The Dark Oliander (Vignette)

735 49 5
                                    

Screw : purixoxo a.k.a itaa

Filosofi : Bunga Oleander

***

Bunga yang indah. Bunga yang mematikan.

Sama sepertimu, kau tampak sempurna di luar, tapi begitu menakutkan di dalam.

***

Suara hoakkan burung hantu bersahutan mengusik sunyinya malam. Menjadi suara tunggal di sepanjang koridor sekolah sesaat sebelum gesekkan benda tajam memenuhi rungu.

Srett ... Srett ....

Sosok berjubah hitam berjalan dengan sebuah linggis di tangannya. Menyeret linggis itu hingga menimbulkan bunyi yang mengusik telinga. Menuju ujung koridor yang terdapat tangga penghubung lantai atas. Di sana terlihat seorang gadis yang menyeret tubuh dengan kaki penuh darah yang mengucur dari lubang, menyisakan jejak merah pekat di lantai.

Gadis itu tampak ketakutan apalagi saat sosok berjubah itu menyisakan jarak kurang dari satu meter di depannya. "Kumohon jangan, lepaskan aku!"

Sosok itu tersenyum dalam tudung yang menutupi wajah, senyuman yang mematikan lebih tepatnya. "Tenang, aku tak 'kan melepaskanmu."

Gadis itu terkunci antara tangga dengan sosok itu, dia tak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan diri. Dia meneteskan air mata sebelum tajamnya besi menusuk tepat di lubang matanya.

Belum puas pada kedua mata sang gadis, sosok itu beralih pada dada, menusuk berkali-kali membuat darah segar tersembur dari dada gadis itu. Mengoyaknya hingga bunyi retakan tulang rusuk terdengar memilukan.

Setelah puas dengan tubuh tak berbentuk sang korban, sosok berjubah itu menyeret rambut panjang milik korban. Menyeretnya melewati koridor dan menghilang di persimpangan.

Satu korban sudah terselesaikan.

***

Sehun merebahkan tubuhnya ke sofa kecil sudut ruangan, merenggangkan otot kakunya. Renang benar-benar menguras habis energinya. Jika saja Sehun tidak menyukai gadis paling diincar di sekolahannya, Jung Soojung, mungkin Sehun tidak mau repot-repot bermain air dan meluncur di atasnya.

Ya. Dia melakukan latihan renang hingga malam hari karena gadis itu. Katanya, agar Soojung terpesona akan gayanya saat meluncur di air, mengikuti lomba, memenangkannya, dan Sehun bisa mempersembahkan tropi itu untuk Soojung. Ah, itu manis sekali.

Katakan Sehun buta akan cinta atau apa, dia tidak peduli. Kalau sudah mengincar satu mangsa dia tak 'kan melepaskannya dengan mudah.

Sialnya mangsa kali ini tidak mudah didapatkan. Tidak seperti mangsa lainnya yang hanya dikedipkan mata saja sudah berlutut minta dinodai, yang ini lain.

Sehun harus berusaha ekstra untuk mendapatkan Soojung dengan terlihat keren dengan olahraga renangnya. Bukannya Sehun tidak keren jika tidak berolahraga renang, dia keren, kok. Bahkan diamnya saja sudah membuat gadis mana pun meleleh. Hei, kau juga mengakuinya, bukan?

Kalau saja Soojung menyuruh Sehun bermain basket, dengan senang hati Sehun akan menunjukkan gaya shooting paling keren. Namun Soojung suka renang, sedangkan Sehun benci renang sejujurnya.

"Kalau aku jadi kau, aku tak 'kan melakukannya."

Sehun melirik Suho yang tengah berkutat pada buku dengan ekor matanya. Pria berkulit susu dengan kaca mata bertengger di atas hidung adalah kakak sekaligus pemilik dorm kecil ini.

ROOM 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang