14 - Nyaman

1.7K 117 2
                                    

Mata nk terbelalak saat melihat kedua lakilaki tersebut. Nk segera berlari dan melerai perkelahian antar dua orang lakilaki itu.
"STOP!!!"
nk coba melerai perkelahian kedua lakilaki tersebut.
Mata nk membulat saat ia melihat satu pukulan keras menghantam pipi lakilaki tampan yang (mungkin) dia sayangi.
"Ayoo maju, jangan kayak pengecut kayak gitu." ucap lakilaki berkacamata.
"Bajingan lo" ucap lakilaki bertubuh kurus, yang bangkit lalu memukul pipi lakilaki berkacamata.
"IQBAAL!!! Aldi!!!" nk berteriak keras, sambil terus menangiss.
Kini iqbaal menengok ke arah sumber suara yang dari tadi berteriak kepadanya. sampai akhirnya iqbaal melihat nk tengah menangis ketakutan. Aldi pun mengambil kesempatan untuk meninju keras perut iqbaal.
"Rasain lo" Aldi meninju perut iqbaal, Iqbaal kini terkulai lemas dengan darah yang mulai keluar dari mulutnya. Aldi hanya tersenyum puas saat melihat iqbaal terkulai.
"Udah puas lo hancurin hidup gue?" iqbaal mulai berbicara meski kini kesakitan tengah ada dalam dirinya.
"Lo bilang gue ngehancurin hidup lo? Apa lo gak ngaca hah?" ucap aldi.
"Gue gak ngerti maksud lo" Nafas iqbaal terlihat terengah-engah.
"Setelah lo rebut salsha dan steffi dari gue? lo belum sadar juga hah?" teriak aldi.
"Gue gak ngerebut steffi ataupun salsha dari lo! mereka yang nembak gue! gue gak ada niat buat nikung lo! Malah lo yang udh nikung gue! lo tau kan gue sayang banget sana zidny!! hah?" emosi iqbaal mulai naik.
"Gue sengaja!! biar lo ngerasain sakitnya jadi gue!!!" emosi aldi pun mulai memuncak.
"Dasar pengkhianat" guman iqbaal yang tengah meringgis kesakitan.
"Sekarang biarin gue jalanin hubungan sama zidny!!" ucap aldi lalu meninggalkan iqbaal.

Kini hanya nk yang memantungkan dirinya di hadapan iqbaal, nk sebenarnya tidak mengerti apa yang tengah dibicarakan oleh aldi dan iqbaal tadi. Zidny? Nikung? ataupun arti pengkhianat itu.
Iqbaal memandang nk yang tengah berdiri di hadapannya dengan mata yang berkaca-kaca. Iqbaal tersenyum karena dia dapat melihat nk berada di hadapannya.

Iqbaal pun berdiri, lalu menghapus air mata nk dengan tangannya. Iqbaal pun menarik nk dalam pelukannya. Iqbaal merasa nyaman jika disamping nk, dia pun sempat mempertanyakan apa arti nyaman itu.
"Gak usah nangis, gue gpp" iqbaal mengusap puncak kepala nk.
Kini nk tersenyum tenang saat iqbaal mengatakan ia tidak apa-apa.
.
.
.
.
Nk membawa iqbaal kerumahnya. Dia menempatkan iqbaal di kamarnya lalu menidurkan iqbaal di kasur. Nk berlari menuju ruang tengah untuk mengambil kotak p3k. Nk mengompres mulut iqbaal yang berdarah. lalu mengobatinya.
"Ssshhh pelan pelan" iqbaal meringgis.
"Iyaa ini udah pelan iqbaal" ucap nk.
Iqbaal tersenyum melihat nk yang fokus mengobatinya. wajah nk kali ini menggambarkan rasa khawatirnya pada iqbaal. Iqbaal tetap mengamati wajah nk. "Cantik" ujar iqbaal.
"Apaa baal" tanya nk.
"Ehh ngga ko hhe" alibi iqbaal:v
"Ohhiya, tadi kenapa lo berantem sama aldi?" tanya nk agak ragu.
"Hmm cuman ada masalah aja ko." ucap iqbaal.
"Masalah apa? ko sampe pukul pukul segala?" nk mulai curiga.
"Gak apa apa ko nk" ucap iqbaal yang kini mengubah posisinya menjadi duduk menghadap nk.
"Lo mau bohong sama gue? lo udah gak nganggep gue?" Nk merasa kesal dengan iqbaal.
Iqbaal terkekeh renyah saat nk berkata seperti itu. "Aku beneran gpp sayang" nk berdecak sebal, nk pun mengerucutkan bibirnya lalu beranjak pergi ke sofa yang berada di dekat pintu kamar nk.
Iqbaal pun tersenyum lalu menghampiri nk. Iqbaal menarik kepala nk ke bahunya.
"Gue putus sama zidny" ucap iqbaal.
Mata nk terbelalak saat mendengar itu, dia pun mengubah posisinya menghadap iqbaal. "Kenapa?" tanya nk dengan heran.
"Zidny lebih suka sama aldi mungkin" ucap iqbaal dengan tersenyum pahit.
"Aldi? Ohh jadi kalian berantem gara-gara itu?" nk masih tidak percaya.
"Iyaa nk" iqbaal mencoba tersenyum di depan nk.

BRUKK!!

Nk memeluk iqbaal dengan erat, iqbaal tersenyum lalu membalas pelukan nk.
"Lo sabar ya baal, gue tau lo pasti kuat" ucap nk menenangkan iqbaal.
"Gue gak tau lagi kalo gue gak punya lo nk, please jangan tinggalin gue." iqbaal menenggelamkan kepalanya di bahu nk.
Nk melepas pelukannya lalu memegang kedua pipi iqbaal lalu mencubitnya dengan gemas. "Ahhh guee emesshhh deh sama lo wkwkwk" iqbaal meringgis lalu tersenyum sambil memeluk nk (lagi)
Dan iqbaal pun menikmati pelukan nk yang mampu membuatnya nyaman.
"Gue tau kalo lo nyaman baal, tapi lo meluk gue erat banget anjirr gue susah nafas" ketus nk.
"Yaa elo sihh bikin gue nyaman"

Always Love You (End)✔ IDR+AITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang