Hanbin masih berdiam didalam mobilnya sembai menatap bangunan ber-cat putih itu,lalu namja tampan itu menghela nafas kasar dan keluar dari mobilnya memasuki halaman bangunan itu,dengan tekad kuat dia memencet bel rumah yang menempel di dinding itu.
'Cklek'
"ehm,Nuguseyo ?" Hanbin mengangkat kepalanya lalu tersenyum kikuk kepada wanita paruh baya di hadapannya
"Annyeong Haseyo eommonim,Kim Hanbin Ibnida"
"Hanbin ?,Kim Hanbin ?" Tanya wanita itu memastikan
"Ne Eommonim" jawab Hanbin sopan
"Jinhwan selalu menceritakan tentangmu,dia selalu bersemangat saat menceritakan dirimu,masuklah kita sarapan bersama"
"Animnida eommonim,Gamsahamnida" nyonya Kim menggeleng lalu menarik tangan Hanbin
"Jinhwan ada didalam kita sarapan bersama lalu kau bisa berangkat bersamanya" Hanbin tersenyum dan mengangguk lalu mengikuti langkah nyonya Kim.
"Eomma siapa yang datang ?" hati Hanbin seolah kehilangan beban saat mendengar suara khas Jinhwan,rasa gelisah yang kemarin malam menghantuinya seolah hilang.
"Jinhwan-ah" panggil Hanbin membuat Jinhwan menolehkan kepalannya dengan cepat
"Sunbae ?" gumam Jinhwan pelan
"Hanbin-ah,kau bisa duduk disebelah Jinhwan" ujar nyonya Kim tiba-tiba
"S-sunbae sedang apa disini ?" Tanya Jinhwan pelan,membuat Hanbin mengusak helaian rambut Jinhwan
"aku menjemputmu,lalu eommonim menyuruhku masuk dan makan bersama sebelum kita berangkat" jawab Hanbin membuat Jinhwan tersenyum tipis
"maaf,makanan disini tidak sama dengan apa yang Sunbae makan" ujar Jinhwan
"Gwenchana,sudah lama aku tidak memakan masakan rumah" jawab Hanbin lalu tersenyum
"Aigoo kalian sangat manis,eomma jadi ingat masa-masa bersama Appa dulu"
.
."Hati-hati di jalan" kedua namja itu mengangguk lalu memasuki mobil
"eommonim sangat baik" Jinhwan menolehkan kepalannya saat Hanbin tiba-tiba berbicara
"Gamsahamnida" jawab Jinhwan setelah itu hening,Hanbin yang focus dengan menyetirnya dan Jinhwan yang diam sambil menatap keluar jendela
"apa yang sedang kau pikirkan ?" Jinhwan terdiam lalu menatap Hanbin
"Gwenchana sunbae" mendengar jawaban Jinhwan membuat namja tampan itu heran
"jika kau mau kau bisa menceritakannya padaku,tidak udah takut"
"bolehkah ?,apa kau tidak akan marah ?" Hanbin mengangguk lalu menatap Jinhwan
"untuk apa aku marah-"
"aku sangat tidak menyukai Jisoo Sunbae berada di dekatmu" Hanbin terdiam mendengar ucapan Jinhwan rahangnya mengeras
"Wae ?" Tanya Hanbin mulai dingin dan Jinhwan menyadari itu
"aku hanya—tidak suka"
"jangan kekanakan,Jisoo temanku,dia satu tingkat denganku apa salah jika aku dekat dengannya"
"tapi aku tidak menyukainya,apa sunbae tidak sadar Jisoo sunbae sedang menggodamu" pernyataan pelan Jinhwan mampu membuat Hanbin meradang dan memberhentikan mobilnya mendadak
"turun" ujar Hanbin dingin membuat Jinhwan tersentak kaget
"Sunbae-"
"aku tidak ingin pergi kesekolah denganmu,ucapanmu barusan membuatku muak,tidak bisakah sekali saja bersikap dewasa !,kau piker aku suka melihatmu yang seperti ini !!!" bentak Hanbin keras membuat Jinhwan menunduk dan tersenyum miris
"Mianhae" ujar Jinhwan pelan lalu turun dari mobil Hanbin,dia terdiam saat mobil Hanbin melaju meninggalkannya,baru saja,baru saja Hanbin menerbangkannya setinggi langit lalu saat ini dia di buang jauh ke dasar,dengan pelan Jinhwan mendudukan tubuhnya di trotoar.
'Cting' (?) Jinhwan tersadar dari lamunannya lalu merogoh sakunya dan menatap layar ponselnya. Pesan dari Seunghoon.
"ingin membolos ?" Jinhwan mengeryit bingung setelah membaca pesan dari Seunghoon
"Membolos ?,untuk apa ?"
"aku melihatmu duduk dijalan,kupikir kau membolos" dengat cepat Jinhwan mengedarkan pandangannya lalu kembali menatap ponselnya
"tepat lima puluh meter dari tempatmu arah kanan mobil putih" Jinhwan menngokan kepalannya dan menemukan mobil berwarna putih yang sedang melaju kearahnya,dan kelauarlah sosok Seungoon yang tersenyum kearahnya dan duduk tepat disebelahnya
"sedang apa kau disini ?"
"Hanya—ingin" Seunghoon menoleh kearah Jinhwan lalu mengusak rambutnya
"ini yang kedua kalinya kau menjawab pertanyaanku seperti itu" Jinhwan terdiam lalu kembali menunduk dan itu semua membuat Seunghoon semakin bingung,perlahan dirangkulnya bahu Jinhwan
"tidak apa-apa jika kau tidak ingin menjawab,maaf sudah memaksamu" Jinhwan mengangkat kepalanya dan menatap Seunghoon lalu mengangguk pelan
"ehmm sebagai permintaan maaf,hari ini kita membolos" mata Jinhwan membulat reflek tangan kecilnya mencubit pinggang Seunghoon membuat namja sipit itu memekik kaget
"M-mianhae Sunbae" ujar Jinhwan tergagap lalu mengelus pelan pinggan Seunghoon
"tanganmu kecilmu ternyata menakutkan,pinggangku sakit"
"M-mianhae,aku akan membelikan obat" ujar Jinhwan lalu berdiri tetapi Seunghoon menahannya
"aku tidak butuh obat" Seunghoon mearik Jinhwan agar kembali duduk disampingnya
"S-sunbae ingin apa ?,aku akan menurutinya sebagai permintaan maaf"
"aku tidak ingin pergi ke sekolah,apa kau tau tempat yang menarik untuk kita kunjungi ?"
"a-apa kita akan membolos ?" Seunghoon mengangguk polos
"T-tapi—baiklah" Seunghoon memekik senang lalu merangkul Jinhwan
"kau ingin kemana ?"
"ehmm bagaimana kalau kita ke taman ?" Seunghoon mengangguk lalu menggenggam tangan Jinhwan.
==
Annyeong~
maaf baru update,dan ceritanya pendek
author harapa reader-nim suka
mohon review dan vote ya~
Gomapta~

KAMU SEDANG MEMBACA
TIRED
FanfictionSUMMARY : Lelah menghampiri perasaan namja manis itu ketika masih mengetahui bahwa kekasihnya masih mencintai cinta pertamanya. apa dia hanya pelarian saja ?