."

"Ah benar itu."

-TBC



Maaf alurnya ga jelas.

Vote + Comment ya 💠

Terimakasih :)

Remember ThatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang