"Fuck, Naya!" Luke berteriak saat mencapai titik kepuasannya memasuki milikku, aku sejak tadi tidak kalah mencakar punggungnya yang kurasa sudah membekas disana. "Damn!" Luke terbaring disampingku, tubuhnya berkeringat, wajahnya berhadapan dengan wajahku, begitu juga aku.
"Happy Valentine, Lucas.." Sapaku sambil membelai lembut dahinya.
"Happy Valentine, too, sayang.." Luke mengecup singkat bibirku. Dia menjauhkan wajahnya lalu mengatur kembali nafasnya, percayalah aktivitas morning sex seperti ini lebih melelahkan dibanding jogging, tapi lebih menyenangkan pastinya.
"Sarapan?" Tawarku.
"I ate you, remember?" Balasnya sambil tersenyum jahil.
"Luke, no.." Aku tersipu malu. Dirty words yang keluar dari mulut Luke selalu berhasil membuat pipiku panas walaupun aku hampir tiap hari mendengarnya enam bulan belakangan kami bersama.
"Baiklah.." Luke bangun dari tempat tidurnya, memakai kembali boxer dan t-shirt nya, aku pun melakukan hal yang sama "Oh ya, Naya, malam nanti aku dan the boys akan ke konser All Time Low. Maksudku, ini seperti boys night out, jika kau tidak keberatan..."
"Pergilah, Lucas. Aku pun masih banyak pekerjaan, mempersiapkan tour kalian yang sebentar lagi dimulai.."
"Kau memang pacar terbaik di dunia.." Luke mengerlingkan satu matanya padaku, aku pun menghampirinya dan mengecup pipinya.
Kami berdua keluar dari kamar kami menuju dapur di lantai dasar. Disana sudah ada Ashton sedang memasak pancake, Michael yang memangku wanita-entah-siapa, yang kukira groupies dan Calum yang sibuk dengan ponselnya.
"Pagi, guys.." Sapaku.
"Hey, Naya! Kubuatkan Valentine Pancake ala Irwin! Ayo duduk!"
"Percayalah itu rasanya biasa saja.." Komentar Calum yang matanya masih menatap layar ponsel.
"Tapi kau memakannya habis, Hood.." Ashton menyindir dengan bangga.
"Well, cepatlah Chef Ashton, aku lapar.." Kali ini Luke yang duduk di sebelahku yang protes karena Ashton dan Calum sibuk berargumen.
Tak lama kemudian, Ashton menghidangkan dua porsi pancake dengan sirup maple diatasnya. Aku dan Luke pun seketika menghabiskannya karena sungguh perut kami lapar karena tenaga yang terkuras pagi-pagi.
"Jadi kalian akan menonton konser All Time Low malam nanti?" Tanyaku.
"Ya. Kau ikut, Nay?" Jawab Michael yang sekarang sudah ikut bergabung di meja makan, sementara wanitanya mungkin berada di kamar.
"No. Boys night out, kan? Aku tak mau mengganggu.."
"Kau tak mengajak Naya, Luke?" Calum ambil suara, dia duduk di seberangku.
"Ayolah guys, kita sudah lama tidak jalan berempat, lagipula Naya tidak keberatan. Ya kan, sayang?" Luke merangkul pundakku manja.
"Iya tak apa. Aku pun dikejar deadline untuk check list segala kebutuhan tur kalian, bersenang-senanglah!"
Calum hanya mengangguk dan matanya masih menatap padaku. Entah apa, tapi kutau ia sepertinya kurang setuju kalau aku tidak ikut. Memangnya dia mau terus-terus berada di dekatku? Wow aku terlalu percaya diri namun biar kuberitahu, Calum bertindak aneh sejak aku dan Luke memutuskan untuk jadian.
•••
Rumah ini sepi karena empat pria pembuat onar sudah pergi untuk merayakan Valentine bersama versi mereka. Aku sejak dua jam lalu duduk depan meja kerjaku menatap laptop untuk membalas email para klien dan promotor lokal perihal Sounds Live Feels Live tour, bahkan aku tak sadar ada pesan masuk di ponselku.
KAMU SEDANG MEMBACA
ROOM FOR CALUM ✖️ CALUM HOOD
FanfictionApa jadinya ketika yang kau cintai dan yang mencintaimu adalah dua orang yang berbeda? [sekuel Badass Lucas]