Konflik (again)

940 87 4
                                    

Author POV

Setelah kejadian beberapa hari yang lalu, nk makin menjauhi ari. Ari mencoba untuk dekat lagi dengan nk. Namun sayang, nk masih kecewa terhadap ari.

"Nk!!! gue mohon dengerin penjelasan gue"
Ari menarik lengan nk dan mencengkramnya.

"Apa?! Gue masih kecewa"
Nk berusaha melepaskan cengkraman ari.

"Gue suka sama lo!"
Ari berteriak.

Nk hanya terdiam bingung. Ia bingung dengan perkataan yang dilontarkan ari tadi.

"GUE SAYANG SAMA LO DARI PERTAMA GUE LIAT LO!!!"

Nk menutup mulutnya terkejut lalu menangis, air matanya tak bisa ia bendung lagi. Kata-kata ari membuat nk gagal mempertahankan dinding air matanya.

"Gue gak pernah ada niat buat nyelakain sahabat gue sendiri, bahkan dia adalah pacar dari orang yang gue sayang!"

Nk kembali menangis mendengar kata-kata ari. Tangisannya pecah.

"Gue mohon ri, untuk saat ini jauhin gue. Karna lo ngeganggu gue sama iqbaal"
Nk menghempaskan tangan ari. Lalu pergi menjauh dari ari.

Setelah nk pergi ari merasa frustasi dengan semua keadaan ini. Ia sangat terpuruk saat nk benar-bebar ingin dia untuk menjauhinya.

-----

*kreeet
Pintu terbuka lebar dan memunculkan sosok perempuan bersurai coklat menghampiri laki-laki yang tengah tertidur.

"Baal, gue kangen"
Sosok perempuan itu mengusap pelan rambut iqbaal.

"Baal ini gue zidny, gue masih hiks.. Butuh lo"
Perempuan itu meraih tangan iqbaal lalu mencium punggung tangan iqbaal. Ia sangat berharap iqbaal sadar.

-----

Sementara di satu sisi ari hanya menatap sungai yang tenang. Perkataan nk masih teringat dalam pikirannya. Nk ingin ari menjauhinya. Sungguh, ini membuat hati ari hancur.

"Gue harus buat nk bahagia, meskipun bahagia dia bukan gue"

Laki-laki tampan itu beranjak dari tempat duduk nya.

"Gue harus pergi dari nk!"
Ari memegang ucapannya dengan mantap.

------

Keesokan harinya, nk berniat akan pergi ke rumah sakit setelah mata kuliahnya beres.
Namun, ditengah perjalanan ia sempat bingung. Kenapa ia tak melihat ari seharian ini.

Jujur, ia masih kecewa terhadap ari. Namun bagaimana pun juga ari masih sahabatnya. Wajar saja nk khawatir terhadap ari.

Drttt drtttt...

Iphone nk berdering, nk pun meraih iphone nya.

"Halo?"

......

"Pendonor jantung nya sudah ada dok?"

......

"Baik, saya akan segera ke sana"

......

"Terimakasih dok"

Bagaikan ditusuk 100 pisau, dada nk terasa sesak. Namun ia bukan merasakan kesedihan, tapi ia justru merasakan bahagia. Dokter sudah menemukan donor jantung yang cocok untuk iqbaal.

.
.
.

Tak perlu waktu lama untuk nk datang ke rumah sakit. Dalam hitungan menit nk sudah ada di rumah sakit lalu berlari ke dalam ruangan dokter.

Always Love You (End)✔ IDR+AITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang