2. Holiday

2.3K 134 6
                                    

Oke, di chapter sebelumnya sempet lupa mau nyantumin beberapa kosakata yang pasti sudah kalian tau, tapi biar afdol author cantumin disini.

BEM : Badan Eksekutif Mahasiswa. Organisasi kemahasiswaan yang ada dikampus. Biasanya orang-orang ini yang mewakili aspirasi mahasiswa, membentuk event-event kampus, singkatnya semacam OSIS

UKM : Unit Kegiatan Mahasiswa. Singkatnya, Ekstrakurikuler

[Uchiha Sasuke]

Oke, disinilah aku berada. Di kediaman Haruno, tepatnya didepan ayah Sakura. Aku memang sedikit gugup dibuatnya apalagi dengan tatapan menyelidiknya.

"Berhentilah menatapnya seperti itu, Ayah." ucap seorang gadis dari arah tangga lantai dua. Aku bisa melihat gadis pink itu baru saja turun dari kamarnya. Penampilannya sederhana namun nyaman dipandang. Hah? Barusan apa yang kukatakan tadi? Baiklah lupakan!

Ia berjalan pelan menghampiri ayahnya dan duduk disampingnya. "Hahaha.. Baiklah anak muda maafkan aku. Jadi.. apa yang membuatmu datang sepagi ini kerumahku, Uchiha?" ia mengubah ekspresi mengintimidasi tadi menjadi ekspresi yang biasa. Iya biasa, tidak datar, tidak juga garang. Tak ada ekspresi yang berarti. Aku menarik nafas sejenak.

"Saya ingin meminta izin kepada anda untuk membawa Sakura berlibur di vila saya." ucapku tegas. Ya laki-laki memang harus tegas 'kan?

"Hanya berdua?"

Aku menggeleng pelan. "Bersama teman-teman kampus. Karin dan Itachi-nii juga akan hadir."

"Berapa lama kalian akan disana?"

"Belum kami pastikan. Tapi yang pasti tidak lebih dari seminggu. Mungkin 3 sampai 4 hari."

"Nyalimu besar juga membawa anak gadisku pergi berlibur selama itu tanpa pengawasanku." Aku sedikit tersentak namun tetap tertutupi oleh ekspresi datarku. Aku harus bisa membawa Sakura.

"Aku akan menjaganya disana. Ada Itachi-nii yang menjaga Karin. Dan akan kupastikan Sakura aman bersamaku."

"........"

Aku melirik Sakura yang duduk dengan tenang. Gadis ini memang berbeda dan aku sadar sejak pertama kali kita bertemu di ruang BEM. Aku kembali menatap Ayah Sakura.

"Mereka berdua adalah hartaku yang berharga. Kalau sampai sesuatu terjadi pada mereka, akan kupastikan kau membayarnya dengan mahal, Uchiha!" ucapnya tajam. Aku menganggup mantap.

"Aku takkan mengecewakanmu."

Kulihat ia menghela nafas pelan. "Sakura, temani anak ini jalan-jalan atau pulangkan dia." Ia segera beranjak pergi setelah sebelumnya ia tersenyum sangat tipis kepadaku. Ayah ini punya cara sendiri untuk mengizinkan. Tapi aku Uchiha, dan Uchiha akan selalu mendapat apa yang diinginkan.

Dan disinilah aku, di taman yang tak jauh dari rumah Sakura. Aku memutuskan untuk mengobrol sebentar dengannya.

"Sekali lagi maafkan Ayahku, Sasuke-senpai" Sakura memandang lurus kearah air mancur mini yang berbentuk cupid.

"Aku memaklumi itu. Kau mempunyai Ayah yang hebat." Kulihat ia tersenyum tipis.

"Oya, kapan kita akan berangkat ke Osaka?"

Aku berfikir sejenak. "Mungkin 3 hari dari sekarang. Kau punya waktu untuk mempersiapkan semuanya."

"Baiklah, apa yang lain sudah tahu?"

"Kurasa belum. Akan ku beritahu yang lain nanti malam di grup chat"

Sakura mengangguk dan tersenyum. "Semoga kau masih hidup sampai hari itu tiba"

Lollipop's LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang