Para polisi sudah masuk kedalam museum, panjaga museum yang melaporkan pada pihak polisi. Ambulance juga sudah siap berjaga-jaga jika ada yang luka.
“tolong..! Tolong saeng saya cepat dibawa ke rumah sakit.!” Ujar Sungmin dengan sangat camas menyuruh petugas ambulance mengambil tindakan untuk Donghae.
“permisi apa salah satu dari kalian bisa ikut kami ke kantor polisi untuk kami mintai keterangan?” Tanya seorng polisi pada sungmin dan Jungsoo ditengah kecemasan mereka.
“biar saya saja.”
“tidak tidak biar saya saja. Sungmin-ah kau saja yang menemani Donghae.”
“tidak usah hyung aku percaya denganmu. Aku serahkan Donghae padamu. Nanti jika sudah selesai aku akan menyusul.” Ujar Sungmin. Jungsoo menerima tawaran Sungmin. Tidak pakai lama Mobil ambulance itu pun langsung meluncur ke rumah sakit. Sungmin memandangnya hingga mobil itu tidak lagi terlihat.
“Hyung gwaenchana? Bagaimana Donghae?” tanya Hyukjae menepuk pundak Sungmin membuatnya sedikit terkejut.
“Dia bersama Jungsoo hyung pergi ke rumah sakit.” Hyukjae Mengangguk mengerti.
“hahh sayang sekali kita tidak bisa menangkap penjahat itu.” Keluh Sungmin yang terlihat kecewa hyukjae juga terlihat payah dalam misi ini.
“tapi tadi aku sempat membuka slayernya, tapi sayangnya aku tidak melihat wajahnya.!” Gerutu Hyukjae dengan mengacak rambutnya sendiri. Sungmin tertawa kecil melihatnya.
“kyuhyun dan heechul hyung kemana?”
“ohh itu disana.” Hyukjae menunjuk kearah Heechul yang sedang mengobati luka kyuhyun. Sungmin tersenyum kecil melihatnya. Biasanya mereka cuek satu sama lain. Tidak lama satu persatu anak buah dari penjahat itu keluar dengan seiringan dan masuk kedalam mobil polisi satu persatu. Hingga salah satu dari mereka berhenti menatap sungmin dengan tatapan yang teduh.
“Terimakash sudah menyadarkanku anak muda.” Tuturnya. Rupanya namja itu yang tadi Sungmin hampir bunuh. Sungmin hanya tersenyum menanggapinya.
“aku bersedia menjadi saksi jika kau mau. Mungkin hanya itu balas budi yang bisa ku lakukan.” Sungmin mengangkat kepalanya yang tertunduk mendengar penuturan namja tua tersebut. Namja itu pun tersenyum ke arah sungmin dan kemudia mulai masuk ke dalam mobil polisi.
“hyung memangnya ada apa? Apa yang kau lakukan??” Tanya hyukjae yang penasaran.
“nanti saja ku ceritakan kajja kita obati lukamu.”
“mwo? Ahh tidak ush hyung hanya luka kecil.!”
“tidak ada bantahan hyuk.” Sungmin menyeret Hyukjae Menghampiri kyuhyun dan Heechul.Sepanjang perjalanan menuju rumah sakit Jungsoo menggenggam erat tangan Donghae yang dingin. Ia berusaha tetap menghangatkannya dengan kedua tangannya. Donghae tidak suka dingin ia bahkan benci rasa dingin. Tiba-tiba Donghae mengerjapkan matanya membuat Jungsoo terkejut.
“Hae-ya wae?? Ada yang sakit??”
“h-hyung..”
Jungsoo merasa antara lega Donghae sadar atau cemas karna dia bangun disela tidak sadarkan dirinya.
“Wae? Ada yang sakit? Katakanlah.!”
Donghae menggelengkan kepalanya pelan. Ia merogoh saku celananya walau terasa lemas.
“wae? Wae gurae??” mata Jungsoo membulat melihat benda yang Donghae kasih padanya sementara Donghae tersenyum licik sebelum kembali tak sadarkan diri. Dirumah sakit, jungsoo masih setia menunggu Donghae yang sedang ditangani. Sudah hampir 2 jam dokter yang memeriksanya belum juga keluar.Tlak
“uisa bagimana Donghae??”
“Donghae kehilangan banyak darah luka dikepalanya juga lumayan lebar jadi ada beberapa jahitan dikepalanya. Tapi anda tenang saja, Donghae sudah baik-baik saja. Untung anda cepat membawanya.” Syukurlah. Jungsoo sangat bersyukur karna tidak telat membawa Donghae. Setelah mendapat izin untuk menemani Donghae jungsoo langsung masuk kedalam. Jungsoo menatap Donghae yang terlelap dengan perban dikepalanya. Ia tatap terus wajah Donghae yang lama ia tidak lihat. Tidak melihatnya selama 3 jam saja ia sangat merindukannya.
“kau pasti sangat ketakutan ne?” tanya Jungsoo sambil mengusap pipi baby face Donghae.
“gwaenchana hyung ada disini jadi kau tidak perlu takut lagi.” Wajahnya terasa dingin. Jungsoo memegang erat tangan Donghae meletakannya dipipinya.
“hyung...” panggil seseorang dibelakang Jungsoo yang membuatnya sedikit terkejut. Ia menoleh ke asal suara dan mendapatkan Sungmin yang terlihat lelah.
“eoh sungmin-ah kau sudah kembali? Bagaimana pemeriksaannya?”
“pihak polisi sudah mengamankan anak buahnya. Namun diantara mereka tidak ada yang mau mengaku siapa ketua mereka.” Ujar sungmin menghampiri Donghae yang tengah berbaring. Ia menatapnya penuh dengan penyesalan. Bahkan ia belum sempat meminta maaf pada Donghae.
“bagaimana keadaannya hyung?”
“hanya luka jahit dikeningnya. Dan Donghae sempat kehilangan banyak darah. Tapi untungnya pihak rumah sakit punya stok darahnya.” Sungmin Sedikit lega mendengarnya. Itu artinya tidak terlalu parah.
“Hyukjae dan yang lainnya masih di kantor polisi??”
“sudah pulang hyung. Ku suruh mereka istirahat di mansion. Besok pagi baru kesini.”
Jungsoo menganggukan kepalanya dan tiba-tiba ia keingetan sesuatu. Ia mengambil tas kecil miliknya yang terletak dimeja tak jauh dari tempatnya duduk.
“kau pasti tidak percaya dengan apa yang kau lihat.”. Ujar Jungsoo. Sungmin menaikan satu alisnya terlihat bingung. Dan tiba-tiba saja Jungsoo mengeluarkan Jam kulit dengan hiasan perak disekitar jamnya. Tunggu! Sungmin seperti pernah melihatnya. Ia memegang dagunya berusaha mengingat dimana ia pernah lihat.
“kau ingat saat Donghae bertanya jam pada Tan Zouchi??” sungmin memutar kembali kejadian beberapa jam yang lalu. Ia sempat melihat Donghae yang berkomentar tentang jam yang dipakai Tan zouchi.