Chapter 17 : How?

792 63 1
                                    

Carla melihat ke arah Caramel dengan tatapan bingung. "Setuju apa?" tanya Carla. "Membuat kesepakatan dengan Joey," jawab Caramel pelan. "Itu satu-satunya pilihan yang kita punya! Kita tak bisa terus bersembunyi," tambah Caramel sebelum ada yang memotongnya. "Aku setuju," ucap Pete. Carla mengangguk. "Lalu bagaimana cara kita membuat kesepakatan?" tanya Miller. "Aku bisa mengirim surat untuknya," Jawab Kate dengan percaya diri. "Sebaiknya kita membersihkan diri dulu baru melanjutkan rencana ini lagi," usul Anne. Mereka semua mengangguk setuju.

Setelah selesai membersihkan diri, mereka berkumpul di ruang tamu membicarakan rencana mereka. Perang. Akan terjadi perang kecil cepat atau lambat. Selesai berbincang-bincang, mereka semua bersiap untuk beristirhat tidur karena hari sudah malam. Kate menyediakan kamar seadanya. Miller dan Pete tidur di sofa ruang tamu karena kamar tidak cukup.Kate memberikan mereka selimut tebal dan kaos kaki. "Apa kau takut?" tanya Cole. Anne tersenyum tipis padanya. "Tidak," jawabnya pelan. "Bagaimana tidak? Kau sendiri tak yakin dengan jawabanmu," ucap Cole. "Baiklah, baiklah. Aku takut," jawab Anne jujur. "Aku tahu itu," kata Cole. "Sudahlah, aku ingin tidur. Selamat malam, Cole," ucap Anne. "Selamat malam." Jawab Cole.

Kicauan burung di pagi hari membuat keenam sahabat itu tebangun dari tidur nyenyaknya. Mereka saling menyapa "selamat pagi" satu sama lain. Walaupun mereka tahu akan mengorbankan dirinya demi Anne dalam beberapa minggu lagi, mereka tetap santai menjalani kehidupan. Miller menjahit pakaian hangat untuk teman-temannya, Kate meracik obat-obatan untuk hari besar itu, Carla membersihkan sepatu teman-temannya, Anne, Caramel, serta Pete membuat bubuk pixie yang terbuat dari hasil gilingan bulu burung merpati. Cole hanya duduk di atas meja memperhatikan Kate.

"Saat berperang nanti bukankah kita membutuhkan armor?" tanya Kate. "Aku punya beberapa perlengkapan perang peninggalan kakekku. Mungkin itu bisa membantu," Jawab Kate. "Apa kau yakin Joey menyetujuinya?" tanya Cole lagi. "Aku yakin. Aku tahu betul siapa itu Joey karena ia adalah saudara tiriku," jawab Kate. "Ups.. aku kelepasan," ucap Kate pelan.

"Jadi kau ingin berkata kau membela Anne dan kemungkinan membunuh saudara tirimu?" tanya Cole lagi. "Entahlah mungkin bukan aku yang membunuhnya. Anne yang berhak aku hanya membantunya," jawab Kate.

Lima hari berlalu dengan tenang tanpa Joey menemukan mereka. Mereka sudah siap untuk berperang. Mereka sudah berlatih selama lima hari tanpa lelah. Termasuk Anne. Kate sudah menuliskan surat perjanjian untuk Joey.

"Kepada Joey. Surat ini bertujuan sebagai surat perjanjian. Kami mau menyerahkan Anne dengan perang dengan satu syarat, kau kerahkan pasukan the hunters terbaikmu saja tanpa meminta bantuan dari para sukarelawan. Jika kau kalah, nyawamu di tangan Anne. Jika kami kalah, kau tahu apa yang akan kau dapatkan," baca Kate dengan lantang isi suratnya. 

MythiesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang