CHAPTER 4

1.1K 53 23
                                    

Disclaimer : Masashi Kishimoto
.
.
.
.
His Life
.
.
.
.
Sorry for bad languange, typos, and many more, happy reading!
.
.
.

Suara bel di pintu rumah mulai menggema. Gadis berambut gulali dengan cepat membuka pintu. Seorang pria yang agak tua segera masuk kedalam dan melihat apa yang terjadi.

Sakura, ia menghampiri Sasuke yang tengah duduk di bibir ranjang. Menemani seseorang yang terbaring di dekatnya. Napasnya tersengal-sengal. Padahal dirinya sedang tidak berlari. Sasuke mengusap kedua matanya yang basah. Benar kan? Itachi menyembunyikan sesuatu darinya, lagi.

"Ayah, Itachi-nii kenapa?" Tanya Sakura pada ayahnya yang menghubungi seorang dokter yang ia kenal. Ayahnya, Kizashi hanya mampu tersenyum lalu terlihat berbincang singkat dengan seseorang di seberang sana. Mata Sakura bertemu dengan Sasuke. Ia jadi tidak tega melihatnya. "Sasuke... aku mengerti perasaanmu saat ini,"

"Sakura aku..."

Dengan cepat Sakura memeluknya. Ia ikut sedih melihat Sasuke seperti ini. Rasanya ia juga akan ikut menangis. Itachi masih tidak mau membuka matanya. Seluruh tubuhnya pun pucat dan melemah, rambutnya semakin kusam. Dan Sasuke merasakan deja vu. Ia pernah mengalami ini sebelumnya. Ia pernah berada pada situasi seperti ini, dimana Itachi yang terbaring sakit dan dirinya sendiri yang terisak karnanya.

Sasuke menarik dirinya dari Sakura, ia menggelengkan kepalanya dan menutupi telinganya sendiri dengan kedua telapak tangannya. Jangan bilang kalau ini kenyataan, jangan katakan padanya kalau Itachi akan pergi secepat ini. Sungguh, Sasuke tidak mengerti apapun. Ia tidak tau kenapa Itachi menjadi seperti ini? Pingsan dan pucat. Ia tidak menyadarinya.

"Sasuke. Tenanglah, kakakmu akan baik-baik saja. Kau jangan terlalu khawatir," ucap Kizashi menenangkan Sasuke yang mulai ketakutan. Ia tidak menyangka akan seberat ini pengaruhnya pada Sasuke. Bagaimana jika Sasuke tau kalau Itachi sakit keras dan kemungkinan hidupnya hanya sedikit? Reaksi apa yang akan Sasuke berikan?

"Jii-san... kakakku," respon Sasuke. Ia menatap lantai itu kosong. Kizashi tidak bisa berkata apapun. Ia hanya diam lalu membawa Sasuke dalam pelukannya. Sakura akhirnya tidak tahan untuk tak menangis. Ia sangat merasa sedih. Ia masih bingung, sebenarnya Itachi sakit apa?
.
.
.
"Kalian harus membawanya ke rumah sakit untuk ditindaklanjuti. Ini bukan penyakit biasa, Itachi-san menderita Leukemia,"

Siapapun yang mendengarnya pasti akan terkejut, terutama Sasuke. Ia membulatkan matanya. Leukemia? Ini bukan penyakit biasa. Sasuke pernah mempelajari nya disekolah. Tentu ia tau tentang penyakit satu ini. Kizashi juga sama hal nya dengan Sasuke. Itachi memang pernah bilang padanya kalau ia sakit keras tapi ia tidak menyangka kalau penyakit ini yang dimaksud oleh Itachi. Sungguh tak disangka.

Dokter itu memasukkan kembali alat-alat kedokteran nya. Dari semua gejala yang ia lihat pada tubuh Itachi, ia dengan mudah menduga kalau itu adalah kanker darah.

"Sudah berapa lama Itachi-san menderitanya?"

Kizashi melirik Sasuke seolah mencari jawaban, sedangkan yang dilirik hanya bisa menundukkan kepalanya dan terisak. "Kurasa sudah lama," jawab Kizashi. Dokter itu hanya terkejut sebentar, ini ajaib sekali.

"Ini anugrah dari Tuhan. Anda tau, tidak banyak orang yang hidup lama karna penyakit ini. Tapi mendengar jawaban Anda barusan, aku yakin masih ada mukjizat Tuhan disekitar kita. Itachi-san juga merupakan laki-laki yang tangguh," jelasnya panjang lebar. Kizashi menatap Itachi yang masih terbaring. Dokter bernama Izumi itu sudah membuat keadaannya kembali stabil tapi tetap saja membutuhkan perawatan intensif dari pihak rumah sakit. Kizashi merasa kalau masih ada harapan bagi Itachi untuk sembuh. Dokter itu seolah memberi jawaban atas segalanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 17, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

His LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang