4

254 9 3
                                    

"Aku jatuh cinta pada seseorang yang hanya mampu aku nikmati bayangannya saja tanpa dapat untuk kumiliki"

******

Sudah 6 tahun berlalu....

Saat ini aku sudah bekerja disalah satu Sekolah Dasar dikota ini. Dan terkadang setelah selesai mengajar dan waktu libur. Aku juga bekerja disalah satu cafe milik tante ku. Kerja sampingan ku ini adalah seorang pelayan cafe. Walau kerja sampingan, tante ku tetap menggaji ku dengan honor yang lumayan. Cukup untuk keperluanku yang semakin tinggi.

"Aku rindu masa SMA" aku hanya bergumam sendiri. Seketika terlintas kejadian tak terduga saat acara perpisahan dulu.

KEVIN ARDIANTO PUTRA, bagaimana dia sekarang???

****
Hari ini setelah selesai mengajar, aku lalu bersiap berangkat ke cafe untuk bekerja. Sebelum ke cafe, kuarahkan kaki ku ini kesebuah gedung mewah. Yah, gedung itu adalah sekolahku dulu.
Aku hanya mengunjungi sebentar tempat-tempat yang menjadi favorit dia dulu.  Kuambil handphone yang ada di tasku, lalu kubuka galeri khusus yang berisi foto-foto Kevin yang selama ini kuambil.

"Ini adalah tempat dudukmu dulu. dan tidak ada yang berani mendudukinya, karena kamu dulu adalah idola sekolah. Tidak ada yang berani denganmu"

"Kamu akan bermain basket tiap pagi, istirahat, dan sepulang sekolah dilapangan ini, lalu....kamu akan ke cafe itu" aku lalu mengarahkan kaki ku keluar sekolah dan berjalan kearah cafe yang bertuliskan "city cafe". Cafe tempatku bekerja sekarang adalah cafe favorit kevin dulu. Cafe yang sering dia kunjungi setelah latihan basket dan sepulang sekolah.

"Bagaimana kabarmu sekarang kevin, 6 tahun sudah berlalu apa mimpiku tak bisa terwujud lagi?"

Aku lalu berjalan keruang ganti untuk mengganti seragam kerjaku. Hari ini, yah hari ini aku merasa begitu merindukannya. Cinta pertama ku, yang telah membuatku bertahan selama 9 tahun ini. Dan yang membuatku sampai sekarang menutup hati untuk siapa pun.

"Kei, lihat itu" seru seseorang yang tiba-tiba ada disampingku. Dia adalah Fika Haniva. Dia adalah rekan kerjaku disini.

"Siapa? Ardi??" tanyaku.

"Yaiyalah, siapa lagi? Dia sudah 1 jam menunggumu dan sudah memperhatikanmu dari tadi. Dan sudah 5 hari ini dia terus mengamatimu. Apa kamu tidak kasihan? Terima saja cintanya kei" ucap Fika. Aku tak mampu berkata lagi, banyak hal yang sedang aku pikirkan saat ini.

"Fik, apa kamu pernah menyukai seseorang?" tanyaku.

"Ya pernah lah kei" sahut fika dengan cepat.

"Lalu apa yang kamu rasakan fik?"

"Emmm...yang kurasakan??" tanya nya lagi.

"Iya yang kamu rasakan saat itu, disaat kamu mencintai seseorang sangat dalam dan kamu tak bisa membuka hatimu pada orang lain, dan hanya satu nama yang tersimpan dihatimu. Iyakan? Apa itu yang kamu rasakan fik?" aku tersenyum kearah fika.

"Kei, mau sampai kapan kamu terus mencintai laki-laki yang sampai saat ini entah dimana keberadaannya, untuk apa kamu terus menjaga hatimu untuknya? Apa kamu tau dia juga punya perasaan yang sama sepertimu? Udah lah kei, sudah bertahun-tahun kamu menyimpan rasa cintamu ini. Buka hatimu, lihat sekelilingmu. Lihat disana ada Ardi yang menunggumu, mencintaimu, dan meluangkan waktunya untukmu, untuk apa lagi kamu buang-buang waktu, kei......"

"Dan yang kamu rasakan saat itu juga adalah hanya dia satu-satunya pria yang kamu cintai. Dan sama seperti aku juga benar-benar mencintainya, dan tak ada orang lain yang bisa menggantikannya, bahkan setelah bertahun-tahun" aku memotong omongan fika, lalu aku tersenyum sendiri.

"Sumpah kei, aku benar-benar tidak suka dengan gaya bicaramu, keiraa..." ucap fika sambil tertawa kecil. Lalu meninggalkan aku sendiri. Dia pergi entah kemana.


Tbc..

For First TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang