PATAH HATI LAGIH

62 2 2
                                    

Takdir menamparku di dunia nyataku. Aku yang tengah menikmati mimpi dibuat terbangun dengan kenyataan yang begitu menghujam sekujur tubuhku. Rasanya mentari pagi ini enggan menyapaku,tersenyum atau bahkan enggan menampakan dirinya. Kehangatan tak ada lagi di atmosferku,takdir merenggutnya pergi meninggalkan sejuta kenangan dan impian. Aku tau pertemuan mutlak menimbulkan perpisahan. Semua yang datang akan pergi,semua yang ada akan hilang. Dirinya pergi mengejar impiannya meninggalkan kenangannya.
Aku disini tak tau harus kuapakan semua kenangan dan impian yang telah kita rajut? Haruskah ku tulis dan kusimpan di buku harianku?atau ku kubur dalam dalam semuanya? Aku disini mulai resah menghadapi dunia yang semakin membakar serta membekukanku karena tanpamu penghangatku. Kamu disana hampir mencapai impianmu,tentu aku senang! Katamu jika impianmu tercapai,maka kita akan kembali merajut impian kita yang tertunda.
Aku disini menunggu kedatanganmu kembali memenuhi janjimu,yang ku tau kamu tak pernah ingkar.Tiga tahun berlalu sejak kepergianmu mengejar impianmu,aku mulai resah menunggu. Tidak!aku tidak bosan! Aku hanya khawatir mengapa kamu begitu lama mencapai impianmu,sebanyak apa itu? Atau terjadi sesuatu padamu?ah tidak tidak!Otak ku mulai mencerna kemungkinan kemungkinan buruk yang terjadi padamu. Tiap malam tangisku pecah mengingat dirimu yang tak kunjung kembali atau sekedar mengabariku. Surat yang ingin kusampaikan padamu tak dapat ku kirim sebab aku tak tau dibelahan bumi mana kau tinggal.
Surat itu menumpuk menjadi satu didalam kardus yang telah ku sediakan. Ku harap saat aku telah mengetahui alamatmu atau kau kembali,kau tak pernah bosan membaca surat yang hendak ku kirimkan padamu. Malam ini terasa begitu sunyi,tiap tiap bagian diriku merindukan seluruh yang ada padamu. Rindu ini terlalu besar untuk ditampung, ingin kumeledakkan agar tak menimbulkan sesak didada. Aku memilih menenangkan fikiranku dan bergabung dengan mimpi yang siap menantiku dengan beragam kisahnya.
Mimpiku begitu indah!memunculkan sosokmu disetiap kisahnya membuatku enggan terbangun dr mimpi ini. Jika bisa aku ingin hidup dalam mimpiku,semua berjalan seperti yang ku harapkan. Kuteguk air putih yang sudah menjadi kebiasaanku tiap terbangun dr tidur nyenyakku. Rasa hausku hilang,tapi rindu ini masih tinggal,bermetamofosis,berkembang biak,perlahan menyayat sekujur tubuhku menimbulkan rasa sakit bagiku yang merasakannya. Air mata ini tumpah kembali sebab tak kuat menahan bulir bulirnya.
Telefonku berdering,dengan sigap aku meraihnya sembari menghapus bulir air mata yang membasahi pipiku. Air mata itu tak lagi membasahi pipi ku. Kutanyakan siapa pemilik suara disebrang sana,ibumu katanya! Senang bukan main,mungkin ibumu ingin mengabarkan kedatanganmu. Tapi lagi lagi aku harus mengubur ddalam dalam harapanku! Kenyataan selalu bertolak belakang dengan harapan! Takdir menamparku keras,bukan pipiku yang terasa sakit. Seluruh tubuhku sakit,lemas tak berdaya.
Kakiku sudah tak kuasa menopang badanku,aku terjatuh. Semua samar dan aakhirnya gelap. Aku pingsan dan yang ku ingat sebelum aku terjatuh pingsan,ibumu mengatakan bahwa kamu akan segera melamar kekasih barumu.
Penantianku sia sia, harapanku kandas, impianku hilang terhempas angin, kenangan itu terbakar menjadi abu.

DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang