Manager jutek? Udah sering. Manager ngambekan? Sering juga. Manager baperan? Ada. Kalau Manager yang lagi deket sama pegawainya? Ada, tapi cuman dikit, ceritanya sama kayak Nakamoto Yuta, Manager dari Cafe sekaligus Restoran terkenal di Japan.
Pemuda ini telah memulai usahanya ketika Ia berada di kelas akhir menengah atas. Walaupun Ia berasal dari keluarga yang berada, Ia bersikeras untuk mempunyai uang dari hasil kerjanya sendiri. Ia bekerja tanpa mengenal lelah, Ia mendapatkan semua yang Ia mau terkecuali pujaan hati yang sedang Ia dambakan.
.
"Permisi, saya mau melamar kerja disini, apakah ada lowongan pekerjaan?" tanya seorang perempuan kepada salah satu pegawai di tempat ini.
Pegawai itu mempersilahkan perempuan itu untuk berbicara kepada managernya saja. Pegawai itu masuk terlebih dulu untuk berbicara kepada sang manager dan manager itu memperbolehkan perempuan itu masuk ruangannya.
"Jadi, kamu mau--" putus Yuta. Yuta kaget melihat perempuan yang sedang ia damba-dambakan datang ke tempatnya dan melamar kerja di tempat yang sama.
Yuta mengangkat sebelah alisnya heran, "(y/n)?"
"Loh Yuta? Kamu manager?! Wah gila keren."
"Kerenan jadi pacar aku sih, Yut." -batin (y/n).
Yuta cuman bisa tersenyum kaku sambil menggaruk tangannya yang tidak gatal. Yuta menerimanya setelah melakukan wawancara langsung dan (y/n) melakukan di bagian pelayanan dahulu.
"Terima kasih Yuta! Aku menyayangimu! Tunggu aku telepon ya sahabatku."
.
"Hey, (y/n), karena ini 3 bulan kau bekerja di tempatku, aku akan mengajakmu makan malam, bolehkah?"
"Boleh saja Yut,"
"Aku jemput malam nanti,"
"Okay."
"Dah, love you."
Selama tiga bulan terakhir setelah kau diterima bekerja, Yuta menjadi dekat denganmu dan selama itu juga, Yuta sudah menunjukkan mempunyai perasaan kepada (y/n). Tanpa disangka, (y/n) pun sama, tapi ego mereka susah banget dikendaliin. Akhir-akhir ini Yuta emang jadi orang yang romantis, itu sih menurut (y/n).
Yuta-kun
Aku sudah di luar, cepat keluar.Yuta-kun
Mobil warna hitam tepat depan pagar.(y/n) cepet-cepet keluar dari rumahnya dan langsung masuk ke mobilnya Yuta. Yuta terkesima melihat (y/n).
"Wow," gumam Yuta.
(y/n) menengok ke arah Yuta, "Apa?" tanya (y/n).
"Ah ga ada kok," kata Yuta, "Pakai sabuk pengamannya dong," suruh Yuta tapi Yuta yang masangin sabuk pengamannya. Muka (y/n) sama Yuta udah deket banget, hidungnya aja udah nempel. Yuta mengecup singkat bibirnya (y/n), kemudian Ia memalingkan mukanya ke arah jalan dan pergi dari depan rumah (y/n).
(y/n) menatap terus-terusan ke luar jendela. Mukanya (y/n) masih merah, Yuta tersenyum kecil, "Maaf yang tadi ya, by the way, manis," kata Yuta sambil fokus nyetir.
(y/n) mengengok ke arah Yuta dengan cepat dan memukulnya, "Ih! Malu tau,"
Yuta meringis, "Jangan gitu dong," kata Yuta, "Calon pacar jangan di pukulin," putus Yuta, "Nanti kalau ga fokus nyetir terus tabrakan gimana?" tanya Yuta.
.
Yuta memanggil pelayan untuk menghampiri mejanya, "Tolong menu atas nama Nakamoto Yuta," kata Yuta.
Pelayan itu pergi setelah menulis keinginan Yuta. (y/n) menatap Yuta heran, "Kenapa harus di pesen dulu sih? Kan bisa milih-milih dulu,"
"Supaya cepet sayang,"
"Sayang sayang pala mu,"
"Emang sayang, gimana dong?" tanya Yuta.
"Eh?"
"Ak-" ucapan Yuta terpotong karena menu yang ia pesan sudah sampai, "Terima kasih," kata Yuta, "Makanlah (y/n)."
"Terima kasih Yuta." kata (y/n) memulai makan.
"Sama-sama cantik."
(y/n) sama Yuta menikmati makan malamnya, ketika musik berganti menjadi lagu romantis, pada saat itu juga, makanan (y/n) dan Yuta habis. Yuta mengeluarkan kotak berisi cincin simpel berwarna silver, "Aku sayang kamu, kalau aku lamar kamu, kamu mau tunangan sama aku?" tanya Yuta.
(y/n) kaget melihat Yuta yang sedang memegan tangan kanannya. (y/n) bingung mau menjawab apa.
"Pardon?"
"Aku mau kamu jadi tunangan aku, (y/n)," kata Yuta mengulang.
(y/n) menangis terharu dan menganggukan kepalanya. Yuta memasangkan cincin itu di jari manisnya (y/n) dan memeluknya dengan damai, "Mau tau kenapa aku langsung lamar kamu?"
"Kenapa?" tanya (y/n) sambil sesegukan.
Yuta membersihkan jejak air mata di pipinya (y/n), "Karena aku ga mau main-main dan aku juga ga mau pacaran. Aku mau langsung serius, tapi aku belum puas sama kesuksesan aku sekarang, buat nikah, kita pikirin bareng-bareng," kata Yuta.
"Okay?" tanya Yuta sambil menangkup muka (y/n).
"Okay."
Yuta mengecup dahi, pipi, dan bibir (y/n) sekilas dan memeluknya lagi dengan erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Random NCT Imagines [revisi]
Short StoryCast: All nct members Warn: sedang perbaikan, mungkin ada kata-kata yang diubah atau cerita yang diubah, bahkan bisa aja chapter bertambah