Via pov.
Tak terasa matahari muncul sinarnya yang sangat cerah menerobos masuk ke dalam jendela sengingga mengenai tubuh ku dan aku langsung merasakan nya.
"Uhh.. Sudah pagi nih.. Berhubung sekarang libur aku kerumah Citta deh" ucap Via bersemangat.
"Tapi kalau Citta keluar gimana?" tanya nya pada dirinya sendiri.
"Yah.. Aku samperin ajah rumahnya temen temen ku satu satu kalau gak ada yaudah pulang ajah" jawab ku agak kecewa.
*******
"Bun.. Aku keluar dulu ya kerumah teman teman" ijin ku kepada bunda.
"Iya.. Tapi jangan lama lama ya.." pesan bunda ku.
"Iya bun.." jawab ku.
******
Saat perjalanan aku tidak sengaja menabrak seorang.
"Waduh bagaimana ini" ucapnya ketakutan.
"Coba aku cek ajah"
"Haa.. Mana tu orang kok gak ada?" tanya nya penuh heran.
"Perasaan aku tadi nabrak orang deh.. Tapi kok ga ada?"
"Haa.. Apa jangan jangan.."
Aku langsung memasuki mobil ku dan pergi dari tempat itu.. Sungguh aku sangat ketakutan.
"Huh.. Tapi mana ada ya hantu di sian bolong gini" pikir ku.
"Ah lebih baik aku kerumah Dinda ajah " ucap ku.
*******
Sesampainya di rumah Dinda aku segera menekan bel nya dan bel pun berbunyi.
Ting... Tong...
"Eh non teman nya non Dinda yaa.." kata bik munah.
"Iya bik..Dinda nya ada bik?" kata ku.
"Oh.. Ada non mari masuk" tawar bik munah.
"Iya bik" jawab ku.
Setelah itu bik munah meninggal kan ku di ruang tamu.
"Eh Via.. Ada apa tiba tiba kamu kemari?" tanya ku.
"Din.. Tolong aku.."
"Eh kamu kenapa Vi.. Kok sampek keringatan gitu..?"
Akhirnya aku menceritakan semua kejadian yang barusan aku alami.
"Apa! Beneran Vi?"
"Iya Din ya kali aku bo'ong sama kamu"
"Tunggu tunggu... Kita ngalami hal yang ganjil itu.."
"Iya. Kamu benar" ucap Via penuh ketakutan.