Monster (Ficlet)

1.1K 106 48
                                    

"Lidah bisa mengubah seekor tikus menjadi monster"


***

Gemercik api tampak berkilat di langit, disusul suara petir yang menggelegar. Langkah kakinya tampak ringan, sorot matanya bahkan terlihat penuh kepolosan. Namun, tangannya menggenggam sebilah pisau berlumur cairan merah pekat yang membuat siapapun mual.

---M O N S T E R---

Sepasang netra dengan kelopak bulat menatap datar pada seseorang yang kini terduduk di atas sebuah kursi kayu. Ia bergeming, hanya sesekali berkedip lalu mem-pout bibir penuhnya seraya memperhatikan gerak-gerik seseorang di depan sana. Seorang gadis, cantik dan terlalu naif menurutnya. Gadis itu terus menggeliat di atas kursi, meski tahu ia tak akan bisa bergerak lebih dari sekedar membuat kursi bergeser senti demi senti.

"Ck!"

Decakan itu terdengar meremehkan, membuat manik bening si gadis menatap tajam ke arahnya. Irisnya penuh kebencian, tapi sesekali manatap penuh permohonan.

Tubuh gadis itu menegang saat laki-laki di depan sana beranjak dari posisi dan berjalan mendekat ke arahnya. Bola matanya melebar, mengawasi setiap gerak-gerik laki-laki itu tanpa mau kehilangan satu detik saja. Jantungnya terasa memompa lebih cepat ketika sosok itu sudah berdiri di hadapannya dengan sedikit membungkuk, mensejajarkan wajahnya dengan wajah gadis itu.

"Kau tidak lapar, hm?" Tanyanya seraya mengusap lembut pipi si gadis, membuat gadis itu berjengit waspada, tapi tetap balas menatapnya.

"Oh, maaf. Aku lupa kalau kau sekarang tidak bisa bicara." Ibu jarinya lantas mengusap sudut bibir gadis itu yang tertutup lakban. Menatap lekat-lekat di sana lalu mendongak mempertemukan irisnya dengan netra penuh cemas.

"Kurasa memang lebih baik kau tidak usah banyak bicara."

Gadis itu sedikit lega saat sosok berambut kemerahan itu berjalan menjauh. Namun, kelopak matanya melebar ketika mendapati di depan sana, laki-laki itu mengambil sebilah pisau lalu menoleh ke arahnya dengan senyum iblis.

Krystal Jung, nama gadis itu. Ia menegang ketika Chanyeol kembali berjalan mendekat ke arahnya, lalu berdiri di hadapannya dengan sorot lebih mengerikan sembari memainkan pisau daging di telapak tangannya.

"Kau ingat, Jung?" Chanyeol menatap diam ke arah Krystal. "Waktu kecil, kau sering bilang kalau kau tidak mau bermain dengan seorang monster."

Cringgg ...

Krystal memejamkan matanya erat ketika Chanyeol menggesekkan ujung mata pisaunya pada besi di sebelah tempat ia terduduk. Menghasilkan suara yang membuat hatinya serasa teriris.

"Dan kau terus memanggilku monster hanya karena aku tak sengaja membuat Sehun jatuh dari ayunan," ujarnya penuh tekanan pada setiap kata.

Lamat-lamat Krystal kembali membuka mata. Menatap kosong pada lantai sementara pikirannya melayang, mengingat kilas hitam putih masa kanak-kanak mereka.

"Kau tahu, sejak saat itu semua orang menjauhiku," ujarnya penuh sarkasme. "Mereka ikut memanggilku monster dan berlari menjauh ketika aku lewat."

Chanyeol menunduk, menatap dingin wajah gadis itu. "Apa kau tahu rasanya menjadi monster?"

Krystal diam, tak mampu menjawab. Hanya setitik likuid di sudut matanya yang sudah sembab, yang mengungkapkan bagaimana penyesalan dan rasa takutnya saat ini.

"Hey!" Chanyeol menarik dagu gadis itu, menatap tajam pada irisnya yang berkaca lalu tersenyum remeh.

"Akan kutunjukkan sekarang seperti apa monster yang sebenarnya."

Srak!

"Argh!" Krystal menjerit kecil ketika Chanyeol menarik lakban yang menutupi bibirnya dengan gerakan kasar. Laki-laki itu menyeringai lalu kembali memainkan pisaunya.

"Aku akan menghentikan lahirnya monster-monster lain dari mulutmu, Jung."

Gadis itu menahan napas, jantungnya bahkan hampir berhenti berdetak ketika Chanyeol menekan kedua pipinya dengan satu tangan.

"Buka mulutmu!" Perintahnya yang langsung dijawab dengan gelengan memohon gadis itu.

"Cepat buka atau aku yang akan menariknya keluar!" Chanyeol membentaknya, membuat Krystal semakin ketakutan dan terus menggeleng dengan gerakan terbatas. Gadis itu bahkan tak berani membuka mata karena tatapan Chanyeol benar-benar terlihat seperti monster.

"Ck! Baiklah, jika itu maumu."

Laki-laki itu mencengkram kuat kedua pipi Krystal, lalu memasukkan satu tangannya ke dalam mulut gadis itu dan menarik lidahnya keluar. Krystal tentu kelabakan, bola matanya bahkan memerah merasakan sakit yang amat sangat. Ia hampir tersedak. Ingin berteriak, tapi tak berdaya karena tarikan Chanyeol begitu kuat. Krystal berusaha menggeleng sebisanya ketika Chanyeol menyeringai seraya memainkan pisau. Air matanya bahkan tak mampu meredakan dendam dalam hati laki-laki yang pernah menjadi teman kecilnya.

"Kau cantik, Jung. Akan lebih cantik jika kau berhenti bicara, bukan?"

Crussh!

Dengan satu gerakan kilat pisau itu mengayun dan memotong lidah Krystal. Bola mata gadis itu membelalak merah saat darah segar mengenai wajah dan bercucuran ke lantai. Ia masih bisa melihat bagaimana seonggok daging itu tergeletak di lantai, membuatnya mual seketika. Perlahan kepalanya terasa berat, pandangannya berkabut dan ia mencoba mendongak.

Masih bisa tertangkap indranya, bagaimana Chanyeol menatapnya sendu, hingga lamat-lamat matanya terasa berat. Semuanya buram dan ... gelap.

"Maafkan aku, Jung."

---M O N S T E R---

Chanyeol menyeret kakinya langkah demi langkah, tak mempedulikan hujan yang kini mengguyur dan menghapus jejak darah yang tertinggal. Suara sirine terdengar memecah di antara gemericik hujan, disusul cahaya lampu dari mobil yang kini berhenti tepat di hadapannya.

Ia bergeming, lalu mendongak dengan mata menyipit saat beberapa orang berseragam berlari menghampiri dan menodongkan pistol ke arahnya. Dia tersenyum tipis, lalu menjatuhkan pisau dan mengangkat kedua tangannya.

***

Seoul, 13 July

Headline News

"Dua orang polisi ditemukan tak bernyawa ketika sedang bertugas. Diduga pembunuhan dilakukan oleh PCY, tersangka pembunuhan mutilasi yang sudah menjadi buron polisi selama dua tahun terakhir. Saat ini pihak yang berwajib masih terus berusaha menemukan keberadaan tersangka."

-Fin-

Screw : Rilamickey
Cover by : babymints_
A/n : Annyeong ^^ long time no write :) Mickey kembali dari hibernasi(?) dan bawa ficlet hasil melamun(?). Movie ini mickey editing sendiri, jadi mohon review ulang >< makasih yang udah baca. Yang like semoga masuk surga. Yang komentar dan review semoga diperbanyak berkahnya >< amin.

ROOM 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang