PENA BARA

160 0 0
                                    

Ada sepasang lengan malumalu merindu peluk dalam rumah.

Mula-mula menyayat di tempat yang sama, saling menikam.

Dan luka-luka berceceran, menceritakan pada telinga sepi "apakah sehina ini untuk melepas?"

Mereka memainkan latarnya, dan kami penulis sekaligus pemeran di dalamnya. Kita menulis

bukan dengan pena biasanya, diujung pena ada bara yang siap membekas, seperti menyukai kepergian.

Dan para lanun berikrar ini adalah petaka "mereka lupa lengan mereka merindu".

Rumah itu ada namun tak bertuan, lanang memergi terusir dan mengutuk perempuannya. Terlalu munafik untuk mengutuk, lengan ini butuh peluk." Aku menulis dengan bara, sayang. Aku kau asingkan"

Kumpulan SajakWhere stories live. Discover now