❤♡4♡❤

4.5K 279 46
                                    


[Author's POV]

David cuma bisa nelen ludah ketika sampe di depan kamar mandi yang lumayan luas. Saat jantungnya lagi jegaar-jegeeer gak karuan, Ilham yang dari tadi udah ada di dalem pun melepas pakainnya. Walaupun cuma dengan tangan satu, tetap saja masih keliatan seksi.

"T-tuu..tung.. tunggu... sensei.. kita serius.."

"Ya serius lah, kalo nggak berarti saya gak mandi dong malem ini" Ujar Ilham yang sekarang udah completely naked. Dengan cepat David berputar 180 derajat karena gak mau melihat pemandangan yang buruk (baca: indah) itu.

"Udah sini Dave, kamu masuk aja kedalem. (9^W^)9" Rayuan Ilham pun akhirnya membuahkan hasil. David dengan gugupnya masuk ke kamar mandi sambil ngeliat langit-langit kamar mandi.

"Kenapa? kok ngeliatnya ke atas terus?"

"MANA MUNGKIN GUE BISA NGELIAT KEBAWAH BEGO!!" Teriak David dalem hati. Dengan penuh keraguan, kesengsaraan, dan kepasrahan akhirnya David membuka seragam sekolahnya itu. Namun tanpa diduga, saat ia sudah topless ia berhenti dan nggak ngebuka celana sekolahnya.

"Kok berhenti Dave?"

"S-saya, cuma mau ngemandiin sensei. J-jadi saya gak perlu telanjang bulet kan.."

"Yaudah.. Tapi seenggaknya kamu buka celana sekolah kamu! Nanti kalo basah kan gak bisa dipake lagi." Karena David adalah salah satu manusia yang berpikiran sempit dan gampang dipengaruhi tanpa berpikir panjang, ia pun nurut aja sama apa yang di omongin Ilham. Kayak dia gak ngerti apa kegunaan dari "pengering" , "jemuran", dan "kipas angin". Celana berwarna putih itu ia tanggalkan. Maklum karena hari senin, dia pake pakean putih-putih.

Setelah selese ngejembrengin celana dan bajunya di jemuran depan kamar mandi, ia pun segera gemeteran malu-malu. Cuma celana boxer pendek se paha berwarna hitam gelap itu yang masih menempel di badannya. Ilham cuma bisa diem dan bengong begitu ngeliat David udah 3/4 naked. Tapi, imajinasinya belom bisa bergerak liar karena benda hitam itu masih menutupi bagian yang menjadi puncak fantasinya.

Berbeda dengan David, menurutnya langit-langi kamar mandi itu lumayan bagus dan bersih.

"Yaudah, ayo cepet kita mandi!! mandii!!!" Dengan nada yang lumayan girang, Ilham segera duduk di jengkok kayu.

"Yaudah, ayo cepet kita mandi!! mandii!!!" Dengan nada yang lumayan girang, Ilham segera duduk di jengkok kayu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

David berdiri di belakangnya. Sambil menghadap ke arah shower, David baca doa dulu dalem hati. Setelah selese, ia mulai nyalain tombol on. Air bening yang dingin itu mulai berjatuhan layaknya permata yang kagak bisa di jual. Rambut hitam gelap milik Ilham mulai menjadi basah dan begitu pula dengan sekujur tubuhnya. David mulai meraih shampo dan menuangkannya di atas kepala Ilham.

 David mulai meraih shampo dan menuangkannya di atas kepala Ilham

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Finding The "SLEEPING BEAUTY" (ManxMan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang