Ada suatu pertimbangan di cerita malam ini..
Seseorang yg payungnya tak basah oleh hujan, dia melantunkan kata demi kata yang tersusun dari hatinya saat ini..
Aku rasa itu sudah cukup dari pucat bibirnya yang bergelantungan sedih.
Aku memang bukan pemerhati jejak, tetapi setidaknya aku pernah di tapak itu..
Kau tau sesakitnya, seperti sekam yg terus membakar di dalamnya.meski tampak tenang dari luar.
Seolah dia berkata coba ceritakan padaku tentang mata yang berbicara dipesakitannya....
Dia selalu berkata untuk apa dia bernafas?
Dia selalu mengeluh, kenapa tapak seperti ini berbicara seolah olah dia bangga akan jejak itu...
Tapi didalamya masih banyak yang dipertanyakan...
Aku rasa ini hanya kebahagiaan tertunda dua nenafas beradu dibawah hujan...
