Recommended song: BTS - House of Cards
Hal terakhir yang ia ingat adalah tawa Jimin, senyum Taehyung dan atap sekolah. Siapa sangka ketika ia membuka mata, ia memang 'terbangun', namun tubuhnya tetap terbaring di tanah... berlumuran darah.
———
...ia menoleh ke arahku, menatapku dengan sorot matanya yang tampak... sedikit hidup. Ia berkata dengan lirih, "Kau... orang pertama yang mau duduk di sampingku,"
———
"Kau mati dan ia hidup. Kalian tidak bisa bersama," ujarku dingin. Memang kejam kedengarannya, namun aku berusaha memberitahukan kenyataan padanya.
Ia menggeleng. Masih tersenyum, ia berkata, "Tidak, jika kau membantuku,"———
Pasti ia yang melakukan ini! Apa yang tengah ia lakukan? Merasukiku?!
—Ia menatapku. Dan air kembali mengalir dari matanya, turun membasahi pipinya. "Aku mohon tinggalkan aku, Yoongi. Aku tidak ingin mereka melakukan sesuatu padamu lagi," isaknya.
Aku takut, benar-benar takut. Berapa kali pun aku berusaha menyangkal, aku selalu gagal. Aku sangat takut mereka akan melakukan sesuatu pada Hani.
Jika mereka semua memang tidak memiliki masalah, kenapa mereka harus bertindak layaknya memiliki masalah? Yah, mungkin masalah mereka adalah aku, tapi tidakkah seharusnya aku yang mereka akhiri hidupnya?
"Kau tidak tahu rasanya terbunuh saat kau masih ingin hidup,"
"Bagaimana jika aku mau kau mati?"
"Semua sudah berakhir,"
***
hello, im back with new bts fanfiction! ^^
yang satu ini genrenya beda bgt dari yang pernah aku buat. ini rada misteri-thriller-horror gitu kkkkk.
cerita ini sudah finish, tinggal aku post aja. so, tell me how excited you are!
ill post the next chapter after getting 10 votes. im waiting, guys~
KAMU SEDANG MEMBACA
killed
Mystery / ThrillerSebelumnya aku tak pernah tahu aku bisa melihat 'orang yang telah mati', bahkan berbicara dengannya. Tidak, sampai aku bertemu dengannya, seminggu setelah kematiannya. a bts fanfiction ©nainoh #23 in Mystery / Thriller Completed: 2016, July 15.