chapter-7

6.5K 209 34
                                    

sepasang bola mata itu adalah..

Bryan ya bryan. Dia menatapku dengan menahan amarahnya. aku takut. segera aku palingkan pandanganku dan melanjutkan aksi makanku.

setelah selesai dengan makanan ini aku segera berbisik ke ina.

"na ayo na cepetan."

"lah kenapa, baru juga duduk gue." ucap ina sedikit kesal.

"gue mau ngomong na, penting." mohonku sambil memelas.

"yaudah iya iya." jawab ina tak tega.

"Nedin gue duluan ya sama asa. makasi loh udah di jagain tempatnya." pamit ina pada nedin.

--------------

"kenapa sih sa astaga, lu ngapa jadi pucet gini dah." tanya ina khawatir

aku menarik nafas dalam-dalam untuk mengatur nafasku agar kembali normal.

"gu-gue ga bisa lama-lama disana, gue takut."

ina memasang wajah heran.

"sumpah. lu kenapa, jelasin dulu, gua ga ngerti."

nafasku sudah mulai kembali normal. "tadi ada bryan, dia ngeliatin gue. ngeliatinnya kaya marah banget, gue takut."

"astoge dragon, garagara bryan nih? kalo lu niat nge hindar, lu ga peduli mau dia ngapain lu nanti. semakin lu gini, bisa-bisa dia curiga sa." ucap ina.

'ah ya bener juga sih' gumamku dalam hati.

"gue takut aja kalo nanti, nedin kena. gue gamau ngelibatin dia sama masalah gue. kayaknya gue harus nyelesain ini sendiri." kataku sambil berpikir pikir lagi.

ya benar. aku harus menyelesaikannya sendiri. tanpa campur orang tangan orang lain. aku bisa. asa bisa! fighting!!

------------

bel pulang sekolah sudah berbunyi. aku menuruni anak tangga ini dengan cepat, aku ingin cepat sampai dirumah. kuharap sudah ada yang menjemputku di depan nanti.

sampai di gerbang aku celingukan mencari yang menjemputku, ntah itu mama atau papa, tapi tidak ada seorang pun.

aku membuka ponsel ku dan membuka aplikasi line untuk menghubungi mama atau mungkin papa.

LINE :
asa : ma yang jemput asa siapa nih? asa udah pulang.

mama💝 : papa sa. belum dateng ya? coba deh line papa sana.

asa : ok ma.

----------------------------------------------------------------------
L

INE :

asa : pa, kata mama. papa yang jemput asa? dimana ni?

papa : aduh sayang, maaf banget tiba-tiba ada rapat mendadak, kamu bisa nebeng ina atau naik taxi aja ya sayang? maafin papa.

asa : ah papa, gapapa. biasa aja kali. ok asa cari tumpangan dulu, dah paaaa, semangat ya rapatnya.

papa : iya sayang, hati-hati di jalan, jangan lupa makan loh.

kakak kelasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang