9: Bagaimana Bisa Kau Makan Sebanyak Itu

965 42 3
                                    


Bai Luo Yin menulis 57 nama sesuai dengan urutan tempat duduk dikelas lalu menyerahkannya ke semua siswa. Ketika Gu Hai menerima salinan kartu nama itu, dia tidak langsung menyimpannya ke laci, tetapi menatapnya lama, sedikit bingung.

Sejak kecil, Gu Wei Ting bilang kalau tulisan tangan menggambarkan karakter orang. Tulisan Bai Luo Yin itu benar-benar menggambarkan ketegasan dan aura yang kuat. Tetapi dari caranya berbicara dari kemaren tidak seperti itu.

Apa itu karean perlakuanku yang buruk padanya?

Gu Hai penasaran.

Ketika bel tanda jam belajar selesai berdering, Gu Hai memegang kertas daftar nama, berjalan ke tempat duduk Bai Luo Yin dan duduk disamping meja sambil mengamatinya.

Bai Luo Yin sedang sibuk menyelesaikan PR dan tidak peduli dengan tatapan mata Taizi ye (anak kaya manja) itu.

Semenit kemudian, Gu Hai akhirnya mulai membuka mulutnya.

"ini kau yang tulis?"

Kata-kata Gu Hai mengganggu Bai Luo Yin yang sedang berkonsentrasi pada pekerjaannya. Dia mengambil penggaris padahal tidak ada gunanya, akhirnya dia kesal dan melemparkannya ke kepala Gu Hai.

"apa kau tidak ada kerjaan? kalau tidak, jangan ganggu aku."

Gu Hai sekarang sadar kalau wajah Bai Luo Yin tidak burujk. Daya tariknya sesuai dengan tulisan tangannya. Bukan hanya sangat menarik, tapi juga unik. Kalau hanya dari segi wajah sebenarnya biasa saja, tapi kalau digabungkan dengan hal-hal yang lain dia sangat menarik.

Bai Luo Yin sadar kalau Gu Hai sedang memperhatikannya, Dia masih termenung dengan soal matematika didepannya. Tiba-tiba jari Gu Hai menyentuh bukunya. "aku tahu cara menyelesaikan soal ini."

Bai Luo Yin meraih tangan Gu Hai dan merebut kembali bukunya.

"terima kasih, aku bisa selesaikan sendiri."

Cengkraman Bai Luo Yin benar-benar kuat, untung saja Gu Hai memiliki kulit yang gelap, kalau tidak bekasnya akan terlihat.

"ambil penggarisku!" Perintah Bai Luo Yin. Tapi Gu Hai tidak begerak sedikitpun.

"apa kau tuli? aku bilang ambil penggarisku! bisa cepat tidak?!"

Tatapan Gu Hai beku seperti gunung es antartika, sementara tatapan Bai Luo Yin tetap hangat keseluruh kelas, bahkan bisa melelehkankan gunung es. Mau bagaimana lagi, Bai Luo Yin memiliki tulisan yang sangat indah.

Are You Addicted ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang