Athena

F O U R T H

Leoniel mengernyit ketika melihat Gabriel tersenyum sendiri. Apakah Gabriel sudah gila? Leoniel melangkahkan kakinya mendekat ke arah Gabriel.

"Gabriel. Kau sudah gila? Kenapa tersenyum sendiri seperti itu? Kau membuatku takut saja." Gabriel menoleh dan menatap Leoniel dingin. "Bukan urusanmu," jawab Gabriel tajam. Leoniel hanya mengendikkan bahunya. "Yahh... Memang bukan urusanku."

Gabriel mengingat makan siang tadi bersama Athena. Athena memang luar biasa. Pantas saja Leoniel tergila-gila pada Athena.

"Oh, ya. Apakah kau tau Athena? Dia benar-benar luar biasa ya. Waktu makan malam aku benar-benar terpesona padanya. Tapi sayangnya kau menghancurkan acara makan malam itu."

"Saat itu aku benar-benar marah, Leoniel," jawab Gabriel terhadap sindiran Leoniel.

"Hey, brother, kalian kenapa berdebat?" ucap Nathaniel, kakak Leoniel dan adik Gabriel. Gabriel hanya mengendikkan bahunya lalu berjalan menjauh dari Nathaniel dan Leoniel.

Nathaniel menatap Leoniel meminta penjelasan, sementara Leoniel mengendikkan bahunya.

"Nanti saja aku jelaskan. Aku ingin keluar mengajak Athena jalan-jalan." Leoniel berjalan kearah pintu mansionnya.

"Athena?" ujar Nathaniel bingung. Leoniel menghentikan langkahnya lalu berbalik menatap Nathaniel yang sedang menatapnya bingung, "Ya. Athena. Lebih tepatnya Athena Claire Victoria Walker. Andai saja kau pernah melihatnya, kau akan merasa jika Athena adalah wanita paling luar biasa. Aku saja waktu pertama kali melihatnya benar-benar terpesona. Dan juga makan malam itu. Sayangnya, Gabriel menghancurkan acara makan malamku dengannya."

Nathaniel mengernyit, Gabriel menghancurkan acara makan malam Leoniel? Bagaimana bisa?

Leoniel tertawa melihat ekspresi Nathaniel. "Ya. Aku memakai Lamborghini Venenonya tanpa dia ketahui." Nathaniel memutar bola matanya. "Pantas saja."

Leoniel menoleh dan berjalan kearah pintu mansion. "Aku pergi dulu." Nathaniel memutar otaknya, memikirkan Leoniel yang sepertinya benar-benar tergila-gila pada sosok Athena.

"Jason. Selidiki tentang seseorang bernama Athena Claire Victoria Walker," ucap Nathaniel saat melihat sosok kepercayaannya. Jason Richardson. Jason mengernyit mendengar ucapan tuannya.

Tunggu dulu. Athena?

***

Leoniel berjalan keluar mansion milik keluarganya. Kali ini Leoniel ingin datang lebih cepat untuk menemui Athena. BMW putih andalannya masih berada di bengkel, dan Leoniel tidak ingin mengambil resiko dengan memakai Lamborghini Veneno milik Gabriel. Kali ini Leoniel memakai Lamborghini Egoista milik Daniel. Tadi dia sudah bilang kepada Daniel, kakaknya.

Leoniel tadi sudah menelepon Athena, dan Athena setuju.

"Leoniel." Leoniel berbalik dan terkejut menatap Grisha, mantan kekasihnya.

"Grisha?" jawab Leoniel datar setengah mati. Sementara Grisha tersenyum manis menatap Leoniel, senyum yang dulu benar-benar membuat Leoniel bertekuk lutut pada Grisha. Tapi itu dulu, sekarang keadaan terbalik. Leoniel benar-benar sudah tak punya perasaan pada Grisha.

"Ya. Aku merindukanmu." Grisha langsung mendekat dan tanpa aba-aba memeluk tubuh kekar Leoniel. "Grisha. Lepaskan," geram Leoniel. Leoniel tentu saja terkejut dengan cara Grisha.

"Kumohon jangan meronta, aku benar-benar merindukanmu, Leoniel." Suara Grisha terdengar memelas. Jika saja Grisha tak mengkhianatinya, Leoniel tentu dengan senang hati akan membiarkan Grisha memeluknya sesuka hati. Sayangnya keadaan sudah berbeda.