Apa Yang Ku Lakukan?

60 5 0
                                    

Hari Minggu adalah hari yang paling ditunggu oleh semua orang, itu sudah pasti. Hari libur dan waktu untuk berkumpul bersama orang tercinta.

Lain halnya untuk Kira, setiap anak pasti menantikan hari ini untuk beristirahat dengan tidur sangat pulas. Tapi Kira setiap hari minggu selalu bangun tepat jam 05.00 pagi.

Iya itulah kebiasaan Kira, karena dia harus ikut berbelanja ke pasar dan sudah sangat sibuk di kedai bersama ibunya nanti.

Tidak ada alasan untuk menutup kedai, karena sudah pasti hari minggu adalah hari keluarga. Banyak keluarga yang memilih untuk makan di luar bersama.
Oleh karena itu kedai IBU KIRA ini selalu menjadi tujuan utama di setiap weekend.

(Kedai IBU KIRA)

"Ibu, maafkan Kira ya. Kira tidak bisa membantu ibu lama hari ini." Ucap Kira yang sedang mencuci piring di dapur meminta maaf.

"Memangnya kau mau pergi kemana? apa ada tugas kelompok?" Tanya Ibu yang tengah duduk sembari mengupas kentang.

"Tidak, Kira ingin pergi ke toko buku. Stok buku bacaan Kira sudah habis bu." Jawab Kira.

Begitulah, pantas saja dia sangat pintar. Bahkan jika dia sudah kehabisan stok buku untuk di baca dia selalu pergi untuk membelinya.

Mungkin sudah ada 3 rak lemari buku di dalam kamarnya, 2 rak untuk buku bacaan seperti novel, komik dan lain sebagainya. Sedangkan 1 rak yang lainnya dia isi dengan buku pelajaran.

"Yasudah pergilah, cari buku yang kau suka." Ucap Ibu mengizinkan Kira untuk pergi.

"Terimakasih, ibu." Jawab Kira berterimakasih.

Tidak lama setelah mendapat izin dari Ibunya, Kira bergegas mengambil tasnya dan pergi berjalan menuju halte yang langganannya.

(Toko Buku)

"Permisi ada yang bisa kami bantu?" Ucap salah satu pegawai di pintu masuk toko buku.

Kira yang hanya menjawab dengan senyuman manis di bibirnya itu langsung saja masuk ke dalam dan memilih-milih buku mana yang ingin dia belinya.

Kali ini, Kira yang biasanya langsung tertuju kepada novel atau komik sekarang dia memasukki rak buku yang berisi tentang jenis-jenis penyakit.
Entah mengapa, atau mungkin karena dia ingin mempelajari ilmu kedokteran setelah lulus sekolah.

"Apa kau punya kartu pelanggan?" Tanya seseorang yang sedang bertugas di kasir.

"Oh iya, ini silahkan." Jawab Kira sembari memberikan kartu miliknya.

"Selamat ya, karena kau sudah sering berkunjung dan membeli buku di sini. Jadi hari ini kau mendapatkan buku itu secara percuma. Ini silahkan." Ucap pegawai itu memberikan kembali kartu milik Kira dan juga buku yang dia beli.

"Ah, terimakasih." Ucap Kira berterimakasih kemudian meninggalkan toko buku itu.

Seusai membeli banyak buku, kira berjalan menuju halte di samping toko buku itu. Tapi langkahnya terhenti setelah ia melihat sebuah rumah besar yang ada di dalam komplek mewah.

Sejenak ia berpikir bahwa bagaimana bisa dia masuk ke sana kemarin?. Banyak pertanyaan yang ingin dia tanyakan kepada pemilik rumah itu.

"Apa benar itu rumahnya? Apa dia hanya menyewah sementara?" Ucap Kira bertanya-tanya sambil melangkah maju menuju rumah itu.

"Apa dia ada di rumah? Apa aku masuk saja, dan menanyakan semuanya sekarang? Ah, tidak-tidak. Baiklah aku akan pulang saja."

"Ada yang bisa dibantu?" Tanya satpam penjaga rumah ini selepas Kira melangkahkan kakikannya hendak kembali menuju halte.

"Ti-tidak pak, aku hanya melihat rumah ini saja pak. Bagus dan juga sangat besar. Permisi pak, saya pergi dulu." Jawab Kira yang tentunya berbohong akan kedatangannya itu.

"Tunggu! Bukankah kau yang tadi malam datang bersama den Rendy?" Tanya satpam itu yang lagi-lagi menghentikan langkah Kira.

"Bu,,"

"Iya kau pasti gadis yang bersama dengannya kemarin malam. Apa kau mencari den Rendy? Ayo masuklah!" Ucap satpam itu yang menghentikan ucapan Kira.

Satpam itu membukakan gerbang untuknya, dan mendampingi Kira untuk masuk ke dalam rumah besar milik Rendy ini.

"Ayo silahkan masuk!" Ucap asisten rumah tangga yang sudah berada di depan pintu, menyuruhnya masuk ke dalam.

Rumah ini memang seperti istana, sudah ada satpam yang bertugas di gerbang, seorang yang selalu siaga membukakan pintu, asisten rumah tangga yang membersihkan dan menyiapkan makanan. Dan juga ada tukang kebun.

Tapi mengapa hanya ada satu orang yang tinggal sebagai pemilik rumah ini. Asal-usul keluarga Rendy, kira masih ingin mengetahuinya dengan sangat jelas.

"Non, den Rendy nya masih mandi. Nona bisa menunggunya di ruang tamu. Atau nona bisa berjalan-jalan dulu di rumah ini?" Ucap seorang wanita berpakai serba hitam.

"Baiklah aku akan menunggunya sambil melihat-lihat isi rumah ini." Ucap Kira.

"Apa ingin saya temani?" Tanya wanita itu lagi.

"Tidak perlu, aku bisa melihatnya sendiri. Terimakasih." Jawab Kira yang ingin berjalan-jalan sendiri.

Saat Kira melihat-lihat seisi rumah ini, memang tidak ada satu pun bukti yang ia temukan tentang keluarganya.

"Mana mungkin dia tidak punya keluarga, meskipun dia anak yatim piatu setidaknya dia dulu dilahirkan kan, dia memang aneh sejak dulu." Ucap Kira yang kemudian berjalan menuju taman.

Ada sebuah ayunan panjang dan ada kolam renang di depannya. Suasana yang indah dan juga angin yang bertiup dengan lembut membuat dia terduduk dalam ayunan itu.

"Apa yang aku lakukan, bagaimana bisa aku datang kemari? Kira, apa kau sudah bodoh. Tanpa berpikir-pikir kau sudah masuk ke rumah laki-laki yang kubenci." Ucap Kira yang sedang duduk di ayunan.

{Di sisi lain}

"Ada siapa mbak?" Tanya Rendy kepada asisten rumah tangganya sembari menuruni anak tangga.

"Itu den, non Kira. Dia sedang menunggu tuan di ayunan belakang." Jawab wanita itu kemudian pergi dari hadapan Rendy.

"Kira? Ada perlu apa dia ke sini?" Ucap Rendy bertanya-tanya.

Rendy yang sangat penasaran dengan apa tujuan Kira datang kemari. Langsung saja dia menemuinya di taman belankang.

Setelah mengetahui keberadaan Kira yang sedang duduk di ayunan sambil membaca buku, ia pun menghampiri dan duduk di sebelah Kira.

"Apa yang sedang kau baca? Oh aku tau, ternyata kau datang kemari hanya untuk numpang membaca saja. Baiklah silahkan lanjutkan." Ucap Rendy bertanya membuat Kira menghentikan aktivitasnya

"Tidak, aku tidak sengaja datang kemari. Aku baru saja membeli buku di toko sebelah komplek rumahmu, saat aku melihat rumahmu aku ingin mampir saja. Karena aku sudah bertemu denganmu, sekarang aku pulang dulu." Jawab Kira menjelaskan.

Kira yang hendak pergi itu, akhirnya Rendy berhasil memegang tangan Kira. Menyuruhnya untuk tidak pergi dari hadapannya.

"Jangan! Nanti saja, duduklah lagi." Suruh Rendy yang membuat Kira bingung dengan apa yang harus dia lakukan sekarang.

"Kenapa kau buru-buru sekali, bahkan aku baru saja menemuimu. Tinggalah sebentar lagi di sini, aku sangat kesepian." Ucap Rendy membujuk Kira agar tetap berada di sampingnya

"Jelaskan padaku, apa yang sudah terjadi padamu?" Tanya Kira memulai pertanyaan yang sudah mengganjal di otaknya sejak kemarin.

"Ah~ ingatanmu baik juga ya. Baiklah aku kan menceritakan semuanya padamu."

Dan Rendy yang sudah tidak ingin mengingat semua kejadian itu lagi, hari ini dia sendiri yang membukanya lagi di depan Kira.

Tunggu kelanjutannya ya

Kritik, saran dan juga vote nya ya, masih ditunggu terus...

You're My SoulmateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang