Festival yang diadakan selama dua hari ini sudah berakhir. Evaluasi baru saja selesai tepat pukul sepuluh malam. Sakura merenggangkan tubuhnya, rasa lelah yang ditahannya selama dua hari acara sudah tidak bisa ditolerir lagi.
Ia berbaring lemas di ranjang empuknya, ah.. Dia rindu sekali kamarnya.
Satu notifikasi dari grup jelas masuk ke ponselnya.
Kotoharu Livi
Terima kasih untuk dua hari ini semuanya, kita benar-benar sudah bekerja keras. Acara sukses sekali, dan selamat untuk karya teman-teman yang sudah dibeli oleh kolektor. Selamat tidur..Sakura tersenyum membacanya. Dia manis sekali.
Mengenal Livi selama masa perkuliahannya dan beberapa kali terlibat tugas kelompok yang sama membuat mereka dekat. Livi orang yang cukup perhatian dan peka lingkungan. Ia mengerti watak Sakura, ia mampu menenangkan Sakura, ia bahkan mampu membuat Sakura bercerita banyak hal tentang masalahnya.
Sakura menarik selimutnya, membungkus tubuhnya dan segera tidur. Ia harus istirahat karena besok masih ada satu mata kuliah di jam pagi.
**Lollipop's Love**
Ino kembali menerima sepucuk surat singkat dari dalam tasnya. Ia menaikkan alisnya dan menatap sekelilingnya. Hanya ada dia dan beberapa mahasiswa yang ada dikelas sejak tadi. Dia memang sempat pergi ke toilet untuk cuci muka dan merapikan rambutnya tapi itu tidak lama apalagi jarak kelas dengan toilet tidak jauh.
Dari ujung kelas Sai memanggilnya. Ino tersenyum dan menghampirinya. Menggandeng lengannya dan mengecup singkat pipi Sai.
"Ada masalah, Ino-chan?" tanya Sai. Ino sempat berpikir sebentar, mempertimbangkan apa ia harus menceritakan soal surat atau tidak.
"Tidak ada, Sai-kun. Kelasmu sudah selesai?" Ino akan menyembunyikan ini untuk sementara.
"Sudah, kau mau langsung ke ruang BEM?"
"Aku ingin kencan denganmu. Bagaimana?" tawar Ino. Ia memang sedang ingin menghabiskan waktu berdua dengan Sai.
"Baiklah, Princess. Kau mau kemana?"
"Bioskop?"
Sai mengangguk setuju, "So, let's have a date."
Jarak kampus mereka dengan mal Konoha tidak begitu jauh. Hanya butuh tiga puluh menit untuk sampai disana. Sai menggandeng tangan Ino saat beberapa laki-laki memandang penuh minat ke arah Ino.
"Posesif." bisik Ino geli. Ia menyukai sikap Sai yang diam-diam posesif kepadanya. Ia merasa dicintai.
"Kau milikku." balasnya tegas. Ino mengeratkan genggaman Sai, memberitahu padanya bahwa Ino tidak akan kemana-mana.
"Masih ada waktu dua jam, kau mau makan dulu? Filmnya dimulai jam dua siang nanti." untunglah mereka sudah memesan tiket via online selama perjalanan tadi.
"Ha'i, Sai-kun. Aku ingin makan ramen." ucap Ino semangat. Sai mengelus kepala Ino. Keduanya pergi ke food court di lantai atas.
Sakura keluar dari perpustakaan membawa beberapa buku yang dia pinjam untuk bahan tugasnya. Ia menunggu Karin yang sebentar lagi keluar kelas di depan ruang BEM.
"Sakura-san?" sang empu nama menoleh, tersenyum sopan pada Neji.
"Hyuuga-senpai."
"Panggil nama depanku saja. Jika ada Hinata disini, kami akan bingung kau memanggil siapa."
"Ha'i, Neji-senpai."
Neji tersenyum singkat. "Sedang apa di depan ruang BEM? Tidak mau masuk?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lollipop's Love
RomanceBerawal dari Lollipop rasa tomat yang menurutku aneh. Berawal pula dari rasa penasaranku akan rasa dari permen bergagang itu. Hingga berujung pada cinta kepada seseorang yang begitu menyukai lollipop tomat - Haruno Sakura Dia tidak seperti gadis la...