Ten: Bangun kebo
Ten: Bangun dong
Ten: Dasar kebo
Ten: Mau ke fansign gua ga?
Ten: HEH BANGUN DASAR PENDEKKamu: Ih atuh kamu mah :"
Kamu: Iya aku tau aku kebo):
Kamu: Kamu juga pendekTen: alhamdu masih hidup
Kamu: Bangsssat
Ten: Heh, bahasa
Kamu: Iya deh murid 'teladan'
Ten: MARI KE FANSIGN, KAMU GRATIS
Kamu: ha?
Kamu: kan aku...Ten: Tapi boong
Kamu: aku kan udah beli, ten):
Ten: aku tunggu kamu sore ya inget!
Kamu siap-siap buat pergi ke acara fansignnya Ten dan kawan-kawannya. Kamu ini adik dari temennya Ten juga, Taeil dan semua orang juga udah pada tau kalau kamu itu adiknya Taeil.
"Ma, aku pergi yaa, ketempat Kak Taeil sama mau ketemu Ten," kata kamu ke Mama kamu.
"Hati-hati ya, titip salam buat Ten, sama bilang jangan lupa makan buat Taeil."
"Siap!" seru kamu sambil hormat ke ibu kamu.
Kamu pergi ke acaranya jalan kaki aja, lagian deket dari rumah, tadinya mau pake sepeda tapi kamu baru inget kamu ga bisa pake sepeda. Di jalan, kamu ketemu sama temen sekelompok kamu, Yeri.
"Hai Yeriii," sapa Kamu.
"Eh, untung ketemu (y/n), aku ga bisa ke museum hari ini, ada keperluan mendadak, maaf ya." kata Yeri sambil lari ke rumahnya.
"Eh," kata Kamu, "baru juga dateng udah pergi lagi." Kamu geleng-geleng kepala kamu. Ga berapa lama, kamu udah sampai di tempat fansignnya Ten. Kamu ngeluarin albumnya terus minta tanda tangannya dari Taeil sampe Mark.
"Kak," kata Kamu, "kata mama jangan telat makan. Hari ini aku mau ke museum, tapi ga tau sama siapa. Yerinya udah pamit ke aku ga bakal bisa ngerjain tugas,"
"Gapapa kali, lagian kita harus ngehargain orang yang punya kepentingan yang lebih penting kan? Coba nanti tanya Ten, dadahh." kata Taeil sambil melambaikan tangannya.
Pas udah sampai depan mejanya Ten, Ten nanya, "Nama?"
"(y/n)"
"Kok namanya sama sih,"
"Aku emang (y/n), babi."
"Aku bilang apa? Bahasa."
"Oh iya Ten," kata Kamu, "Mau ga anter aku ke museum, 5 menit lagi selesai kan?" tanya Kamu.
"Iyaa, ngapain ke museum? Mau jadi mumi?"
"Kagak elah, ada tugass, nih aku bawa bukunya di tas." jelas kamu.
"Oh sip, ntar tunggu aja di dalem ya, ntar aku bilang ke security biar kamu masuk ok?"
"Siap pa bos!" seru Kamu.
---
"Ten, di museum yang aku kasih tau ini, kita harus ngobrol pake bahasa inggris, bantu aku ya," kata Kamu.
"Emang tugasnya tugas apa?" tanya Ten.
"Inggris,"
Ten cuma bisa gemes mau nyubit kamu, tapi ditahan sama Ten, "Kalau kagak sayang udah gua cubit lu,"
"Tapi kan kamu sayang aku,"
"Ga tuh,"
"ih Jahat,"
"Gadeng, aku sayang kamu kok," kata Ten, "Ga usah ngeblush gitu deh,"
"ih."
Kalian bercanda pas lagi jalan ke museum yang jaraknya ga jauh dari tempat fansign. Pas masuk ke museumnya, kalian disuruh nulis nama dulu di daftar nama. Abis kalian nulis, langsung nyari tuh lukisan yang mau di amati.
Kamu bilang ke Ten buat ngeliat lukisan, "Ten! Look at the art. It's really cool. I wish i can draw like this," kata Kamu.
"But, why do you want to draw like this?"
"Because I want to make my mom proud and you too,"
"How if i proud with you first?" tanya Ten.
"Lha, kenapa kamu bangga ke aku?" tanya Kamu. Kamu diregur sama penjaga museum buat pake bahasa Inggris.
"Because I'm lookin at the art right now, in front of me, that's make me proud."
"Apasih," Kamu masa bodo aja sama penjaga yang negur kamu lagi buat pake Bahasa Inggris.
"Ih bener kok, kamu itu sama kayak lukisan itu, bagus, cantik, penuh warna, jadi aku suka,"
"Ah gitu deh dasar babi,"
"Babi terus ya, dasar pendek,"
"Heh!"
Akhirnya kalian keluar museum tanpa nulis apa-apa malahan kalian kejar-kejaran kayak anak kecil sampe rumah kamu.
Owwell im so sorry kalau cerita ini membosankan like my life hhh.
Jangan lupa vomment, semua vote dan comment aku hargai kok, walaupun comment ga aku bales, tapi aku usahain bales.
♥

KAMU SEDANG MEMBACA
Random NCT Imagines [revisi]
Historia CortaCast: All nct members Warn: sedang perbaikan, mungkin ada kata-kata yang diubah atau cerita yang diubah, bahkan bisa aja chapter bertambah