Arnoud Van Doorn - part 2

190 12 1
                                    

Sumber: buyaathaillah.wordpress.com

Bagian 2
Kalau boleh, pertama-tama, kita berbincang sedikit seputar alasan anda menerima Islam. Apa yang telah terjadi sehingga anda memilih masuk Islam?

Saya telah mempelajari Al-Qur'an karena keingintahuan, mulanya sejak setahun lalu (setelah saya keluar dari PVV). Sebelum itu saya hanya mendengar cerita-cerita jelek tentang Islam. Semakin banyak saya membaca semakin yakin pulalah saya bahwa Islam sesungguhnya agama yang indah dan penuh kebijaksanaan. Saya telah mengalami pendidikan agama sebagai seorang Kristen, sehingga saya telah banyak menganut banyak nilai. Lebih mudah untuk beralih dari seorang Kristen menjadi Muslim daripada dari seorang "atheis", karena sebelumnya saya telah mengenal konsep-konsep kenabian, adanya malaikat, dan baku kedisplinan yang selalu ada dalam ajaran agama manapun.

Anda dulunya anggota partai yang dikenal anti-Islam, dan bahkan film yang menyerang nabi pun dibuat atas perintah partai. Itu bagaimana ya ketika kelihatannya partai seperti itu tidak memiliki pengetahuan yang tepat tentang Islam, mengapa mereka bersikap demikian terhadap Islam?

Saya tidak pernah jadi orang yang berhaluan "ekstrim kanan", PVV pun juga sebenarnya begitu. Tapi dulu memang, seperti kebanyakan orang, saya punya prasangka buruk mengenai Muslim. Misalnya anggapan bahwa semua orang Islam itu kaum fanatik, penindas perempuan, intoleran dan jahat terhadap masyarakat barat, serta senang kekerasan. Wilders sebagai seorang pribadi tergolong orang yang cukup ramah dan bersahabat. Beberapa pendapatnya seperti soal kritik terhadap Uni Eropa, sistem keuangan, dan krisis ekonomi, menurut saya ada benarnya. Tetapi saya sama sekali tidak sependapat dengan pandangan negatifnya terhadap Islam dan dunia Arab. Pandangannya itu menstigmatisasi seluruh Muslim. Menciptakan ketakutan dan pengkutub-kutuban (di masyarakat, seperti yang dilakukan Wilders-red) memang cara mudah untuk memobilisasi orang-orang, karena isu-isu itu bisa memicu nyali, prasangka, sekaligus membiaskan pandangan orang-orang itu.

Setelah beralih masuk Islam, bagaimana reaksi bekas teman sejawat anda di partai?

Saya tidak berkomunikasi dengan Geert Wilders sejak saya keluar drai PVV. Saya tidak tahu juga ya. Saya tidak mendapatkan tanggapan balik apapun. Sebab ketika meninggalkan PVV, itu intinya saya dianggap "tidak ada" lagi. Mantan rekan sejawat juga takut berkomunikasi dengan saya. Karena kalau mereka melakukannya, bakal tidak bagus untuk karir mereka di partai PVV.

Sekiranya anda mengajak seorang non-Muslim untuk masuk Islam, apakah hal paling terpenting yang akan anda ajukan?

Seperti sudah saya nyatakan tadi: pelajarilah Islam, enyahkan seluruh prasangka buruk, dan bakal terlihat bahwa sungguh Islam itu merupakan agama yang indah dan sangat murni, agama yang memiliki sejarah begitu agung serta standar-standar yang tinggi. Kami (muslim) saling peduli satu sama lain, baik dalam senang maupun susah. Islam agama yang memberikan ketenangan batin dan kearifan, serta memperdalam kehidupan spiritual. Hidup itu lebih dari sekadar uang dan materialisme ("faktor suskses" tipikal Barat). Dengan Islam, anda bakal menjadi seseorang yang lebih tangguh dan lebih baik.

Di Barat, Islam umumnya dituding sebagai agama yang menganjurkan terorisme, anti-HAM, dan menindas perempuan. Bagaimana tanggapan anda terhadap tudingan-tudingan semacam ini?

Lagi-lagi penyebabnya adalah prasangka buruk, karena kurangnya wawasan. Kalangan fanatik dapat dijumpai dalam agama manapun di dunia. Sayangnya, kaum fanatik yang cuma 1% itu dipertunjukkan di televisi dan media pemberitaan lainnya, sekaligus pengaruh mereka dibesar-besarkan. Sedangkan 99% muslim lainnya terus bekerja keras dan sanggup hidup damai. Jika semakin banyak orang mempelajari Islam yang sebenarnya, akan kian banyak pula yang melihat keindahan Islam.

Bagaimana pendapat anda tentang alasan-alasan di balik sejumlah upaya untuk mempromosikan ateisme di dunia, dan apa nasihat anda bagi mereka yang ragu-ragu antara iman dan kufur?

Saya hanya bisa mengira-ngira. Tokoh-tokoh berpengaruh dan politisi Barat itu tidak menyukai agama dalam bentuk apa pun. Jika makin sedikit orang yang mengimani agama, maka kian banyak orang yang menggantungkan dirinya kepada nilai-nilai lain seperti ekonomi, uang, konsumsi, dan kelimpahan materi. Kalangan industri di Barat menginginkan agar orang-orang banyak ini terus melakukan konsumsi, bukan menggali kekuatan dari dalam diri. "Belanja dan konsumsi" dipaksakan jadi standar kebahagiaan. Sedangkan orang beriman, penganut agama, lebih kuat dan tidak terlalu bergantung kepada hal-hal tadi. Para politisi maupun tokoh-tokoh lainnya, merasa tidak berkepentingan, dalam membantu orang menjadi lebih independen terhadap hal-hal tadi itu dan membangun pencerahan. Ini juga yang saya katakan bagi mereka yang ragu antara keimanan dan kekufuran.

Berniat membuat film internasional untuk mengkampanyekan Islam sebagai agama kasih

Arnoud van Doorn, mantan politisi Belanda yang anti-Islam, sekaligus eks anggota terkemuka partai sayap kanan yang dipimpin Geert Wilders, seperti dimuat Saudi Gazette, Selasa (23/4/2013), kini ia makin memantapkan langkahnya sebagai seorang Muslim dengan mengunjungi Masjid dan makam Nabi Muhammad di Madinah. Di sana, ia shalat dan memohon maaf karena menjadi bagian dari film yang menghujat Islam dan Rasulullah, "Fitna".
Ia juga berniat membuat film internasional untuk mengkampanyekan Islam sebagai agama kasih. "Saya akan mencoba yang terbaik, untuk memperbaiki dampak buruk dari apa yang saya lakukan terhadap Islam dan Nabi melalui film "Fitna", "kata dia. Di masa lalu, Arnoud di antara para petinggi Partai untuk Kebebasan PVV yang memproduksi film "Fitna". Bulan lalu ia memutuskan untuk masuk Islam setelah mempelajari agama yang kerap ia hina, juga Rasulullah yang sebelumnya ia lecehkan

Kisah MuallafTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang