Sepertinya sudah tidak ada lagi darah yang mengalir di tubuh itu. Tanpa menunggu lama, tubuh laki-laki itu retak dan Naruto mematahkan leher yang sudah tak berdaya itu hingga kepala dan tubuh mangsanya terpisah. Laki-laki itu mati secara mengenaskan.
Naruto meninggalkan laki-laki itu. Ia berjalan sambil merubah wujudnya kembali menjadi manusia tanpa taring. Aku segera berlari mengejarnya dan memeluknya dari belakang.
"Aku merindukanmu Naruto." Aku memeluknya dengan erat. Aku meraskan seketika sensasi dingin menyentuh seluruh tubuhku dengan cepat.
"Hinata? Kenapa kau ada di sini?" Naruto berbalik badan dan menatapku lurus. Dia menatapku begitu tulus.
"Ya, aku ada di sini. Aku melihat semuanya lagi. Ini lebih mengerikan dari waktu itu. Kau sangat kejam membunuhnya. Kenapa? Kenapa kau melakukannya dengan sangat kejam? Kau sangat menakutkan." Aku berteriak lalu dia memelukku lembut.
"Seharusnya kau tidak boleh melihat itu lagi." Ucapnya pelan.
"Tapi aku telah melihatnya."
"Ya sudah. Sekarang kita pulang ya! Aku akan mengantarmu." Naruto merangkul bahuku dari belakang. Kami berjalan menuju rumahku. Di perjalanan Naruto selalu mencoba menenangkanku.
"Aku tidak takut. Aku hanya tidak menyangka kalau kau sekejam itu."
"Aku tahu kau hanya membunuh penjahat. Tapi kenapa kau membunuhnya perlahan dengan menyiksanya lebih dulu"
"Aku melakukannya karena suatu alasan." Nada suara Naruto memelan.
"Apa alasan itu?"
"Laki-laki itu adalah orang yang membuat seluruh keluargaku mati."
"Apa?" Aku kaget dengan pernyataan Naruto.
"Awalnya aku bukanlah vampire."
"Benarkah? Jadi sebelumnya kau adalah manusia?" Pengakuan
Naruto sulit untuk kupercaya. Aku tidak menyangkanya.
"Ya. Saat aku kecil, laki-laki itu datang mengancam Tousanku dan setelah itu dia menyuru anak buahnya untuk membunuh kami. Setelah itu mereka membuang kami ke dalam hutan secara terpisah. Saat itu aku hanya pura-pura mati. Seluruh keluargaku memang sudah mati. Tapi aku hanya terluka parah. Aku berjalan di hutan itu sendiri dengan keadaan yang sangat tersiksa. Karena merasa letih dan tidak bertenaga, keadaanku semakin parah. Aku terjatuh di tanah. Dengan samar-samar aku melihat dua orang menghampiriku. Dua makhluk yang menyelamatkanku dari kematian dan mengubahku menjadi monster abadi yang paling mematikan." Naruto menjelaskannya dengan sorot mata yang begitu datar.
"Siapa mereka? Vampire?" tanyaku di tengah-tengah jeda penjelasannya.
"Ya. Mereka itu adalah Sasuke dan Sakura. Dua saudara yang aku miliki saat ini. Merekalah keluargaku sejak saat itu." Naruto mulai mengukir senyumnya. Aku tahu Naruto sedang merindukan keluarganya yang mati karena laki-laki itu. Tidak ada air mata yang menetes dari matanya. Tapi aku bisa merasakan kesedihan rindunya saat ini.
Kami sudah sampai di rumahku. Dengan langkah pelan aku menaiki tangga menuju kamarku. Wajah Naruto masih membayang di pikiranku. Aku masih ingin merasakan dinginnya.
Sampai di kamar. Aku terpaku dengan pemandangan di jendela. Naruto duduk di jendela yang terbuka itu dengan sempurna.
"Naruto?"
"Aku tahu kau akan sulit untuk tidur nyenyak malam ini." Ucapnya lembut.
"Mungkin kau benar. Lalu?" Aku meletakkan ranselku.
"Apa kau ingin melihat pemandangan yang begitu indah?" tanyanya.
"Kau akan membawaku ke sana?"
"Ya. Ada pemandangan yang sangat indah di dunia yang lain. Aku akan membawamu ke tempat yang indah itu kalau kau mau"
"Tentu. Aku mau. Aku ganti pakaian dulu."
"Silahkan."
Setelah lima belas menit, aku keluar dari kamar mandi. Aku menghampiri Naruto. Dia mengulurkan tangannya. Aku segera meraih tangan itu lalu menikmati dinginnya yang bagaikan es. Bahkan lebih dingin dari pada itu.
Naruto membawaku ke dunia yang lain. Dia bergerak cepat saat membawaku. Aku menempel sempurna di tubuhnya. Awalnya aku ingin menggunakan sayapku untuk terbang menuju dunianya. Tapi Naruto tidak mau. Dia ingin membawaku bukan terbang bersamaku.
Akhirnya kami sampai di tempat itu. Pemandangan yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Pemandangan malam yang menakjubkan. Seluruh bintang mengintip kami. Malam begitu sempurna memamerkan keindahan tempat ini.
Dalam dekapan Naruto, aku begitu menikmati setiap waktu yang berputar saat ini. Aku merasakan jiwanya yang dingin. Aku tak ingin semua ini berlalu.
"Beautiful girl...." Aku mendengar Naruto bernyanyi. Suaranya begitu indah. Nadanya menghanyutkanku tenggelam dalam lagu itu.
Bersambung....
Vote & comentnya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Faflei Dan Vampire
FanfictionPemilik resmi -->>>> MannaWassalwa Ns: hanya nama pemeran nya diganti. Copyright2015 by BukuOryzaee