3

172 11 0
                                    

***

Kurapikan rambutku, setelah itu kumasukkan handphone dan dompetku kedalam tas kecil yang sudah kusiapkan khusus untuk acara perpisahan ini. Lalu kuarahkan pandanganku ke cermin, sambil memperbaiki dress berwarna biru selutut dan jam tangan senada ditanganku. Semua persiapan sudah selesai. 'Cantik' sesuai harapanku.

"Ayo Keina, semangat, Huh"

Hari ini sekolah benar-benar ramai. Yang datang hari ini bukan saja anak kelas XII yang lulus saja, tetapi semua anggota OSIS, guru, anggota ekstrakurikuler, serta tamu yang diundang ke beberapa sekolah populer dikotaku.

Kuarahkan pandangan ke sekitar ku. Kulihat beberapa sahabat terbaikku mulai berdatangan. Aku lalu berjalan kearah mereka dan bergabung sambil bercanda ria. Tapi sampai sekarang, aku belum juga melihat Kevin datang. Ya Tuhan...kumohon jangan sampai dia tidak datang. Dia adalah alasanku untuk hadir hari ini dan rela menghabiskan satu buku hanya memikirkan kata-kata yang akan kuucapkan nanti.

"Keina...kei... Bisa kemari sebentar?" seru buSri. Bu Sri adalah wali kelasku. Aku pun segera mendekat kearahnya. Dan kulihat sudah banyak teman sekelasku berkumpul disini. KEVIN !! seketika mataku membulat melihat dia ada diantara teman sekelasku. Aku tersenyum ketika tiba-tiba dia sudah berdiri disampingku.

"Kevin, Keina, cepat kemari" seru buk Sri lagi untuk segera berbaris dan berfoto perpisahan kelas. Anugerah apalagi ini Tuhan? Aku bisa berfoto dengannya. Dan berdiri disampingnya.

*klik...

Sinar blizt kamera menandakan foto tadi sudah tebidik kamera.

"Se..selamat" kuulurkan tanganku padanya dan dia menyambutnya.

"Sama-sama...Keina" ucanya sambil tersenyum. Kali ini aku ingin waktu berhenti seketika. Namun itu tak kan mungkin. Aku tak mampu menahan rasa haru dan bahagia ku. Tiba-tiba air mata tak mampu kutahan.

"Ada apa?" ucap kevin. Mungkin dia melihat air mataku keluar.

"Tidak ada apa-apa" aku berbohong, aku takut. Aku takut ini pertemuan terakhirku dengannya. Air mataku terus menetes.

Apakah kita bisa bertemu lagi Kevin?

Ketika mimpiku selama ini, yang aku inginkan terwujud sudah. Mimpi agar kamu bisa melihatku dan berbicara denganku. Tapi ada satu lagi mimpiku yang belum terwujud , yaitu memilikimu.

Dan aku rasa, semua mimpi tak harus diwujudkan....

"Ada kalanya sebuah mimpi bukan untuk diwujudkan. Karena saat itu terwujud sudah tidak ada mimpi tersisa, sudah tidak ada lagi sesuatu untuk dikerjakan. Dan sudah tidak ada alasan untuk tetap bertahan"

#

For First TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang