[GE]-3

480 50 19
                                    

Pukul 02.45 Aillen baru kembali dari Club dengan keadaan mabuk, ia berjalan gontai menuju kamarnya.

Ia memasuki kamarnya dengan lunglai, tidak menyadari kehadiran orang lain yang sedang menatapnya tajam.

"Baru pulang eh?."tanya suara dingin seseorang.

"Lo...lo siapa berani banget masuk kamar gue?!."tanya Aillen membentak dan kalimat yang terputus-putus akibat efek mabuk, sungguh ia tidak dapat melihat dengan jelas siapa sosok didepannya.

"Lo emang gak tau diuntung tau gak?! Udah numpang terus pulang dengan keadaan gini! Sadar diri, lo itu pembunuh! Harusnya lo gak bisa hidup dengan tenang."bentak Veron. Yah orang itu adalah VERON ia menunggu kedatangan Aillen dikamarnya.

"Hahaha gue yakin didepan gue sekarang itu lo VERON ALEX SKYANDAR! Karna emang cuma lo yang berani masuk kesini."ucap Aillen.

"Gue emang pembunuh haha. Lo tau apa sih tentang gue ron?! Lo gak tau apapun! Lebih baik lo gak usah deh, ikut campur urusan gue."lanjut Aillen yang seakan langsung sadar bahwa didepannya adalah Veron.

"Lo itu perempuan Ai! Harusnya lo gak boleh mabuk-mabuk an kayak gini! Lo emang pembunuh, tapi bukan berarti gue lupa lo masih adek gue!."ucap Veron membentak.

"Adek? Haha gak salah? Bukannya lo yah, yang gak nganggep gue adek lo lagi?. Gue yang sekarang adalah Aillen Smith bukan lagi Aillen Skyandar Smith! Gak usah sok peduli! Cukup mandang gue sebagai pembunuh bukan sebagai adek lo! Gue gak butuh lo Ron! Gak butuh! Sekarang lo keluar! KELUAR!!"bentak Aillen yang membuat Veron membeku.

"Ck lo emang gak tau diuntung Ai!."decak Veron sebelum meninggalkan kamar Aillen.

Sedangkan Aillen ia sudah terisak keras, ia membanting seluruh barang dikamarnya. Ingatan-ingatan menyakitkan itu kembali.

Ia mengambil pecahan kaca yang berada didekatnya, dengan sengaja ia menggoreskan pecahan kaca itu kelengannya. Ia sudah biasa melakukan itu disaat tertekan.

"ARGH! Kenapa?! Kenapa lo semua lebih percaya sama apa yang kalian lihat hah?! Gue capek! Gue muak! Ini semua gara-gara mereka! Gue bersumpah akan membuat mereka yang buat keadaan gue seperti ini, mati dengan mengenaskan ditangan gue sendiri!." Ucap Aillen berteriak dan terus menyiksa dirinya.

Hingga tak sadar bahwa ia tertidur dengan keadaan yang menyedihkan?

***

Aillen terbangun dari tidurnya dengan sakit kepala yang melandanya. Ia berjalan gontai kearah kamar mandi tanpa mempedulikan keadaan kamarnya yang kacau.

Dia berhadapan didepan kaca dengan pandangan yang kosong sama seperti beberapa tahun yang lalu, tak lama bayangan itu berubah dengan tatapan yang datar dan sangat dingin.

"Lebih baik hari ini gue yang gantiin lo, Ai. Keadaan lo sangat kacau saat ini."ucap Ave.

"Hm. Terserah lo, gue capek."ucap Aillen dengan suara lemah.

"Istirahatlah."ucap Ave dan yang terjadi kemudian adalah tubuh Aillen terjatuh kelantai.

Beberapa saat tubuh Aillen terbangun dengan tatapan yang berbeda dengan Aillen. Jika Aillen memiliki tatapan datar dan kosong, maka Ave memiliki tatapan yang datar, dingin, dan menusuk bagi siapapun yang melihatnya.

"Huh... keadaan lo sangat kacau Ai."ucap Ave kepada cermin yang memperlihatkan wajah pucatnya.

Tak lama Ave membersihkan luka-luka ditubuhnya yang disebabkan oleh Aillen dan bersiap menggunakan seragam yang biasa dipakai Aillen, ia juga memoleskan sedikit bedak dan lip-balm untuk menutupi wajah pucatnya.

Golden Eyes [ON-GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang