"Kita boleh gabung? Meja disini penuh." Ucap sebuah suara.
"Gak ada meja lain?"tanya Agatha sinis.
"Lo liat aja, meja udah pada penuh" ucap Leon. Membuat Agatha mengalihkan pandangan kepenjuru kantin yang memang sangat penuh.
Yah yang sekarang berada dihadapan mereka ber-tiga adalah The Prince & Vanessa.
"Duduk aja tapi gak usah berisik." Tegas Ave sambil melanjutkan makannya, tanpa mempedulikan pandangan kesal kedua temannya.
"Kenapa lo ijinin sih?!" Kesal Jenny berbisik kepada Ave.
"Gue pengen liat pertunjukan."balas Ave membuat semua bingung.
"You know what i mean, Jenn"ucap Ave memutar bola matanya.
"Sayang kok kita duduk disini sih, aku gak mau tau satu meja sama cabe-cabe an, dan pembuat onar itu." Ucap Vanessa manja. Membuat Agatha geram dan Jenny yang memahami maksud Ave.
"Udah gak ada meja lagi sayang. Gak apa-apa kok. Ayo makan." Ucap Leon lembut.
Agatha berpura-pura cuek dan melanjutkan makannya, Jenny yang terkekeh seolah tau apa yang dirasakan Agatha. Sedangkan Ave sibuk makan tanpa peduli pandangan yang menatapnya tanpa henti.
"El makan! Jangan ngelamunin Aillen mulu." Goda Bryan kepada Elthan.
"Uhuk uhuk! Apa-apan sih loh. Sibuk aja urusan orang lain. Sono makan"ucap Elthan tidak terima.
Sedangkan Ave dan yang lain, tidak peduli dengan ocehan-ocehan tidak jelas itu. Mereka menikmati makanan mereka, dengan tenang.
"Ron! kok lo diem aja sih. Makan lo tuh keburu dingin."ucap Leon.
"Gak, gue cuman gak sudi. Satu meja sama pembunuh." Ucap Veron dingin membuat semua yang berada dimeja terdiam. Bingung.
"Well lo bisa pindah kalau gak mau. Lagi pula yang butuh meja itu lo bukan gue sama temen-temen gue" ucap Ave dingin dan menatap tajam Veron, kemudian melanjutkan makannya kembali.
"Sayang suapin dong." Minta Vanessa manja kepada Leon.
"Cih manja."ucap Agatha keras.
"Kenapa gak terima lo? Atau iri? Secara sekarangkan Leon itu punya gue bukan punya lo lagi." Ucap Vanessa sinis membuat Agatha terkekeh.
"Gue iri? Gak salah haha. Haduh lucu banget sih omongan lo. Buat apa gue iri sama pasangan murahan kayak kalian. Ckck gak berguna banget." Ucap Agatha membuat Leon dan Vanessa geram.
"Lo apa-apan sih Tha?! Maksud lo apaan bilang kayak gitu? Gue gak terima lo jelek-jelekin Vanessa didepan gue!" Bentak Leon.
"Tontonan yang menarik bukan, Jenn?"tanya Ave kepada Jenny.
"Hmm gak nyesel gue nurut ama lo, kalau dapet tontonan kayak gini." Ucap Jenny.
"Temennya tengkar malah seneng tuh dua orang. Aneh emang." Ucap Bryan.
Sedangkan Elthan dan Veron hanya diam melihat apa yang akan terjadi. Tak berniat memisahkan atau menenangkan mereka.
"Lo gak terima? Terus lo sekarang mau ngapain? Mau ngancem gue? Gue gak butuh sama ancaman basi lo itu!" Ucap Agatha sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Golden Eyes [ON-GOING]
Teen FictionCerita ini ada konten yang mengandung kalimat kasar, drunk, kekerasan. Jadi jika ingin tetap membaca dimohon agar dapat menyaring hal-hal yang baik aja. - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - "Maaf kan kami, Ai." "Ji...