Hai para readers, udah lama nih ga ketemu.. have fun yaa, jangan lupa pencet gambar bintangnya dan komen buat perbaikan ceritaku kedepannya.. :)
"apa kau baik-baik saja?" tanyanya yang mencoba untuk mengecek keadaanku. Tetapi aku hanya menganggukan kepala seolah-olah aku tidak ingin menjawab pertanyaanya. "oh, perkenalkan. Namaku George" katanya sambil mengulurkan tangan. "Alice" jawabku sambil menerima uluran tanganya. "Alice?" gumamnya. "apakah mungkin kau adalah anak dari putri Calista?" tanyanya penasaran. "ya. Kau mengenal ibuku?" sahutku yang berbalik tanya. "ahh, itu karena.. kebaikan putri Calista sudah dikenal oleh semua penghuni negeri Elinore" jawabnya dengan wajah yang gugup. "Hmm, apa yang sedang kau lakukan disini? Apa mungkin kau ingin ke istana Crystal?" sambungnya. "hah? Ah, Tidak, aku hanya berjalan-jalan. Tapi aku malah tersesat" jawabku. "tersesat? Memangnya kau ingin pergi kemana?" Tanya George. "hmm.." gumamku bingung. Aku tidak bisa mengatakan bahwa aku di tinggal oleh para peri penjaga hutan dan sekarang aku tengah mencarinya. "entahlah" jawabku dengan nada yang tidak menyakinkan.
Huh, udara di sini semakin dingin saja. Aku tak tahu harus pergi kemana dan apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku memasukan tanganku ke dalam saku bajuku dan berharap tanganku menjadi hangat. "kau tidak apa-apa? Atau mungkin kau kedinginan?" tebaknya. "huh, udara di sini semakin dingin saja" kataku dengan badan yang mulai mengigil. "ikutlah denganku. Aku tahu suatu tempat yang bisa membuat badanmu menjadi hangat" ajaknya. Aku terdiam untuk beberapa saat. Aku bingung, apa aku harus ikut bersamanya? Atau aku harus mencari para peri penjaga hutan di dalam badai ini?
"cepatlah putri Alice" katanya yang sudah berada di atas kudanya. Tanpa berpikir panjang lagi, aku menyetujui ajakan George. Kami berdua segera meninggalkan tempat tersebut. Di tengah badai salju yang deras, George mulai membuka mulutnya. "hhmm, putri, apakah hamba boleh bertanya?" sahutnya. "silahkan" jawabku menyetujui permintaanya. "apakah mungkin, putri datang ke Negeri Elinore untuk mencari putri Calista?" tanyanya. "entahlah, sekarang ibuku sudah tiada lagi" jawabku dengan nada yang sedih. "lalu mengapa kau kemari?" sambungnya. "awalnya aku juga terkejut dengan semua ini, tapi setelah aku menyadarinya, ternyata hanyalah aku harapan terakhir untuk mereka" jawabku yang berusaha untuk tegar. "harapan?" Tanya George yang tidak mengerti tentang apa yang aku katakan.
"bukankan kau yang bilang? Kalau kebaikan putri Calista sudah tersebar di negeri Elinore? Saat ini, kebaikan itu sudah menghilang. Seluruh kedamaian, kesejahteraan dan keajaiban telah lenyap oleh kedustaan dan kejahatan" jelasku pada George. "dan sekarang aku disini sebagai seorang putri dari negeri Elinore akan mengembalikan semuanya" sambungku. "apakah mungkin, kau akan melawan Ratu Matilda?" tebaknya. Tetapi aku hanya mengangguk. Mendengar penjelasanku tadi, George terdiam untuk beberapa waktu. "George? Apa kau baik-baik saja?" Tanyaku memastiakan. "aku baik-baik saja putri" jawabnya singkat. Dia memberikan senyumnya yang seakan memberikan semangat untuku. Aku sebenarnya masih curiga padanya. Siapa dia sebenarnya? Dan untuk apa di datang padaku?
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
The Magic Dress
FantasyKini keajaiban mulai hilang, kebahagiaan yang kurasakan berubah menjadi penderitaan. Tak ku sangka akan begini jadinya, tawa yang selalu menemani hariku kini perlahan mulai lenyap. Kesedihan yang terus kurasakan membuatku bangkit untuk memiliki sebu...