Chapter 4

17 5 2
                                    

Teet..teet..tet..

Bel berbunyi itu tanda nya para siswa untuk beristirahat.

Para siswa berhamburan untuk keluar dari kelas dan menuju ke kantin sekolah.

"Eh Din kamu gak ikut ke kantin apa?"

"Kalian pergi ajah dulu nanti aku nyusul"

"Emangnya kamu mau kemana?"

"Aku mau ke toiler bentar"

"Eh ikut dong..aku mau menerin muka dulu biar cantik.." kata via.

"Eleh.. Kebiasaan kamu itu emang gitu" jawab Nessa.

Lalu mereka bergegas ke kantin dan mengisi perut mereka

Dan aku dengan Via menuju ketoilet.

Saat aku memasuki toilet aku sudah merasa keganjalan disini tetapi aku menghiraukan nya.

"Eh aku masuk dulu ya.. Kebelet niih.." kata ku dengan tergesa gesah.

"Ih.. Sono masuk nanti ngompol lho.. Aku yang repot" kata Via dengan canda.

Lalu aku masuk di kamar mandi belakang sendiri dan tiba tiba aku mendengar suara kran yang mengalir, setauku hanya aku dan Via saja yang ada di toilet.

"Viii.." panggil ku penuh ketakutan.

"Apa an sih.. Tenang ajah kalee... Aku gak akan tinggalin kamuu.." jawab Via.

Lalu aku merasa merinding saat mendengar suara langkah kaki yang mendekat dan membuka pintu kedua.

Saat itu aku merasa lega karena ada anak lain yang menemaninya di kamar mandi sebelah.

Saat aku selesai BAK aku keluar melewati kamar mandi kedua dan saat aku lihat ternyata tidak ada anak pun yang memasuki toilet itu selain aku, lalu aku mendekati kamar mandi itu tiba tiba ada sebuat tulisan yang muncul begitu saja.

"TOLONG AKU.."

"Waaaaaaaaaa..." teriak ku sehingga Via tampak kaget.

"Eh kamu kanapa?" tanya via khawatir.

Aku tidak bisa menjawab nya karena sekarang aku telah diselimuti oleh rasa takut ini.

Aku mencoba mengatakan nya tapi aku tidak bisa, mulut ku seperti di bungkam oleh seseorang agar aku tidak menceritakan kejadian itu kepada siapa pun.

"Eh Dinda.. Kamu kenapa?" tanya Via khawatir.

Tiba tiba kepala ku sangat pusing dan aku tidak bisa melihat apa pun dan aku...

"Din..din..bangun" ucap Icha yang sangat takut

Dan aku mulai perlahan membuka mata ku, awal nya sangat berat dan aku terus berusaha.

"Eh Dinda akhirnya kamu sadar juga.." ucap Citta

"Din kamu kenapa? Kok bisa kamu tiba tiba pingsan kaya gitu.. Aku panik tau" ucap Via yang sangat ketakutan karena panik.

Aku masih bingung mengapa wanita itu menghampirinya dan meminta tolong kepadanya??.

"Udah udah jangan dipaksain biarkan dia menenang kan hatinya dulu baru kita tanya lagi.." kata Nessa.

Lalu mereka mengantar ku pulang dan aku beristirahat di ranjang yang sangan empuk.

Hantu Pohon BeringinWhere stories live. Discover now