Alkisah di alam semesta antah berantah di bagian suatu dimensi yang disebut Dunia Bawah, terdapatlah sebuah negeri bernama Zor. Sebuah negeri agung dengan tempat-tempat misterius dan keramat yang banyak dihuni oleh makhluk-makhluk gaib. Mayoritas penduduk negeri Zor adalah para Kurcaci, Ogre, dan Goblin.
Setiap seribu tahun sekali, di Negeri Zor terbuka suatu portal berupa lubang hitam di angkasa sebagai jalan penghubung ke dimensi lain yang selama ini dikenal sebagai Dunia Baru, tempat tinggal bangsa manusia. Sepasang Goblin yang jahat kebetulan sedang membutuhkan budak. Harga budak di negeri Zor kini semakin mahal sehingga mereka tak sanggup menjangkaunya. Mereka lalu memanfaatkan momentum terbukanya portal penghubung untuk mencari budak pada dimensi lain.
Nun jauh di suatu kota bernama Javania pada masa sekarang, tersebutlah seorang gadis cilik berusia sebelas tahun yang bernama Anna. Ia adalah bocah perempuan yang memiliki tabiat jelek. Anna dikenal sebagai anak manja yang kikir, sombong, dan juga nakal. Apapun keinginannya harus terpenuhi. Itu sebabnya ia dijauhi oleh teman-temannya di sekolah, maupun di lingkungannya, sehingga ia tidak memiliki teman. Papa dan Mama tak henti-hentinya menasehati Anna agar ia mau merubah sifatnya yang kurang terpuji. Tapi Anna tak pernah menghiraukan nasehat kedua orang tuanya.
Pada suatu pagi, di hari libur, Anna seperti biasa merengek-rengek meminta uang jajan pada Mama.
"Kenapa sih harus jajan terus?" kata Mama. "Lihat, bukankah hari ini Mama sudah membuat puding dan pai apel yang lezat sekali."
"Pokoknya kalau Mama tidak mau memberi, Anna tidak mau membersihkan kamar," ancam Anna. Ia cemberut pada Mama, seraya memalingkan wajahnya.
Mama menghela napas. "Baiklah, Sayang. Tapi jangan kau habiskan semuanya. Sisihkan sebagian untuk kau tabung ya."
"Baik, Ma, Anna janji." Dalam pikiran Anna segera terbayang sebatang coklat, es krim, lolipop, dan masih banyak lagi.
Dengan hati riang gembira, Anna berlari-lari santai menuju taman. Ia ingin membeli es krim yang harganya cukup mahal. Setelah mendapatkan es krim kesukaannya, Anna duduk-duduk di kursi taman sambil menikmati es krimnya dengan lahap. Tak berapa lama kemudian, datang seorang wanita muda bersama seorang laki-laki bertubuh gemuk. Anna tak menghiraukan mereka dan terus saja melahap es krimnya. Wanita dan laki-laki tersebut lalu duduk di samping Anna.
"Halo, selamat siang," sapa wanita itu dengan ramah.
Anna diam saja dan tak menanggapinya."Wilda, bukankah tadi kau membawa sekotak coklat? Aku ingin memakannya sekarang," ujar laki-laki gemuk itu.
Wanita yang dipanggil Wilda itu kemudian mengeluarkan sebuah kaleng kotak yang bagus dari dalam tasnya dan membukanya. Isinya aneka coklat beraneka bentuk yang nampaknya lezat sekali. Anna melirik cemilan itu dan langsung tertarik. Belum pernah ia melihat apalagi memakan coklat yang seperti itu.
"Hei, boleh aku meminta satu?" pinta Anna tanpa basa-basi.
"Oh, tentu saja, anak manis," kata Wilda. "Silakan pilih mana yang kamu suka."
Anna langsung mencomot beberapa coklat dan melahapnya. "Hm, ini adalah coklat terlezat yang pernah aku makan," gumamnya.
Wilda hanya tersenyum melihat tingkah laku Anna yang agak rakus. "Bagaimana rasanya? Enak, bukan?"
"Cukup enak juga," ujar Anna. "Dimana kalian membeli coklat seperti ini?"
"Ow, coklat ini tidak dijual secara bebas," kata Wilda. "Ini adalah coklat terbaik dan terlezat di dunia. Konon kabarnya coklat ini dibuat di pabrik ajaib dimana semua pekerjanya adalah para kurcaci dan liliput."
"Wow, benarkah!" seru Anna. "Tak diragukan lagi itu pasti pabrik coklat Willy Wonka. Aku tak menyangka mereka benar-benar ada." Ia terus melahap coklat-coklat itu satu persatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dreamland
FantasyAnna, gadis cilik berusia sebelas tahun adalah anak yang bandel. Hingga pada suatu ketika, sepasang makhluk dari dimensi lain menculiknya dan membawanya ke negeri antah berantah untuk dijadikan budak. Anna merasa tersiksa dan mulai menyadari peranga...