Ibuku?

363 27 0
                                    

hai redaers.. udah lama yah gak ketemu.. hehehe.. aku lagi sibuk nyapin uas ku nih.. oke have fun yaa.. jangan lupa voted dan comment makasih :)

Aku yang tengah berlari keluar istana, tiba-tiba menghentikan langkahku. " Mengapa aku keluar dari sini? Seharusnya aku mencari tau kelemahan Matilda" Aku segera kembali masuk ke istana, berlari sambil menangis tanpa kusadari aku sampai ditempat yang gelap. Disana terdapat beberapa troll yang sedang berjaga. Ku lihat seorang wanita terkurung dalam sebuah ruangan, karena penasaran aku segera mengahmpiri wanita itu diam-diam saat para troll sedang tidur. Kondisinya terlihat sangat menyedihkan dengan baju kusam dan jerami sebagai alas untuknya tidur, membuat hatiku menjadi iba.

"Hai, apa kau baik-baik saja?" tanyaku pelan. "Kau siapa? Apa yang kau lakukan disini?" Tanya wanita itu padaku. "Tenang saja, aku akan membawamu keluar dari sini" kataku. Aku mencoba mencari sesuatu untuk membebaskannya, tapi penjara itu dilindungi oleh sihir Matilda. Aku terlempar dan jatuh ketika berusaha membukanya. "Sudahlah kau akan menyakiti dirimu sendiri, pintu penjara ini sudah diberi kekuatan sihir Matilda" katanya yang mulai khawatir padaku. "tidak! Aku pasti akan membebaskanmu" kataku sambil mencari cara untuk membebaskanya.

Belum sempat aku membebaskanya, tiba-tiba para troll datang ke tempat kami. "pergilah! Para troll akan segera datang!" katanya dengan nada yang cukup keras. "tapi bagaimana denganmu?" kataku yang seakan tidak mau meninggalkanya sendirian. "aku tak mengapa. Pergilah!" titahnya. Tanpa berpikir panjang lagi, aku segera melarikan diri dari tempat itu. Troll yang sedari tadi tertidur, tiba-tiba mereka terbangun karena mendengar kegaduhan di tempat kami. Aku yang tengah berlari dengan kencang, mulai menghentikan langkahku. Aku tidak bisa berlari lagi karena aku telah dikepung oleh para troll.

"lepaskan aku! Tolong!" jeritku. Mereka membawaku ke tempat Matilda berada. Tak hanya itu, mereka juga mengikatku dengan tali dan melemparku ke hadapan Matilda. "aawww!!" jeritku kesakitan. "oohh troll? Bukankah kau terlalu kasar kepada keponakanku?" katanya pada troll. "kau tidak apa-apa?" tanyanya padaku. "tidak perlu lagi kau berpura-pura baik Matilda! Ternyata kau sangat kejam" ejeku. "kejam? Kau menyebut kemurahan hatiku dengan kata kejam?" katanya geram. "ya! Mengapa? Apa kau tidak terima? Bagaimana kau bisa memperlakukan aku seperti ini? kau memang sudah kelewatan batas Matilda!" kataku dengan nada yang cukup tinggi. "tidak Alice! Kaulah yang telah melewati batas! Seharusnya kau berterimakasih padaku, karena sampai sekarang aku masih memberimu kesempatan untuk hidup. Sebentar lagi kau akan menyaksikan kematian ibumu sendiri dan aku akan menjadi ratu sesungguhnya di negeri Elinore hahaha" katanya sambil tertawa

"Kau tidak pantas menjadi Ratu Matilda!" teriakku. "Diam kau! Penjaga bawa putri Alice ke penjara bawah tanah" perintahnya " Baik ratu" jawab para Troll. "Lepaskan!" teriakku. Akupun diseret oleh para troll menuju penjara bawah tanah. "Keluarkan aku dari sini, tolong!" teriakku meminta tolong. "Tenanglah Alice Ibu ada disini menemanimu" kata wanita yang tadi kutemui yang berada disebelah penjaraku. "Ibu? Siapa kau sebenarnya? Apa mungkin kau Putri Calista?" tanyaku terkejut. "Iya aku adalah putri Calista Ibumu nak" katanya sambil meneteskan air mata "Ibuku? Apa yang membuatmu yakin aku adalah anakmu?" tanyaku masih ragu "Kalung yang kau pakai itu adalah kalung pemberian ibu 12 tahun yang lalu, apa kau masih ingat lagu yang sering kita nyanyikan?" katanya sambil menyanyikan lagu itu "I..i..ibu?" kataku sambil menangis. Aku memeluknya dengan sangat erat dan aku menangis dalam pelukanya. Ingin aku berhenti meneteskan air mata, tapi aku tidak sanggup lagi menahanya. Entah itu kebahagiaan atau Kesedihan yang aku rasakan sekarang.

to be continued...

The Magic DressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang