16- Sakit

1.3K 85 2
                                    

"Saya tidak bisa membuat tuan iqbaal sadar" Demi apa pun, perkataan dokter tadi bikin kaki gue gak bisa nompang berat badan gue lagi.

"Maksud dokter? Iqbaal meninggal?" Tanya nk yang masih menangis sejadi jadinya.
"Tidak" Dokter kembali angkat bicara
"Maksud dokter?" Tanya gue, gue aneh banget sama maksud dari perkataan dokter tadi.
"Tuan iqbaal koma, selama dia tidak mendapatkan donor jantung, dia tidak akan sadar" Jelas dokter yang membuat nk sedikit terlonjak kaget.
"Hah? Donor jantung?" Nk kembali bertanya.
"Tuan iqbaal mengalami kecelakaan di jalan menuju jakarta, dia menabrak pohon dan disitu pula dahan pohon itu menusuk jantung iqbaal" Gue tertegun mendengar ucapan dokter. Jadi iqbaal gak datang ke rumah sakit gara2 kecelakaan?. Gue rasa ada sesuatau yang ganjal di hati gue. Ya! ini semua gara-gara gue, coba aja kalo gue gak gegabah nelfon iqbaal! pasti gak akan kayak gini.
"Untuk sekarang ini, tuan iqbaal bisa di tolong oleh alat jantung kami, tapi itu tidak lama, alat ini akan bertahan selama 3 bulan, jadi saya saran kan, anda harus mencari donor jantung yang sama dengan iqbaal" Gue liat nk kembali menangis, bahkan sekarang ia menangis sambil mengutuk dirinya sendiri.
"Ambil jantung saya dok" Ucap nk dengan nada yang begitu berat.
"Anda yakin? jika jantung anda didonorkan, maka anda tidak bisa hidup lagi" jelas dokter yang masih ragu kepada nk.
"Saya yakin" ucapan mantap itu keluar dari mulut nk.

Gue yang udah bikin sahabat gue kecelakaan, dan bikin orang yang gue sayang nangis! gue harus tanggung jawab! Tapi gimana? Gue harus terus terang kalo gue penyebab iqbaal koma? karena gue telfon iqbaal waktu itu. Tapi nanti nk pasti ngejauh dari gue. Gue bingung.
.
.
.
.

[namakamu]
---
Hari demi hari gue lewatin tanpa iqbaal, setiap pulang kuliah, gue selalu nyempatin diri ke rumah sakit untuk menjaga iqbaal.

"Assalammualaikum bunda" Gue liat bunda iqbaal yang lagi ngejagain iqbaal.
"Walaikumsalam nk, duh pas banget ada kamu, bunda mau ke toilet dulu ya, tolong jagain iqbaal. kamu mau kan?" Kasian bunda, pasti dia sudah menangis habis2an. Krena gue liat mata bunda bengkak.
"Iya bun, biar bunda makan dulu aja. nanti iqbaal biar nk yang urus" Gue tersenyum pada bunda, lalu bunda pun mengecup kening gue. "Makasih nk, kamu anak yang baik" ucap bunda iqbaal lalu pergi.

"Hay baal" Gue coba buat nyapa iqbaal, meski gue tau dia gak akan denger.
"Lo tau gak? gue kangen banget sama lo, lo sadar kek lo gak kangen ya sama gue"
"Baal, gue liat ari belakangan ini sering diem gitu. kayaknya dia juga keinget lo mulu. Mana si epuy nanya nanya mulu hufft;("
"Bangun ya baal, bentar lagi kan hari jadi kita, masa lo gak mau ngucapin happy anniv sayang, lo gak mau?" Tanpa gue sadar, air mata gue udah banyak yang jatuh. Gue gak bisa liat iqbaal kayak gini.

Cklek

Gue denger ada yang buka pintu kamar, dan saat gue liat ada seorang laki-laki yang tersenyum.
"Maaf, saya mau periksa pasien dulu" Gue ngepersilahin dokter buat meriksa keadaan iqbaal.
"Kondisi tuan iqbaal saat ini mulai membaik, hanya saja alat untuk memompa jantung iqbaal sudah mulai melemah" sambungnya.
"Bagaimana dengan jantung saya dok?" Dokter tersenyum lagi.
"Maaf , tapi jantung anda tidak cocok dengan tuan iqbaal" jelasnya, cukup buat gue sesak nafas, maaf baal gue gak bisa nolong lo.
"Kalo begitu saya duluan" Dokter pun ninggalin gue, dan disaat itu juga gue kembali nangis untuk keberapa kalinya.

Ari
---
Ya tuhan gue bingung. Apa gue harus bilang ke nk, kalo gue penyebab iqbaal kecelakaan?. Bodoh ri! Kenapa lo begitu gegabah waktu itu. Lo harusnya tunggu sampe dokter bilang tentang keadaan nk. Arrgg gue takut kalo gue jujur sama nk, nk malah jauhin gue.

"Ari!!!"

Tunggu, suara ituu...

"Ri!!! Gue kangen loo"

Seorang gadis memeluk ari dari arah belakang. Ari masih terdiam tidak percaya. Suara gadis itu masih teringat di fikiran ari. Gadis yang sudah meretakkan hatinya.

Always Love You (End)✔ IDR+AITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang